Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya dan Gerak: Pengertian dan Jenisnya

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
ilustrasi gerak
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak melakukan gerak dan mengeluarkan gaya. Seperti mengayuh sepeda, memindahkan meja atau menendang bola.

Saat kita mengamati itu, bisakah kita mengidentifikasi gerakan dan gaya yang sudah dilakukan?

Gaya

Menurut, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaya adalah kesanggupan untuk berbuat dan sebagainya.

Dilansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak.

Baca juga: Jawaban Disdik DKI Dinilai Tak Masuk Akal soal SMK Pariwisata Punya Lab Fisika dan Kimia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maka jika kita menarik atau mendorong benda hingga bergerak, kita telah memberikan gaya terhadap benda tersebut. Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama neraca pegas atau dinamometer.

Sementara satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton yang biasa ditulis N. Kata Newton diambil dari nama Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika dan ilmuwan besar.

Besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukan oleh jarum pada skala dinamometer.

Ada beberapa jenis gaya, yakni: 

  1. Gaya magnet
  2. Gaya listrik statis
  3. Gaya otot
  4. Gaya gravitasi bumi
  5. Gaya pegas
  6. Gaya gesekan

Berikut penjelasannya:

1. Gaya magnet

Gaya magnet adalah gaya yang diakibatkan oleh magnet. Magnet memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan selatan.

Bentuk magnet beragam ada yang berbentuk jarum, ada juga yang berbentuk huruf U. Lalu berbentuk silinder, lingkaran, dan batang.

Baca juga: Demi Pancake yang Sempurna, Ilmuwan Gunakan Konsep Fisika

2. Gaya listrik statis

Gaya tersebut kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik benda-benda di sekitarnya. Untuk melihat adanya gaya listrik statis, kamu bisa mencoba mengosok-gosokan penggaris pada rambut kering.

Kemudian dekatkan pada sobekkan kertas. Maka sobekan kertas akan menempel pada penggaris. Penggaris bisa menarik potongan kertas dengan gaya listrik statis.

3. Gaya otot

Gaya otot ini kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering dilakukan pada saat kamu mengangkat beban. Saat kamu sering melakukan olahraga, maka otot akan bertambah besar dan kuat.

4. Gaya gravitasi bumi

Gaya ini untuk menarik benda lain ke bawah. Saat kamu melempar benda ke atas, maka semua benda akan jatuh ke bawah.

Ini berbeda saat berada di luar angkasa. Para astronot tidak merasakan gravitasi, dampaknya mereka akan melayang-layang.

5. Gaya pegas

Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis. Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan.

Contohnya saat kamu bermain panahan, karet akan mendorong anak panah terlontar dengan cepat dan jauh.

Baca juga: Bangga, Tim Olimpiade Fisika Indonesia Raih 7 Medali di Ajang Asia

6. Gaya gesekan

Jika kedua benda saling digesekan, maka antara keduanya akan muncul gaya gesek.

Gaya ini bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kamu berjalan di jalan yang kering, maka antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek.

Gerak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerak adalah peralihan tempat atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali.

Dilansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), gerak adalah perpindahan posisi benda dari tempat asalnya karena adanya gaya.

Saat kamu berlari maka akan terjadi perpindahan. Di mana kamu berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Dari Encyclopaedia Britannica (2015), gerak dalam fisika berubah seiring dengan waktu posisi atau orientasi tubuh. Gerak di sepanjang garis atau kurva disebut terjemahan.

Gerak yang mengubah orientasi benda disebut rotasi. Dalam kedua kasus tersebut semua titik dalam tubuh memiliki kecepatan yang sama (kecepatan terarah) dan percepatan yang sama (laju waktu perubahan). Jenis gerak yang paling umum menggabungkan terjemahan dan rotasi.

Baca juga: Donna Strickland, Wanita Pertama Peraih Nobel Fisika Setelah 55 Tahun

Sebagai aturan, gerakan tubuh mematuhi hukum gerak Newton. Namun, gerak dengan kecepatan cahaya harus diperlakukan dengan menggunakan teori relativitas (sudut mana suatu hal dipandang akan menghasilkan jawaban) dan gerak benda yang sangat kecil.

Jenis gerak

Gerak dapat memengaruhi sebuah benda. Hal ini dapat dilihat pada beberapa kegiatan, seperti:

  1. Gerak lurus: Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya berbentuk lurus
  2. Gerak parabola: Gerak ini adalah gerak yang lintasannya berbentuk parabola
  3. Gerak melingkar: Ini adalah gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran

Baca juga: OSN 2018: Fisika Itu Menyenangkan!

Berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi dua, yakni:

  1. Gerak beraturan
  2. Gerak berubah beraturan

Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang kecepatannya konstan.

Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur

Gaya dan gerak merupakan kegiatan yang setiap hari kita lakukan secara tidak sadar, jadi dengan tidak sadar pula kita telah mempelajari tentang gaya dan gerak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi