Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Nyamuk Menyukai Warna Hitam?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Nyamuk biasanya datang pada manusia yang menggunakan pakaian gelap, misalnya hitam.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Nyamuk merupakan hewan yang memiliki sayap dan menggigit tubuh manusia untuk mengambil darah.

Nyamuk biasanya datang pada manusia yang menggunakan pakaian gelap, misalnya hitam. Benarkah hal itu dan mengapa? Berikut fakta menarik tentang nyamuk.

Suka warna gelap

Banyak teori yang menjelaskan mengapa nyamuk suka warna gelap, seperti hitam.

Dilansir dari Live Science nyamuk tertarik pada warna gelap karena mampu menyerap panas. Sedangkan warna terang cenderung memantulkan panas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyamuk memiliki sensor panas yang sangat canggih dan sensitif. Mereka cenderung akan mendekati tubuh manusia yang menggunakan pakaian gelap. Di mana pakaian gelap lebih banyak menyimpan panas.

Tak hanya karena memiliki sensor panas, nyamuk juga memiliki ketertarikan visual pada warna gelap.

Baca juga: Musim Hujan Segera Tiba, Ini Cara Cegah Nyamuk DBD Masuk Rumah

Nyamuk paling menyukai warna hitam, merah, abu-abu, dan biru. Untuk warna yang paling tidak disukai adalah hijau dan kuning.

Bagi nyamuk spektrum pada warna sangat menarik perhatiannya terlebih saat ada yang menggunakan warna gelap.

Sering digigit nyamuk dibandingkan yang lain

Hal ini terjadi karena nyamuk juga memanfaatkan bahan kimia yang terjadi di sekeliling tubuh manusia, salah satunya karbon dioksida.

Organ indra nyamuk akan langsung memberi tanda untuk mengikuti jejak karbon dioksida yang diinggalkan manusia ketika bernafas.

Ketika manusia menghembuskan napas, karbon dioksida dari paru-paru akan keluar kemudian menyatu dengan udara.

Ternyata tidak semua karbon dioksida menyatu, ada beberapa yang masih tertinggal di sekitar tubuh.

Hal ini yang membuat nyamuk mampu mendeteksi korbannya dan mengunci target dari jarak 50 meter atau 164 kaki.

Dengan cara seperti itu, nyamuk mengandalkan karbon dioksida untuk menemukan inangnya.

Suhu dan aroma tubuh

Suhu tubuh manusia yang hangat, biasanya akan menarik nyamuk untuk datang, misalnya perempuan yang sedang hamil atau tubuh gemuk.

Baca juga: Gagal Total, Nyamuk yang Dimodifikasi agar Mandul Malah Beranak Pinak

Selain itu, aroma tubuh manusia juga menjadi hal menarik lainnya bagi nyamuk.

Beberapa jenis nyamuk suka meyerang pada bagian kaki. Hal ini karena kaki mampu mengeluarkan bakteri yang disukai nyamuk, terlebih bagi yang selesai berolahraga.

Nyamuk juga suka menyerang daerah kepala, leher dan lengan karena area yang lebih hangat dan mengeluarkan aroma tertentu.

Hanya nyamuk betina yang menggigit

Di antara ribuan spesies nyamuk, tidak semua nyamuk menghisap darah. Ternyata hanya nyamuk betina yang menghisap darah untuk reproduksi telur.

Sedangkan nyamuk jantan mengisap nektar dan getah tumbuhan bersama nyamuk betina untuk sumber nutrisi.

Berkembang biak di permukaan air

Nyamuk ternyata tidak membutuhkan banyak air atau tempat yang banyak airnya untuk bertelur.

Nyamuk bisa berkembang biak di kubangan air atau tanah basah, bahkan di permukaan air yang tenang. Nyamuk dewasa ternyata hanya butuh air setara satu sendok makan.

Baca juga: Minum Bir Bikin Rentan Digigit Nyamuk, Benarkah?

Beberapa area yang menjadi tempat favorit untuk bertelur adalah wadah di bawah pot bunga, tutup botol yang berair, dan masih banyak lainnya.

Aktif di bulan purnama

Peristiwa bulan purnama ternyata mampu meningkatkan daya aktif nyamuk lebih dari 200 persen.

Hal ini membuat banyak nyamuk yang berkeliaran pada malam tersebut dibandingkan malam-malam biasanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Live Science
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi