Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teks Laporan Hasil Observasi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/HANDOUT
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, saat melakukan observasi awal di lokasi penemuan bata kuno di sebuah lahan tebu di Dusun Krembang, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (16/12/2019).
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Penulisan laporan hasil observasi tidak bisa sembarangan melainkan harus mengikuti kaidah yang berlaku. Sebab, teks laporan hasil observasi mempunyai struktur tersendiri.

Tahukah kamu apa itu observasi? Apa saja struktur dan kaidah bahasa teks laporan hasil observasi?

Pengertian observasi

Observasi juga disebut pengamatan berasal dari kata amat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amat atau mengamati adalah melihat dan memperhatikan dengan teliti.

Dalam KBBI, observasi adalah peninjauan secara cermat. Pengamatan adalah pengawasan terhadap perbuatan (kegiatan, keadaan) orang lain, perbuatan mengamati dengan penuh atau penelitian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata amat dalam Bahasa Inggris adalah observe. Menurut Kamus Oxford, observe adalah perhatikan atau rasakan (sesuatu) dan menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang penting.

Observasi berasal dari kata bahasa Inggris observation. Menurut Kamus Oxford, pengamatan adalah tindakan memperhatikan atau seseorang atau sesuatu dengan cermat selama jangka waktu tertentu terutama untuk mempelajari sesuatu.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam teks laporan hasil observasi, terdapat struktur dan kaidah atau ciri bahasa teks laporan hasil obervasi.

Baca juga: Hubungan Bahasa dan Dialek

Struktur teks laporan hasil observasi

Menurut KBBI, struktur adalah susunan, bangunan atau hal yang disusun berdasarkan pola tertentu. Setiap jenis teks dibangun atau disusun dengan struktur yang berbeda.

Struktur yang berhubungan dengan organisme karangan yaitu rangka organisasi karangan yang isinya memperlihatkan susunan dan hubungan setiap hal yang akan menjadi tema dan pembahasan karangan itu.

Struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari:

  1. Pernyataan umum atau klasifikasi
  2. Anggota atau aspek yang dilaporkan

Berikut ini penjelasannya:

Tahap pernyataan umum atau klasifikasi merupakan pembuka atau pengantar tentang hal yang akan dilaporkan.

Pada tahap pembukaan disampaikan benda-benda di dunia dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan. Kriteria digunakan untuk membedakan kelas dan subkelas.

Tahap selanjutnya adalah aspek-aspek yang dilaporkan yakni membuat pembagian itu sampai sekecil-kecilnya.

Baca juga: Wawancara: Pengertian dan Tahapan

Ciri bahasa teks laporan hasil observasi

Terdapat beberapa kaidah atau ciri bahasa teks laporan hasil observasi, yaitu:

  1. Menggunakan hipernim dan hiponim
  2. Menggunakan frasa verbal
  3. Menggunakan verba, baik aktif maupun pasif
  4. Menggunakan sinonim
  5. Menggunakan antonim
  6. Perubahan verba menjadi nomina
  7. Menggunakan konjungsi
  8. Menggunakan kalimat simpleks dan kompleks

Berikut ini penjelasannya:

  • Hipernim dan hiponim

Menggunakan kata umum (hipernim) dan kata khusus (hiponim) dalam pengklasifikasian. Contoh, benda (hipernim) diklasifikasikan menjadi dua yaitu benda hidup (hiponim) dan benda mati (hiponim).

  • Frasa verbal

Menggunakan frasa verbal (kelompok kata kerja) yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Contoh: dibagi, menjadi.

  • Verba aktif dan pasif

Menggunakan verba (kata kerja), baik verba aktif maupun verba pasif. Contoh verba aktif: membagi, mengelompokkan, mengklasifikasikan. Contoh verba pasif: dibagi, dikelompokkan, diklasifikasikan.

Baca juga: Siapa Penemu Bahasa Indonesia?

  • Sinonim

Menggunakan kata bersinonim, yakni kata-kata yang mempunyai makna yang sama. Contoh: kata membagi bersinonim dengan kata mengelompokkan dan mengklasifikasikan.

  • Antonim

Menggunakan kata berantonim yakni kata-kata yang mempunyai makna berlawanan. Contoh: kata hidup berantonim dengan kata mati.

  • Verba menjadi nomina

Perubahan verba (kata kerja) menjadi nomina (kata benda). Contoh, membagi (verba) berubah menjadi pembagian (nomina).

  • Konjungsi

Menggunakan konjungsi (kata penghubung) yang mempunyai fungsi masing-masing. Contoh: dan, tetapi, sementara itu, selanjutnya, sedangkan.

  • Simplek dan kompleks

Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama. Contoh: Tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam makhluk hidup.

Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua verba atau lebih. Contoh: Tanaman kacang itu akan tumbuh subur apabila petaninya rajin menyiramnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi