KOMPAS.com - Pewaris sifat manusia dapat dilihat dari pola-pola pewaris tertentu, fisik, fisiologis, dan psikologis.
Pewaris sifat pada manusia juga bisa menimbulkan kelainan.
Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sifat fisik adalah keadaan tubuh yang tampak, contohnya seperti hidung dan bibir.
Sifat fisiologi merupakan kerja faal tubuh. Contohnya seperti alergi dan hormonal.
Sementara sifat psikologis adalah sifat kejiwaan seseorang yang tampak dan mudah diamati.
Baca juga: Rahasia Warna Kulit Manusia Terkuak, Lebih Kompleks dari Dugaan
Pengaruh sifat
Pewarisan sifat pada manusia ditentukan oleh gen dan kromosom yang dimiliki individu yang melakukan persilangan.
Ada beberapa contoh bentuk perwaris sifat pada manusia yang bisa diamati, yakni:
- Warna kulit
- Bentuk rambut
- Cuping telinga
Berikut penjelasannya:
1. Warna kulit
Warna kulit manusia berbeda-beda dan itu dipengaruhi oleh gen. Pada gen ada tiga macam, yakni gen A, B, dan C yang mengkode pembentukan pigmen kulit, yaitu melamin.
Pignen menyebabkan kulit menjadi gelap. Variasi gen lain pada kulit yaitu gen a, b, c.
Orang yang memiliki gen AABBCC akan memiliki kulit sangat gelap, sementara orang yang memiliki gen aabbcc akan memiliki kulit sangat terang.
Pada orang yang memiliki gen AaBbCc akan memiliki warna kulit sawo matang (tengah-tengah antara sangat gelap dan sangat cerah).
Warna kulit juga dipengaruhi faktor lingkungan. Seperti terkena sinar matahari.
Baca juga: Ini Bentuk Rambut Miss V Favorit Perempuan Indonesia!
2. Bentuk rambut
Bentuk rambut juga dipengaruhi oleh gen. Ada dua macam gen yang dapat mengendalikan rambut, yakni gen C (dominan) untuk rambut kering dan ges s (resesif) untuk rambut lurus.
Jika salah satu dari kedua gen tersebut dan mendapatkan campuran, maka rambut akan menjadi berombak (Cs).
3. Cuping telinga
Pewaris sifat manusia bisa juga dilihat dari cuping telinga.
Jika kamu mengamati ada yang cuping telinganya melekat dan terlepas. Tipe perlekatan cuping telinga dikontrol oleh gen, yaitu gen G untuk cuping telinga terpisah dan gen g untuk cuping telinga melekat.
Jika memiliki gen G akan memiliki tipe perlekatan cuping telinga terpisah. Sementara yang memiliki tipe perlekatan cuping melekat memiliki gen gg.
Baca juga: Pertama di Dunia, Sepasang Buaya Albino Menghasilkan 19 Telur Langka
Kelainan sifat
Pada pewaris sifat manusia juga terjadi kelainan yang diwariskan orang tua.
Ada beberapa kelainan yang diwariskan dari orang tua, yakni:
- Albino
- Buta warna
- Hemofilia
Berikut penjelasannnya:
1. Albino
Albino merupakan kelainan yang disebabkan adanya zat warna (pigmen) yang disebut zat melanin.
Pigmen melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Tidak adanya pigmen kulit membuat penderita lebih rentan terserang kanker kulit.
Kulit juga mudah melepuh dampak terkena sinar matahari. Gen penyebab kelainan ini bersifat resesif (gen a).
Pada orang yang menderita kelainan albino memiliki genotip homozigot resesif (aa). Sementara orang yang normal memiliki genotip homozigot (AA).
Banyak ditemui seseorang yang seluruh tubuhnya putih, termasuk rambutnya.
Baca juga: Buta Warna, Penyakit Keturunan atau Bukan?
2. Buta warna
Buta warna disebab oleh faktor genetis.
Buta warna merupakan suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu.
Ini juga termasuk kelainan genetik yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Buta warna sering juga disebut sex linked.
Kelainan ini dibawa oleh kromosom X, artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Buta warna terjadi ketika saraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.
3. Hemofilia
Hemofilia merupakan penyakit yang diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak dilahirkan.
Darat pada penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada penderita tidak secepat orang normal.
Kebanyakan penderita hemofilia mengalami gangguan pendarahan di bawah kulit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.