Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit pada Sistem Saraf Manusia: Dampak dan Penyebab

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Sistem saraf manusia memiliki peranan sangat penting bagi seluruh tubuh.

Meski jaringan saraf dilindungi oleh tengkorak dan tulang, gangguan dan kelainan pada sistem saraf masih bisa terjadi.

Gangguan dan kelainan sistem saraf beragama dan berbagai macam penyebabnya.

Ada beberapa kalainan dan penyakit pada sistem saraf, yakni:

  1. Sakit kepala
  2. Epilepsi
  3. Amnesia
  4. Alzheimer
  5. Meningitis

Baca juga: Penyakit Saraf Misterius yang Bikin Anak Lumpuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut penjelasan kelainan dan penyakit pada sistem saraf tersebut:

1. Sakit kepala

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sakit kepala merupakan rasa sakit diberbagai bagian kepala.

Sakit kepala sangat bervariasi dalam intensitas dan keseriusan kondisi yang mendasar. Sebagian besar sakit kepala terjadi karena melebarnya pembuluh darah pada selaput otak (meninges).

Sakit kepala sering terjadi secara tiba-tiba. Biasanya terjadi pada saat bangun tidur atau malam hari dan sakit kepala biasanya berubah dengan perubahan postur.

Penyebab sakit kepala hampir selalu menghasilkan kelainan yang dapat dideteksi oleh dokter dengan pemeriksaan fisik atau tes laboratorium.

Sakit kepala tegang sejauh ini merupakan sakit kepala yang paling umum. Itu terjadi secara tidak beraturan dan biasanya memerlukan pemeriksaan ke dokter.

Penyebabnya bisa stres, kurang tidur atau lapar. Untuk menghilangkannya dengan meminum obat.

Bisa juga penderita berbaring di tempat yang gelap dan sepi. Jika masih merasakan sakit bisa segera datang ke dokter untuk melakukan pemeriksaaan lebih lanjut.

Baca juga: Viral Obat Sakit Kepala Untuk Rebus dan Bikin Empuk Daging, Apa Bahayanya?

Ada juga sakit kepala migrain. Migrain adalah kelainan yang ditandai dengan sakit kepala berulang yang sangat menyakitkan.

Biasanya disertai dengan mual dan muntah. Serangan migrain dapat terjadi setiap hari atau jarang, tapi paling sering terjadi sekali atau dua bulan sekali.

Penyebabnya bisa karena stres, perubahan hormon yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Bisa juga karena mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti alkohol.

2. Epilepsi

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenduikbud), epilepsi adalah gangguan penghantar impuls listrik pada sel-sel saraf.

Penderita biasanya akan mengalami kejang dan mulut berbusa. Untuk penyebabnya adalah bisa karena tumor otak, obat bius, atau cacat bawaan dari orang tua.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), epilepsi merupakan gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan tiba-tiba dan berulang-ulang serta kejang.

Baca juga: Twitter Blokir Gambar Gerak PNG, Lindungi Pengidap Epilepsi

Biasanya kejang berlangsung satu hingga dua menit. Kejang hasil dari aktivitas listrik yang tidak normal pada otak.

Itu dapat diikuti oleh kelemahan, kebingungan, dan tidak responsif.

Epilepsi merupakan penyakit yang relatif menyerang sekitar 40 juta hingga 50 juta orang di seluruh dunia.

Penyebab penyakit epilepsi karena kerusakan otak, trauma kepala, penyakit menular, stroke, tumor otak atau kelainan genetik.

3. Amnesia

Amnesia adalah hilang ingatan berupa trauma pada kepala (geger otak). Hilang ingatan dapat bersifat sementara atau permanen.

Hilang ingatan yang paling sering terjadi akibat kerusakan otak. Penyebabnya bisa dari trauma, pukulan, penyakit alzeimer, keracunan alkohol dan obat-obata atau infeksi.

Hilang ingatan bisa berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun. Bagi penderita hilang ingatan akan benar-benar memulai kehidupan yang sepenuhnya baru.

Baca juga: Beda Amnesia dan Kehilangan Memori Jangka Pendek

Ketika pulih biasanya dapat mengingat peristiwa yang terjadi sebelum awal. Tapi peristiwa periode fugue atau kelainan identitas dilupakan.

4. Alzheimer

Alzheimer adalah jenis kepikunan yang mengerikan karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang.

Kondisi seperti itu ditunjukan dengan kemunduran kecerdasan dan ingatan secara perlahan dan menganggu kegiatan sosial sehari-hari.

Alzheimer merupakan kelainan otak degeneratif yang berkembang di usia dewasa. Penyakit tersebut ditandai oleh penghancuran sel-sel saraf dan koneksi saraf di korteks selebral otak.

Penyakit alzhaimer pertama kali dijelaskan pada 1906 oleh ahli neuropatologi asal Jerman, Alois Alzheimer. Pada awal abad ke-21, diakui sebagai bentuk penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir yang paling umum di antara orang tua.

Diperkirakan pada 2016 ada 47,5 juta orang di seluruh dunia hidup dengan penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah.

Baca juga: Anda Susah Tidur? Segera Atasi Agar Bebas Penyakit Alzheimer

5. Meningitis

Meningitis adalah penyakit radang pada selaput otak atau selaput tulang belakang.

Meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu.

Meningitis termasuk penyakit serius. Karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran bahkan kematian.

Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.

Penyebaran meningitis paling parah terjadi dibeberapa bagian Afrika, khususnya dibagian utara, tengah.

Meningitis yang melanda Afrika pada 1996 hingga 1997 menyebabkan lebih dari 250.000 orang menderita dan 25.000 orang meninggal.

Gejala umum biasanya badan demam, sakit kepala yang berlebihan, leher terasa kaku dan adanya ruam-ruam pada kulit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi