Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Keberagaman di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/DODY WISNU PRIBADI
Puncak acara Festival Danau Sentani VII tahun 2014, sebagaimana festival sebelumnya, menampilkan tari tradisional dan upacara adat dari suku-suku yang tinggal di sekitar Danau Sentani. Tarian tradisional itu umumnya menggambarkan kegiatan rumah tangga, yakni berburu dan mencari ikan.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki keberagaman dalam kehidupan masyarakatnya. Keberagaman timbul karena banyak perbedaan seperti suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya, ekonomi dan lainnya.

Sebenarnya apa saja keberagaman yang ada di Indonesia?

Jenis keberagaman Indonesia

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, keberagaman di Indonesia terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:

  1. Keberagaman wilayah dan lingkungan
  2. Keberagaman suku bangsa dan budaya
  3. Keberagaman agama
  4. Keberagaman ras
  5. Keberagaman golongan
  6. Keberagaman jenis kelamin dan gender

Baca juga: Daftar Suku di Indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini penjelasan masing-masing jenis keberagaman di Indonesia tersebut:

Wilayah NKRI membentang dari Sabang sampai Merauke dengan bentuk kepulauan. Di antara ribuan pulau tersebut membentang lautan yang mencapai dua per tiga wilayah Indonesia. Maka dari itu Indonesia juga disebut negara bahari.

Secara administratif, Indonesia terdiri dari 34 provinsi yang terbagi menjadi kabupaten dan kota. Setiap wilayah memiliki ciri-ciri tersendiri yang berpengaruh langsung terhadap kondisi lingkungan termasuk flora dan fauna.

Kondisi letak daerah dan geografis secara tidak langsung juga membentuk keberagaman warga negara atau penduduk yang mendiaminya dengan berbagai aspek kehidupannya.

Keberagaman wilayah dan lingkungan Indonesia ini memiliki keindahan yang luar biasa sehingga banyak lokasi wilayah di Indonesia yang menjadi obyek wisata.

Setiap wilayah mempunyai keunggulan masing-masing seperti keindahan pesisir pantai, terumbu karang, biota laut, persawahan, hutan, perkebunan, pegunungan, padang rumput, perkotaan hingga daerah industri.

Baca juga: Mengenal Suku Bangsa di Indonesia

Suku bangsa atau kelompok etnik adalah kesatuan hidup manusia yang mempunyai sistem interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, ada kontinuitas dan rasa identitas yang mempersatukan semua anggota, serta memiliki sistem kepemimpinan tersendiri.

Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa.

Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan yang lain yakni bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah dan tempat asal.

Identitas atau ciri khas suku bangsa atau kelompok etnik dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), di Indonesia terdapat sekitar 1.128 suku bangsa yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Sehingga membuat Indonesia memiliki perbedaan kemudian membentuk keberagaman di Indonesia.

Sedangkan budaya adalah segala hasil karya manusia baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Keberagaman budaya di Indonesia dipengaruhi berbagai faktor antara lain:

  1. Lingkungan alam, penduduk daerah pantai menghasilkan kebudayaan berbeda dengan penduduk di daerah pegunungan.
  2. Kontak dengan budaya lain, baik langsung (migrasi) maupun tidak langsung.
  3. Keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki.

Baca juga: Weleng Wulang, Tradisi Suku-suku di NTT Sambut Gerhana Bulan yang Mulai Langka

  • Keberagaman agama

Agama adalah sistem keyakinan kepada Tuhan. Kebebasan beragama dijamin oleh UUD 1945. Agama yang diakui secara sah di Indonesia adalah:

  1. Islam
  2. Kristen
  3. Katolik
  4. Hindu
  5. Buddha
  6. Konghucu

Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa lain dan pegagang asing yang datang ke wilayah Indonesia. Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang relijius.

Semua agama meyakini akan keberadaan dan kekuasaan Tuhan. Akan tetapi sistem keyakinan dab ibadah antara satu agama dengan agama yang lain berbeda.

Menganut agama merupakan hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD 1945 pasal 28E ayat 1 yang berbunyi:

Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali.

Maka dari itu, perlu dikembangkan toleransi umat beragama yang meliputi:

  1. Toleransi antarumat beragama yang berbeda (toleransi eksternal)
  2. Toleransi antarumat beragama yang sama (toleransi internal)
  3. Toleransi umat beragama dengan pemerintah

Baca juga: Serunya Menjelajah Museum Penyimpan Peralatan Suku Indonesia di Bogor

  • Keberagaman ras

Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan.

Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata serta ciri fisik yang lainnya.

Secara umum, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima macam yaitu :

  1. Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.
  2. Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.
  3. Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.
  4. Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang); serta
  5. Khoisan (Afrika Selatan).

Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi:

  1. Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi.
  2. Ras Melanesoid di Papua, Maluu dan Nusa Tenggara Timur.
  3. Ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang dan Korea yang tersebar di seluruh Indonesia.
  4. Ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.

Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tapi juga bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Maka setiap warga negara Indonesia diminta menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian.

Kondisi ini sesuai sila kedua Pancasila yang berbunyi yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Artinya bangsa Indonesia menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia tanpa membeda-bedakan ras.

Baca juga: 7 Pola Budaya yang Bisa Ditemukan di Kehidupan Suku Baduy

  • Keberagaman Golongan

Golongan adalah sebagai kelompok masyarakat dengan ciri-ciri dan aktivitas tertentu. Beberapa faktor yang digunakan untuk menggolongkan keberagaman adalah sebagai berikut:

  1. Secara administrasi kependudukan, digunakan pembagian tiga golongan, yaitu golongan suku bangsa asli yang berasal dari daerah di Indonesia. Golongan keturunan asing yang berasal dari daerah asal di luar Indonesia, dan golongan masyarakat terasing. Golongan terasing adalah kelompok asli dari daerah di Indonesia, namun dengan budaya yang sederhana dan biasanya masih tinggal di daerah terisolasi.
  2. Secara usia penduduk, dikenal golongan usia anak-anak, usia produktif, dan usia tua (tidak produktif).
  3. Secara ekonomi, ada golongan ekonomi lemah (miskin), ekonomi menengah, dan ekonomi kuat (kaya). Ada juga yang menggunakan istilah prasejahtera, sejahtera 1 dan sejahtera 2.
  4. Secara pendidikan, ada kelompok penduduk yang berpendidikan PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan perguruan tinggi.
  5. Secara politik, ada golongan berdasarkan partai atau afiliasi politik.
  6. Berdasarkan mata pencaharian atau profesi ada golongan nelayan, petani, pedagang, wiraswasta, PNS, TNI, Polri, politisi, guru, dokter, dan sebagainya. 

Selain keberagaman di atas, ada juga penggolongan sosial yang berkembang di masyarakat. Salah satunya tercermin dalam berbagai organisasi sosial.

Meski terdapat beragam penggolongan, namun berbagai organisasi tersebut mempunyai landasan ideologi yang sama yaitu Pancasila. Artinya semua golongan sosial berada dalam Bhinneka Tunggal Ika.

  • Keberagaman jenis kelamin dan gender

Gender merupakan sifat dan perilaku yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural. Sedangkan jenis kelamin merupakan kodrat Tuhan.

Gender adalah konsep kultural, berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, perlaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.

Gender lebih menitik beratkan pada peran sosial. Contohnya dahulu wanita harus mengurus rumah tangga dan tidak boleh bekerja.

Sedangkan jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir.

Keberagaman gender menimbulkan peran yang beragam. Peran gender dapat dibedakan menjadi peran reproduktif, produktif dan kemasyarakatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kemendikbud
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi