KOMPAS.com - Wawancara sering dijumpai dalam acara di televisi, siaran radio, berita di koran dan lainnya.
Biasanya pewawancara mengajukan sejumlah pertanyaan kepada orang yang diwawancarai (narasumber).
Wawancara sangat penting karena salah satu keterampilan berbicara yang diperlukan di masyarakat. Dari kegiatan wawancara akan diperoleh informasi yang berharga.
Keterampilan wawancara sangat diperlukan terutama bagi kamu yang bercita-cita menjadi wartawan, peneliti, jaksa, hakim dan lainnya.
Sebelum melakukan wawancara, kamu harus mengetahui pokok-pokok wawancara. Berikut ini penjelasannya:
Pengertian wawancara
Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Baca juga: 7 Pertanyaan Ini Jebak Anda Saat Wawancara Kerja, Apa Saja?
Dilansir dari Kiddle.co, wawancara adalah percakapan di mana pertanyaan diajukan dan jawaban diberikan.
Secara umum, kata wawancara mengacu pada percakapan satu lawan satu. Satu orang bertindak berperan sebagai pewawancara dan orang lain berperan sebagai orang yang diwawancarai.
Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Dan keduanya bicara secara bergiliran.
Wawancara biasanya melibatkan transfer informasi dari orang yang diwawancarai ke pewawancara. Orang yang memberikan informasi disebut sumber informasi atau narasumber.
Informasi sangat dibutuhkan oleh orang yang mendengarkan atau membaca sebagai bahan atau data. Manfaat informasi untuk tugas sekolah, diskusi hingga dimuat dalam pemberitaan.
Yang paling sering melakukan wawancara adalah yang berprofesi sebagai wartawan. Wartawan dituntut pandai memilih narasumber yang tepat untuk mendapatkan informasi akurat.
Baca juga: Catat, 3 Kesalahan Fatal Saat Wawancara Kerja
Bentuk wawancara
Terdapat beberapa bentuk wawancara, antara lain:
- Wawancara berita untuk mencari bahan berita
- Wawancara dengan mempersiapkan pertanyaan lebih dulu
- Wawancara telepon yaitu wawancara melalui lewat telepon
- Wawancara pribadi
- Wawancara dengan banyak orang
- Wawancara mendesak atau mendadak
- Wawancara kelompok
Tahapan wawancara
Sebelum melakukan wawancara, ada beberapa tahapan yang harus dilewati, yaitu:
- Tahap persiapan
- Tahap pelaksanaan
- Tahap pelaporan
Berikut ini penjelasan masing-masing tahap wawancara tersebut:
Baca juga: Begini Cara Lihat Kandidat Berpotensi saat Wawancara Kerja
Tahap persiapan wawancara
Terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum wawancara, yaitu:
- Fisik
Sebelum melakukan wawancara, wartawan harus sudah benar-benar sehat secara fisik. Fisik prima akan memengaruhi jalannya wawancara maupun hasil yang akan diperoleh dari wawancara tersebut.
- Mental
Wartawan yang secara mental belum siap melakukan wawancara dengan narasumber berita akan berakibat fatal terhadap proses wawancara apalagi terhadap hasil wawancara yang akan diperoleh. Wartawan sangat memerlukan kesiapan mental.
- Daftar pertanyaan
Wartawan harus membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan. Daftar pertanyaan harus disusun sedemikian rupa sehingga antara pertanyaan yang satu dengan yang lain memiliki hubungan jelas.
- Buat janji
Wartawan harus membuat janji lebih dulu dengan narasumber sehingga kedua belah pihak sama-sama siap melakukan wawancara.
- Alat tulis dan alat perekam
Sebelum melakukan wawancara, wartawan harus mempersiapkan alat tulis seperti pena, buku catatan serta alat perekam.
Baca juga: Ingat, Jangan Kenakan 7 Jenis Busana Ini saat Wawancara Kerja
Tahap pelaksanaan wawancara
Berikut ini hal-hal yang harus dilaksanakan saat melaksanakan wawancara:
- Datang tepat waktu
- Perhatikan penampilan
- Perkenalkan diri kepada narasumber
- Perkenalkan masalah yang akan ditanyakan
- Mulai dengan pertanyaan ringan bagi narasumber yang punya banyak waktu tetapi langsung ke inti persoalan untuk narasumber tertentu.
- Pertanyaan tidak bersifat interogatif atau terkesan memojokkan narasumber.
- Hindari pertanyaan yang sifatnya menggurui.
- Dengarkan dengan baik jawaban yang disampaikan narasumber. Bila narasumber keluar dari topik yang dibicarakan, wartawan bisa menyela.
- Jangan ragu mengajukan pertanyaan baru yang muncul dari penjelasan narasumber.
- Setelah seluruh pertanyaan diajukan, beri kesempatan pada narasumber untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin belum ditanyakan.
- Usai wawancara, sampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber.
Baca juga: Gunakan Kecerdasan Emosional saat Wawancara Kerja, Begini Caranya
Tahapan pelaporan wawancara
Hasil wawancara dituliskan dalam bentuk laporan yang biasanya berbentuk narasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan hasil wawancara, yaitu:
- Perhatikan kaidah penulisan laporan, meliputi ejaan dan tanda baca.
- Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri.
- Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
- Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan identitas narasumber.
Rumusan pertanyaan wawancara
Pertanyaan wawancara dimulai dengan menggunakan rumus 5W+1H. Berikut ini penjelasannya:
- What (apa) yaitu apa yang terjadi.
- When (kapan) yaitu kapan peristiwa itu terjadi.
- Why (mengapa) yaitu mengapa peristiwa itu terjadi.
- Who (siapa) yaitu siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu.
- Where (di mana) yaitu di mana lokasi kejadian.
- How (bagaimana) yaitu bagaimana peristiwa itu bisa terjadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.