Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pewaris Sifat pada Makhluk Hidup

Baca di App
Lihat Foto
THINKSTOCKPHOTOS
Kode genetik turut memengaruhi pola kerja tubuh mengolah makanan. Misalnya, beberapa orang lebih sensitif terhadap makanan berlemak, lainnya mungkin mudah gemuk jika mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Manusia memiliki sifat karakteristik yang berbeda-beda.

Perbedaan itu disebabkan oleh warisan dari orang tua yang diwariskan melalui materi genetik. Melalui genetik tersebut kamu mirip dengan orang tua.

Tahukah kamu bagaimana proses pewarisan dari orang tua bisa terjadi?

Baca juga: Rekayasa Genetika Nyamuk Ini Siap Lawan Demam Berdarah

Materi Genetik

Arti materi genetika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada proses pewarisan sifat dari orang tua, materi genetik memiliki peranan penting.

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ayah akan mewariskan materi genetiknya melalui sel sperma, sedangkan ibu melalui sel telur atau ovum.

Pada materi keduanya akan bergabung dalam proses fertilisasi atau pembuahan. Adanya penggabungan tersebut maka kamu muncul karakteristik yang mirip karakteristik ayah atau ibu.

Tahukah kamu apa itu materi genetik?

Molekul yang berperan sebagai materi genetik adalah asam nukleat, yaitu Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan Ribonucleic Acid (RNA).

Pada DNA terdapat untuk instruksi yang memengaruhi sifat atau yang menentukan karakteristik setiap makhluk hidup.

DNA itu letaknya di dalam sel. DNA merupakan untaian yang sangat panjang dan tersusun di dalam inti sel yang kecil.

Baca juga: Mengapa Satwa Langka Rentan Punah? Genetika Jelaskan

Untaian DNA melilit pada protein pada protein yang disebut protein histon dan membentuk kromosom.

Dalam pewarisan sifat dikenal istilah dominan dan sifat resesif. Istilah dominan adalah karakter yang mampu menutupu karakter yanglain, sedangkan resesif adalah karakter yang ditutupi.

Variasi atau bentuk alternatif dari gen-gen alel. Jika kamu melihat mata, bentuk rambut, warna kulit, dan jenis telinga disebut fenotip.

Fenotip merupakan perwujudan “ekspresi” dari gen. Susunan informasi genetik (gen) dari suatu individu yang mengkode karakter-karakter fisik disebut genotip.

Susunan kromosom pada sel penyusun tubuh berbeda dengan susunan kromosom yang ada pada sel kelamin.

Kromosom pada sel tubuh susunannya berpasangan dan itu disebut diploid. Jika susunan kromosom pada sel kelamin tidak berpasangan dan disebut haploid.

Jumlah kromosom sel tubuh sebanyak 23 pasang. Karena dalam keadaan diploid, jumlah total kromosomnya 23 x 2 = 46 buah kromosom.

Baca juga: Pakar Genetika Medik Luruskan soal Kelamin Ganda Bocah 3 Tahun di Cianjur

Kromosom nomor 1 sampai nomor 22 disebut autosom (kromosom tubuh), sedangkan kromosom nomor 23 disebut gonosom (kromosom kelamin).

Kromosom nomor 23 (gonosom) inilah yang membedakan kalian laki-laki atau perempuan.

Hukum pewaris sifat

Penelitian pertama mengenai penurunan sifat adalah Gregor Mendel. Ia seorang pendeta dan juga ahli botan dari Austria.

Mendel, melakukan penelitian tentang pewaris sifat pada 1856. Dalam meneliti Mendel, memakai kacang kapri sebagai obyek.

Karena kacang kapri memiliki sifat yang kontras, dapat melakukan penyerbukan sendiri.

Mudah melakukan penyerbukan silang, mempunyai daur hidup yang relatif pendek dan menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak. Teorinya itu dikenal dengan Hukum Mendel.

Pada teori tersebut, ada dua, yakni hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi adalah mengenai kaidah pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet.

Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, di mana pasangan homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi atau terjadi pemisahan alel - alel pada gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.

Baca juga: Penyuntingan Gen, Harapan Baru dalam Menghindari Kelainan Genetika

Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Pada hukum asortasi setiap gen atau sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain.

Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid atau persilangan dengan dua sifat beda.

Salah satu percobaannya yang terkenal adalah persilangan antara kacang ercis biji bulat warna kuning dengan tanaman kacang ercis bentuk biji keriput warna hijau.

Hasilnya menetapkan genotip untuk berbiji bulat dan berwarna kuning dengan genotip dominan dan kacang kapri berbiji kisut dan berwarna hijau dengan genotip resesif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kemendikbud
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi