KOMPAS.com - Tarian Singa (Lion Dance) atau yang dikenal dengan Barongsai di Indonesia adalah salah satu tarian rakyat yang paling banyak menyebar di Tiongkok (Cina).
Singa adalah raja binatang. Dalam tradisi Tiongkok, singa dianggap sebagai maskot yang dapat membawa keberuntungan.
Tarian ini memiliki sejarah panjang dengan catatan lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Selama Dinasti Tang (618-907 M), Tarian Singa sudah diperkenalkan ke keluarga kerajaan dinasti.
Tarian Barongsai dibawakan dua orang yang bertindak sebagai singa. Satu orang memegang kepala singa dan yang satunya menjadi bagian tubuh dan ekor. Diperlukan juga orang lain yang bertugas memegang bola sutra untuk bermain dengan singa.
Keterampilan adalah hal yang paling penting saat melakukan Tarian Barongsai. Hingga di era modern ini, Barongsai menjadi salah satu program tari dan akrobat yang paling populer.
Saat perayaan Tahun Baru Cina (Imlek) atau perayaan besar lain, Barongsai selalu dihadirkan untuk menambah kemeriahan sebab dipercaya membawa keberuntungan dan kebahagiaan.
Setelah perkembangan selama lebih dari 2.000 tahun muncul berbagai jenis Tarian Singa. Sebenarnya ada berapa jenis Tarian Barongsai?
Baca juga: Warna Merah, Identik pada Perayaan Imlek
Jenis-jenis Barongsai
Dikutip dari China Culture, Tarian Singa dapat dibedakan berdasarkan dua hal yaitu gaya dan geografi.
Berdasarkan gaya pertunjukan, Barongsai dibedakan menjadi:
- Wenshi (Tarian Singa Rakyat)
- Wushi (Tarian Singa Perang)
Sedangkan berdasarkan geografi, selama lebih dari 1.000 tahun perkembangan, Tarian Barongsai dapat dibagi menjadi dua genre utama yaitu:
- Tarian Singa Utara (Northern Lion Dance)
- Tarian Singa Selatan (Southern Lion Dance)
Berikut ini penjelasan masing-masing jenis Tarian Barongsai tersebut:
- Wenshi (Tarian Singa Rakyat)
Wenshi menggambarkan singa yang jinak dan lucu dengan gerakan menggaruk, menjilat atau tertidur. Di beberapa daerah, pemain singa memakai topeng.
Misalnya, pertunjukan "Luohan Bermain dengan Singa" di provinsi Sichuan serta "Hunan dan Biksu Tertawa Bermain dengan Singa" di Provinsi Shaanxi.
- Wushi (Tarian Singa Perang)
Wushi menggambarkan kekuatan singa dengan gerakan melompat, jatuh dan berguling. Pemain akan menunjukkan teknik yang sangat baik dengan memanjat meja tinggi atau menginjak tiang kayu.
Misalnya Tari Singa Gaotai (Teras Tinggi) dari Provinsi Sichuan yang harus dipertunjukkan di tujuh meja tinggi sehingga membuat pertunjukkan ini sangat sulit.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, Tarian Singa di Beijing menggabungkan keunggulan variasi gerakan dari berbagai jenis menjadi gaya baru.
Baca juga: Kue Keranjang: Sejarah dan Maknanya
- Tarian Singa Utara
Tarian Singa Utara memiliki sejarah yang lebih panjang daripada bentuk tarian singa lainnya. Pada Dinasti Wei (386-534 M), Kaisar Wudi mengirimkan ekspedisi ke Hexi di Provinsi Gansu dan menawan lebih dari 100.000 orang Mongol.
Kaisar memerintahkan bangsa Mongol untuk melakukan tarian dan hiburan lainnya. Lebih dari 30 prajurit Mongolia memegang kepala hewan berukir kayu, berjumlah dua besar dan lima kecil. Mereka mengenakan kulit binatang dan menari di depan kaisar.
Kaisar sangat senang dan menamakannya "Singa yang Menguntungkan Wei Utara" dan memungkinkan para tawanan kembali pulang. Kemudian Tarian Singa populer di Cina Utara.
Tarian Singa Utara terutama berfokus pada pertunjukan tarian singa bela diri yaitu "Singa yang Menguntungkan dari Dinasti Wei Utara".
Tarian Singa kecil dilakukan oleh satu orang dan tarian singa besar dimainkan oleh dua orang dengan satu orang memegang kepala singa sambil berdiri dan yang lainnya memegang tubuh dan ekor singa sambil membungkuk.
Tarian Singa Utara memiliki hubungan dekat dengan kungfu, seni bela diri Cina. Kostum memang kurang dekoratif untuk memungkinkan lebih banyak gerakan.
Dalam tarian singa dewasa, pemain di depan yang memegang kepala singa sering diangkat oleh yang lain untuk membuat singa berdiri.
Tarian singa utara lebih bersifat senam, yang melibatkan berguling, bergulat, melompat, memanjat dan bersujud. Serta beberapa gerakan yang sangat sulit seperti berjalan di kayu atau bambu, melompati meja, menginjak bola bergulir dan lain-lain.
Tempat terbaik untuk melihat tarian singa Tiongkok utara adalah teater seni bela diri Tiongkok seperti Teater Merah di Beijing atau bahkan Kuil Shaolin.
Baca juga: Mengapa Barongsai Selalu Ada Saat Imlek?
- Tarian Singa Selatan
Ada beberapa legenda tentang Tarian Singa Selatan di Tiongkok. Salah satunya pada Dinasti Qing (1644-1911), Kaisar Qianlong bermimpi tentang peziarah hewan yang beruntung dengan rambut berwarna-warni saat inspeksi di selatan hilir Sungai Yangtze.
Setelah kembali ke ibu kota Beijing, kaisar memerintahkan orang-orangnya untuk membuat satu sesuai dengan gambar binatang keberuntungan yang ia impikan.
Dia memerintahkan beberapa orang untuk menggunakan gambar keberuntungan tersebut setiap kali ada festival atau upaya yang menunjukkan untuk membuat negara makmur dan orang-orang damai.
Tarian Singa Selatan terutama berfokus pada pertunjukan tarian Singa Rakyat. Pertunjukannya jelas dan menghibur bahkan lucu. Ada juga pertunjukan yang terampil seperti bermain dengan bola bahkan menelannya.
Tarian Singa Selatan adalah pertunjukan berdasarkan pengamatan tentang perilaku singa, dengan penekanan pada tindakan seperti menggaruk, mengguncang tubuh dan menjilati bulu.
Tarian Singa Selatan berasal dari Guangdong dan gaya ini populer di Hong Kong, Makau dan kota asal Cina perantauan.
Tempat terbaik untuk melihat tarian singa Tiongkok Selatan adalah Malam Pertunjukan Tahun Baru Cina Hong Kong.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.