Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Pemerintah di Bidang Ekonomi

Baca di App
Lihat Foto
THINKSTOCKS/ROOBCIO
Ilustrasi ekonomi berbagi (sharing economy)
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Permasalahan ekonomi cukup kompleks, terlebih dalam lingkup ekonomi makro yang harus diimbangi dengan kebijakan pemerintah.

Eeng Ahman dalam buku Ekonomi dan Akuntansi (2007) mengatakan pada negara berkembang terdapat beberapa masalah umum dalam pembangunan ekonomi.

Masalah tersebut berkaitan dengan kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan pengangguran.

Namun seiring dengan perkembangan negara, Indoensia terus menghadapi permasalahan lain di bidang ekonomi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permasalahan tersebut antara lain:

Masalah kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu keadaan ketidakmampuan ekonomi. Sehingga seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok karena pendapatannya rendah.

Baca juga: Hasil Survei Roda Tiga Sebut Masalah Ekonomi Masih Jadi PR Utama Jokowi

Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor, yaitu rendahnya pendapatan yang menyebabkan rendahnya daya beli.

Selain itu karena rendahnya pendidikan masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapatkan hidup yang layak.

Kemiskinan menjadi masalah utama yang dihadapi pemerintah.

Untuk mengatasinya, beberapa program sudah dilakukan pemerintah, seperti Program Inpres Desa Tertinggal.

Serta pemberian kredit berupa Kredit Usaha Kecil, Kredit Modal Kerja Permanen, raskin, Bantuan Langsung Tunai dan lainnya.

Masalah keterbelakangan

Terdapat beberapa masalah yang masuk dalam kategori ini, yaitu:

  1. Rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya
  2. Rendahnya pelayanan kesehatan
  3. Kurangnya fasilitas umum
  4. Rendahnya tingkat disiplin masyarakat
  5. Rendahnya tingkat keterampilan
  6. Rendahnya tingkat pendidikan formal
  7. Kurangnya modal

Sehingga pemerintah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), pertukaran ahli, transfer teknologi dari negara maju dan lainnya.

Masalah pengangguran dan kesempatan kerja

Pengangguran adalah keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum bisa mendapatkan.

Baca juga: Rupiah Ditutup Melemah Terdorong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global

Masalah pengangguran erat kaitannya dengan masalah kemiskinan. Hal ini karena dampak dari pengangguran adalah kemiskinan.

Masalah kemiskinan dan pengangguran menjadi penting dalam pembangunan negara. Kebijakan-kebijakan yang bersifat ekonomis sebagai berikut:

  • Menyediakan lowongan kerja

Dalam jangka panjang usaha mengatasi pengangguran diperlukan karena jumlah penduduk yang terus meningkat.

Untuk menghindari masalah pengangguran yang semakin besar, ketersediaan lowongan pekerjaan yang cukup harus dibuat dari tahun ke tahun.

  • Meningkatkan taraf kemakmuran rakyat

Kenaikan kesempatan kerja menambah produksi nasional dan juga pendapatan nasional. Kenaikan kesempatan kerja dan pengangguran sangat berhubungan dengan pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat.

Dengan kesempatan kerja yang semakin meningkat dan pengangguran berkurang maka pendapatan nasional dan pendapatan perkapita turut meningkat.

  • Memperbaiki pendapatan

Pengangguran yang semakin tinggi akan menimbulkan efek buruk terhadap pemerataan pembagian pendapatan.

Pekerja yang mengganggur tidak memperoleh pendapatan, sehingga menurunkan upah golongan berpendapatan rendah.

Sebaliknya, kesempatan kerja tinggi maka tuntutan kenaikan upah semakin tinggi diperoleh.

Masalah kekurangan modal

Kekurangan modal adalah ciri penting setiap negara yang memulai proses pembangunan.

Kekurangan modal biasanya disebabkan oleh tingkat pendapatan masyarakat yang rendah. Sehingga tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit.

Cara mengatasinya melalui peningkatkan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.

Masalah inflasi

Inflasi atau kenaikan tingkat harga secara umum bagi sebuah negara merupakan hal wajar. Dikatakan wajar selama tidak melebihi batas normal, berlangsung singkat, dan masih bisa dikendalikan pemerintah.

Inflasi dianggap berbahaya jika sudah melebihi dua digit dan berlangsung dalam jangka panjang.

Selain itu inflasi tinggi dapat menyebabkan dampak negatif, seperti menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat, mengganggu stabilitas ekonomi, dan memperburuk distribusi pendapatan.

Baca juga: Ikan Gabus Pengaruhi Laju Inflasi di Kalimantan Selatan Selama 3 Bulan

Berdasarkan sumber dan penyebab, inflasi terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Inflasi tarikan pemerintah

Inflasi ini terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan sangat pesat. Kesempatan kerja tinggi, menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan menimbulkan pengeluaran yang berlebihan.

Pengeluaran berlebihan maka menyebabkan inflasi selain dalam masa perekonomian berkembang pesat.

  • Inflasi desakan biaya

Terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat dan tingkat pengangguran sangat rendah.

Jika perusahaan menghadapi permintaan yang bertambah, maka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah tinggi.

Sehingga banyak pekerja baru yang mendapatkan tawaran pembayaran tinggi.

Langkah ini mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya menyebabkan kenaikan harga berbagai barang.

  • Inflasi impor

Inflasi ini akan terjadi jika barang impor yang mengalami kenaikan harga dan memiliki peran penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi