Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Dahulu Telur atau Ayam?

Baca di App
Lihat Foto
KariHoglund
Ilustrasi telur
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Perdebatan mengenai lebih dahulu mana munculnya telur atau ayam masih terjadi hingga sekarang.

Dilansir dari situs resmi Live Science, sarang fosil dinosaurus yang ditemukan di Amerika Serikat mampu membantu menjawab teka-teki tersebut.

Dilihat dari fosil dan jejaknya, dinosaurus kecil tersebut duduk di atas sarang telurnya sekitar 77 juta tahun yang lalu. Sarang tersebut terletak di sepanjang pantai berpasir.

Sarang tersebut ditemukan berupa gundukan pasir yang memanjang sekitar setengah meter (1,6 meter) dan berat sarang sekitar 50 kilogram.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Fancois Therrien yang merupakan kurator paleontologi dinosaurus di Royal Tyrell Museum, Kanada mengatakan karakteristik sarang yang ditemukan tergolong jenis burung.

Dari sarang tersebut dapat dianalisis beberapa kegiatan masa lalu, seperti bagaimana membangun sarang dan mengerami.

Baca juga: Partikel Sisa Sampah Plastik Ditemukan pada Telur Ayam di Jawa Timur

Bahkan bentuk telur yang ada di dalam sarang itu sama seperti ayam, yaitu berbentuk oval dan ujung yang runcing.

Apa jawabannya?

Ahli paleontologi dari University of Calgary di Alberta, Darla Zalenitsky memang belum bisa memastikan.

Namun, jika ditafsirkan secara harafiah, dinosaurus membentuk sarang seperti burung dan bertelur seperti burung jauh sebelum burung termasuk ayam berevolusi dari dinosaurus.

"Telurnya datang sebelum ayam. Ayam berevolusi dengan sempurna setelah dinosaurus pemakan daging yang bertelur," kata Zelenitsky.

Dirinya menambahkan pertanyaan yang seharunya diberikan adalah mana yang lebih dahulu, dinosaurus atau telur?

Perilaku bertelur

Analisis yang dilakukan terhadap temuan sarang memberikan banyak informasi tentang dinosaurus yang bertelur. Selain itu juga adanya evolusi berbagai perilaku bertelur.

Hasil analisis itu adalah posisi dan jarak telur menunjukkan bagaimana dia dierami. Sarang tersebut berisi 12 telur yang disusun melingkar di sekitar gundukan.

Dinosaurus jenis theropod akan duduk dan mengerami telur-telur tersebut. Panjang telur sekitar 5 inci atau 12 sentimeter dan seperti telur pada burung memiliki ujung yang runcing di salah satu sisinya.

Baca juga: 6 Fakta Pernikahan dengan Maskawin 3 Butir Telur Ayam, Diolok-olok Tetangga, hingga Ingin Punya Banyak Anak

Telur pertama

Diambil dari Kompas.com, telur masuk dalam kerajaan hewan atau kingdom mamalia. Telur merupakan tempat yang menjaga embrio untuk bertahan hidup dan berkembang.

Telur pertama muncul jutaan tahun yang lalu. Sebelumnya, sebagian besar hewan bertelur memanfaatkan kolam atau lingkungan lembab untuk bertelur agar tidak mengering.

Seiring berkembangnya waktu, telur berevolusi banyak yang muncul. Telur memiliki cangkang yang keras karena ditetaskan di darat.

Telur yang dihasilkan tersebut adalah milik binatang tetrapoda sejak lebih dari 300 juta tahun yang lalu.

Telur tersebut sebagai telur amniot dengan ukuran lebih besar dan kualitas lebih baik. Telur aminot memiliki tiga selaput untuk melindungi, terdiri dari chorion, amnion, dan allantois.

Baca juga: Harga Cabai hingga Telur Ayam Merosot Picu Deflasi

Hal ini memungkinkan embrio mengambil nutrisi yang disimpan, menyimpan produk limbah berebihan, dan bernapas tanpa perlu lingkungan akuatik eksternal.

Namun peneliti masih belum tahu kapan dan bagaimana telur itu terbentuk. Pasalnya cangkang tidak meninggalkan fosil yang jelas sebagai bahan penelitian.

Dapat diambil kesimpulan, bahwa telur lebih dahulu daripada ayam. Telur ada sejak ratusan juta yang lalu, sedangkan ayam baru muncul 58 ribu tahun yang lalu.

(Sumber: Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella | Editor: Bayu Galih)


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Live Science
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi