Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Matahari Berhenti Bersinar

Baca di App
Lihat Foto
NASA
Pada 2014, permukaan Matahari tampak seperti wajah Jack-O-Lantern
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Matahari tidak abadi, seperti semua bintang yang lain. Matahari lahir sekitar 4,6 miliar tahun lalu.

Kini sudah mencapai sekitar separuh hidupnya. Matahari diperkirakan masih akan bersinar sekitar 5 miliar tahun lagi.

Tahukah kamu bintang-bintang seperti Matahari yang menyinari Bumi suatu hari akan mati?

Kapan Matahari berhenti bersinar?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari Live Science, Matahari adalah sebuah bintang dan merupakan pusat tata surya. Matahari adalah salah satu bintang dari jutaan bintang di angkasa.

Matahari yang sekitar 108 kali lebih besar daripada Bumi adalah bola gas raksasa yang amat panas. Dengan pembakaran, Matahari berangsur-angsur menghabiskan semua persediaan gasnya yang disebut hidrogen.

Saat hidrogen ini habis, Matahari akan membesar dengan luar biasa, melampaui lebih dari 50 kali ukurannya sekarang. Lalu Matahari akan menjadi bintang yang sangat besar, sebuah raksasa merah.

Seluruh proses Matahari berubah menjadi raksasa merah akan memakan waktu sekitar 5 juta tahun, sebuah titik relatif dalam masa hidup matahari.

Akibat terus membesar, Matahari akan menelan dan membakar Merkurius dan Venus, lalu mendekati planet Bumi. Bumi akan menjadi sangat panas hingga tak mungkin ada kehidupan.

Lalu ukuran Matahari akan menyusut hingga menjadi kerdil putih yang kemudian perlahan-lahan mendingin.

Selama beberapa miliar tahun kemudian akhirnya Matahari akan meredup dan mati. Maka Matahari dalam jangka waktu yang lama baru akan berhenti bersinar.

Baca juga: Mengenal Matahari yang Menyinari Bumi

Apa yang terjadi bila Matahari berhenti bersinar?

Matahari memberikan kehidupan melalui semua energi yang dibuatnya kepada Bumi dan planet-planet yang mengelilinginya.

Dilansir dari Wonderopolis, bila matahari berhenti bersinar, semua yang ada di Bumi akan membeku lalu mati. Tetapi manusia tidak akan segera tahu jika Matahari tiba-tiba padam.

Cahaya matahari membutuhkan 8,5 menit untuk mencapai Bumi. Sembilan menit kemudian, manusia baru merasakan berada dalam kegelapan total.

Jika sudah gelap, Bulan tiba-tiba menghilang karena tidak menghasilkan cahaya. Manusia bisa melihat Bulan karena sinar Matahari memantul dari permukaan Bulan. Saat sinar matahari yang menyinari Bulan menghilang, begitu pula Bulan.

Hal yang sama, akan berlaku pada banyak benda langit lainnya di angkasa, seperti planet. Karena benda-benda langit tersebut bisa terlihat akibat pantulan cahaya matahari.

Tanpa kehangatan Matahari, Bumi akan dengan cepat menjadi tempat yang jauh lebih dingin. Meski Bumi mempertahankan panas dengan cukup baik dan manusia tidak akan membeku seketika. Tetapi kehidupan akan menjadi sulit usai Matahari berhenti bersinar.

Baca juga: Peredaran Planet pada Matahari

Para ilmuwan memperkirakan rata-rata suhu permukaan global akan turun di bawah 0 derajat Fahrenheit dalam waktu seminggu atau lebih. Suhu akan terus turun dengan pasti.

Dalam setahun, rata-rata suhu permukaan global bisa turun di bawah -100 derajat Fahrenheit. Saat itu, lapisan atas lautan dunia akan membeku.

Meski lapisan atas lautan yang beku akan mengisolasi perairan dalam di bawahnya, dan membuatnya tetap cair selama ratusan ribu tahun.

Tetapi akhirnya akan membeku ketika Bumi bergerak menuju suhu permukaan global rata-rata yang stabil sekitar -400 derajat Fahrenheit.

Pada titik itu, atmosfir juga akan membeku dan jatuh ke Bumi. Akibatnya, makhluk hidup akan terpapar radiasi kosmik yang keras yang bergerak melalui ruang angkasa.

Tanpa sinar matahari, semua fotosintesis di Bumi akan berhenti. Semua tanaman akan mati dan akhirnya semua hewan yang bergantung pada tanaman untuk makanan, termasuk manusia, juga akan mati.

Meski melalui penemuan-penemuan manusia mungkin dapat bertahan hidup di Bumi. Tetapi tanpa Matahari, selama beberapa hari, bulan dan bertahun-tahun, kehidupan tanpa Matahari terbukti mustahil untuk bertahan di Bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi