KOMPAS.com - Masa pendudukan Jepang di Indonesia dari 1942 hingga 1945 penuh dengan derita.
Namun bukan berarti bangsa Indonesia tak mendapat apa-apa dari pendudukan itu.
Dikutip dari Sejarah Pergerakan Nasional (2015), berikut beberapa dampak positif dari pendudukan Jepang:
Diperbolehkannya bahasa Indonesia
Ketika Jepang mendarat di Indonesia pada 1942, Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda serta seluruh hal yang berbau Belanda.
Jepang berdalih ingin membebaskan Indonesia dari imperialisme Belanda dan negara-negara Barat.
Baca juga: Kedatangan Jepang di Indonesia, Mengapa Disambut Gembira?
Dengan dipergunakannya bahasa Indonesia, Indonesia punya bahasa nasional yang diterima di berbagai daerah.
Didirikannya kumiyai
Kumiyai adalah badan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat. Belakangan kumiyai digunakan Jepang untuk mengeruk hasil bumi.
Namun sistem kumiyai berkembang menjadi koperasi yang diterapkan di Indonesia hingga saat ini.
Ditetapkannya jenjang sekolah
Jepang menghapuskan sistem sekolah berdasarkan kelas sosial yang dijalankan Pemerintah Hindia Belanda.
Sebagai gantinya, Jepang menerapkan sekolah yang setara untuk semua dengan 12 tingkatan.
Baca juga: Sistem Pendidikan di Era Pendudukan Jepang
Sekolah dasar enam tahun, sekolah menengah pertama tiga tahun, dan sekolah menengah atas tiga tahun.
Dibentuknya strata masyarakat hingga tingkat paling bawah
Untuk mengawasi dan memata-matai aktivitas politik rakyat, Jepang membentuk sistem sosial yang bernama tonarigumi.
Tonarigumi meliputi 10 keluarga dalam suatu permukiman. Sehingga di satu pedesaan atau perkampungan ada beberapa tonarigumi.
Kini, tonarigumi kita kenal sebagai rukun tetangga (RT).
Diperkenalkannya pertanian line system
Jepang memang memaksa rakyat menanam komoditas yang berguna bagi peperangan.
Untuk membuat cocok tanam efisien, Jepang mengenalkan line system yang lebih efisien dan tinggi produksinya.
Baca juga: Kerja Rodi dan Romusha, Kerja Paksa Zaman Penjajahan
Dibentuknya BPUPKI dan PPKI
Ketika posisi Jepang makin terimpit dalam perang, Jepang perlu dukungan rakyat Indonesia lebih kuat.
Untuk itu, Jepang menjanjikan kemerdekaan akan diberikan kepada Indonesia suatu hari nanti.
Sebagai upaya memenuhi janji itu, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
BPUPKI dan PPKI bentukan Jepang kemudian merumuskan Pancasila yang jadi dasar negara serta UUD 1945, peraturan hukum tertinggi di Indonesia.
Baca juga: Sejarah BPUPKI dan Perjalanannya
Latihan kemiliteran
Akibat positif di bidang militer bagi bangsa Indonesia ketika diperintah Jepang adalah berpengalaman dalam taktik perang.
Jepang ingin memanfaatkan sumber daya manusia Indonesia untuk kebutuhan perangnya.
Anak-anak, remaja, hingga perempuan dilatih militer. Para pemuda dipersenjatai dan disiapkan untuk berperang.
Latihan ini kelak berguna ketika Belanda berusaha menguasai Indonesia kembali setelah proklamasi kemerdekaan.
Organisasi militer bentukan Jepang, Pembela Tanah Air (PETA) adalah cikal bakal TNI.
Baca juga: PETA, Pasukan Indonesia Bentukan Jepang
Dikenalkan budaya positif Jepang
Jepang memberikan doktrin kepada seluruh rakyat Indonesia. Ada budaya seikerei atau memberi penghormatan kepada Kaisar Jepang setiap pagi.
Bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang disiplin. Kedisiplinan ini juga diwajibkan untuk rakyat Indonesia.
Di sekolah-sekolah, diajarkan Nippon Seisyin atau latihan kemiliteran dan semangat Jepang.
Baca juga: Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang
Kemudian bahasa, sejarah, dan adat istiadat Jepang. Juga ilmu bumi dengan perspektif geopolitik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.