Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Sistem Ekskresi Manusia

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi diabetes
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Tahukah kamu pada sistem ekskresi manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan yang disebabkan berbagai hal?

Gangguan sistem ekskresi dapat terjadi pada ginjal, hati, paru-paru atau kulit.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berikut beberapa gangguan pada sistem ekskresi manusia yang harus kamu ketahui, antara lain:

  1. Diabetes mellitus
  2. Daibetes insipidus
  3. Batu ginjal
  4. Gagal ginjal

Baca juga: Mengenal Sistem Ekskresi Manusia

Berikut penjelasan gangguan pada ekskresi manusia tersebut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes mellitus

Diabetes mellitus disebut juga penyakit kencing manis.

Kencing manis merupakan penyakit yang ditandai adanya kandungan gula yang tinggi di dalam darah dan zat-zat keton serta asam. Akibat dari kurangnya atau ketiadaan hormon insulin.

Hormon insulin penting dalam proses pengubahan gula darah menjadi gula otot sebagai tenaga dan dalam sintesis lemak.

Adanya zat-zat keton dan asam yang berlebihan di dalam darah akan menyebabkan timbulnya rasa haus yang terus menerus.

Bahkan sering buang air kecil, berat badan turun meski selera makan baik. Daya tahan tubuh menurun, tubuh lemah dan mudah sakit.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sering buang air kecil diakibatkan banyaknya kadar gula dalam darah. Sehingga tubuh berusaha mengeluarkan melalui ginjal bersama air.

Baca juga: Puskesmas Mulai Disiapkan Tangani Pasien Diabetes Mellitus

Saat rasa haus merupakan reaksi tubuh dari yang sering buang air kecil. Sering minum itu agar tubuh tidak dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.

Jika terlalu banyak makan disebabkan olah kurangnya cadangan gula dalam tubuh meskipun kadar gula dalam darah tinggi. Sehingga tubuh berusaha mendapatkan gula lewat makanan.

Bagi penderita diabetes mellitus parah, akan timbul gejala lain. Seperti penurunan berat badan, kesemutan (mati rasa) atau rasa sakit pada tangan dan kaki.

Kemudian timbul luka (borok) pada kaki yang tak kunjung sembuh. Bahkan bisa hilangnya kesadaran diri (pingsan).

Penyakit tersebut juga bisa menimbulkan komplikasi penyakit. Seperti gangguan pada mata hingga menjadi buta, gangguan pada ginjal hingga mengakibatkan penyakit gagal ginjal.

Bisa juga gangguan pada saraf, gangren (kondisi serius) hingga harus diamputasi. Bahkan bisa juga koma.

Diabetes mellitus juga termasuk penyakit yang dapat diturunkan dari orang tua kepada keturunannya.

Baca juga: Awas, Tidur Lebih dari 8 Jam Bisa Picu Diabetes hingga Kematian Dini

Penyakit ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Dua ahli kesehatan Yunan menamai suatu penyakit bagi orang yang banyak minum danbuang air kecil dengan diabetes.

Diabetes mellitus diambil dari bahasa latin. Diabetes artinya penerusan dan mellitus artinya manis.

Pada tahun 1921, dua dokter dari Inggris, Dr. Frederick Banting dan Prof. Charles Best menemukan hormon insulin. Adanya hormon insulin membuat penderita diabetes dapat tertolong dan dapat hidup lebih lama dalam usia normal.

Diabetes insipidus

Diabetes insipidus ini ditandai dengan rasa haus yang berlebihan dan produksi urine yang encer. Ini sebabkan kekurangan hormon anti diuretik.

Hormon tersebut memengaruhi penyerapan air dari tubulus kontortus. Sehingga jumlah air dapat naik 20 hingga 30 kali lipat, kondisi itu bisa menyebabkan dehidrasi.

Hormon itu dihasilkan oleh bagian posterior (belakang) kelenjar hipofisis dan bekerja pada ginjal. Itu mengurangi penyerapan air pada tubulus kontortus sehingga meningkatkan jumlah urine.

Baca juga: Turunkan Risiko Diabetes Melitus 2, Pakai Cara ini!

Berkurangnya hormon akibat dari rusaknya kelenjar hipofisis bagian belakang. Kerusakannya itu bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti tumor, infeksi, cedera kepala atau karena cacat bawaan.

Kalau gejala yang tampak pada penyekit tersebut sering buang air kecil, sering bangun malam untuk buang air kecil (nokturia).

Banyak minum karena merasa haus. Urine tidak berwarna kuning, bahkan bening.

Batu ginjal

Batu ginjal merupakan penyakit yang disebabkan adanya endapan garam kalsium, fosfat, atau asam urat urine di dalam rongga ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih.

Adanya batu tersebut menyulitkan keluarnya urine dan menimbulkan rasa nyeri. Timbulnya batu karena terlalu pekatnya konsentrasi urine.

Sehingga zat-zat di dalam urine membentuk kristal batu. Bisa juga karena infeksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal.

Baca juga: Ini Penjelasan Ahli, Hubungan Erat Hipertensi dan Gagal Ginjal

Adanya peningkatan kadar asam urat juga. Terlalu banyak mengonsumsi vitamin D dan kalsium.

Gajala yang dialami batu ginjal biasanya rasa nyeri pinggang bawah menuju pinggul hingga ke alat kelamin luar.

Kadang-kadang mengalami demam, merasa kedinginan, adanya darah atau nanah di dalam urine akibat batu melukai ureter dan distensi perut.

Untuk mencegah batu ginjal, kamu bisa banyak minum air putuh, mengonsumsi vitami C, mengurangi konsumsi kalsium dan fosfat.

Gagal ginjal

Gagal ginjal adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan ginjal pada bagian korteks. Fungsi ginjal menurun secara perlahan hingga tidak berfungsi lagi.

Itu menyebabkan penimbunan limbah metabolik di dalam darah (azotemia). Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang serius dan bisa berdampak pada kerusakan ginjal.

Baca juga: Untuk Batu Ginjal, Dokter Sarankan Metode Gelombang Kejut

Gejala gagal ginjal, mata dan kaki bengkak, nyeri di pinggang, buang air kecil sakit dan sering. Urine sedikit, demam, dan urine berwarna merah karena mengandung darah.

Gagal ginjal menyebabkan berkurangnya produksi urine, peningkatan kadar zat nitrogen, kalium, sulfat, dan fosfat dalam daerah secara cepat serta tidak normal.

Untuk penanganan atau pengobatan biasanya tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal. Seperti penderita harus melakukan diet konsumsi sodium, protein, dan cairan apabila penyebabnya zat-zat tersebut.

Jika disebabkan penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan tertentu. Seperti untuk pengobatan hipertensi, anemia, atau untuk menurunkan kolestrol.

Namun jika kondisi sudah parah dilakukan pencucian darah (haemodialisa) atau transplantasi (cangkok) ginjal.

Untuk pencegahan agar terhindar dari gagal ginjal bisa minum air putih cukup banyak dan menjalankan pola hidup yang baik dan sehat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi