Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuhan Monokotil dan Dikotil: Ciri, Contoh dan Perbedaannya

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Ilustrasi tumbuhan monokotil
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Dalam dunia tumbuhan terdapat tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokil.

Monokotil disebut tumbuhan yang memiliki biji satu dan atau tunggal. Sementara dikotil adalah tumbuhan yang memiliki biji berkeping.

Tahukan kamu perbedaan monokotil dan dikotil meski sama-sama tumbuhan berbiji?

Baca juga: Mengenal Organ Utama Tumbuhan

Tumbuhan monokotil

Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki biji tunggal tidak terbelah atau hanya berkeping satu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilanjir Encyclopaedia Britannica (2015), monokotil salah satu dari kelompok besar tanaman berbunga.

Ada sekitar 60.000 spesies monokotil termasuk rumput sejati dan anggrek. Sebagian besar dari mereka dibedakan oleh keberadaan satu daun biji dalam embrio yang terkandung dalam biji.

Karakter fisik tumbuhan monokotil ditandai oleh biji-biji dengan kotiledon tunggal, daun-daun yang berjajar paralel. 

Bagian bunga biasanya datang dalam kelipatan tiga, dan butiran serbuk sari memiliki fitur bukaan tunggal (atau alur). Akar monokotil tidak memiliki kambium vaskular. 

Dikutip situ resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), ada beberapa jenis-jenis yang termasuk tumbuhan monokotil, yakni:

Baca juga: Manfaat Tumbuhan

  1. Suku rumput-rumputan (graminae), contoh tumbuhan tersebut adalah, padi, jagung, bambu, rumput, tebu, dan gandum.
  2. Suku pinang-pinangan (palmae), contoh pada tumbuhan tersebut, yakni kelapa, rotan, kelapa sakit, aren, dan salak.
  3. Suku jahe-jahean (zingiberaceae), contoh pada suku jahe-jahean, seperti kunyit, jahe, dan lengkuas.
  4. Suku nanas-nanasan (bromeliaceae), contoh pada suku tersebut yakni nanas.
  5. Suku pisang-pisangan (musaseae), contoh pada suku tersebut yakni, pisang ambon, pisak kipas, dan pisang hias.
  6. Suku anggrek-anggrekan (orcidaceae), contoh pada suki tersebut, yakni anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan Irian Jaya.

Ciri-ciri pada tumbuhan monokotil sebgai berikut:

  1. Akar berupa akar serabut
  2. Jumlah kotiledonnya satu
  3. Tulang daunnya sejajar
  4. Batang tidak berkambium
  5. Batang tidak bercabang
  6. Bunga kelipatan tiga

Tumbuhan dikotil

Tumbuhan dikotil setiap anggota tumbuhan berbunga, memiliki sepasang daun, dan dalam embrio benih. Ada sekitar 175.000 spesies tumbuhan dikotil yang dikenal dan tersebar.

Baca juga: Enam Tumbuhan Langka Termasuk Bunga Bangkai Raksasa Tumbuh di Agam

Sebagian besar tanaman kebun, semak dan pohon, dan tanaman berbunga berdaun lebar seperti magnolia, mawar, geranium, dan hollyhock adalah dikotil.

Dikotil biasanya memiliki bagian bunga (kelopak, benang sari, dan putik). Sebagian besar dadaunan berbentuk jaring, yang berati pembuluh yang mengalir air dan makanan menunjukan pola seperti jaring.

Pada batang, pembuluh biasanya disusun dalam cincin kontinu dekat permukaan batang. Sekitar 50 persen dari semua spesies dikotil adalah kayu.

Mereka menunjukkan peningkatan tahunan dalam diameter batang sebagai akibat dari produksi jaringan baru oleh kambium.

Lapisan sel yang tetap mampu membelah sepanjang kehidupan tanaman ini.

Percabangan batang adalah hal biasa, seperti halnya akar tunggang.

Pori-pori mikroskopis (stomate) pada permukaan daun biasanya tersebar dan berada dalam berbagai orientasi.

Baca juga: Fakta Unik, Tumbuhan Memasuki Fase Defensif saat Hujan Datang

Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Memiliki sepasang kotiledon atau bakal daun yang terbentuk, dan melekat pada embrio dengan hipokotil. Kotiledon sudah berbentuk sejak tahapan biji dan mudah terbelah.
  2. Akarnya tunggang
  3. Pada bagian kaliptrogen yaitu tudung akar tidak memiliki tudung akar
  4. Akarnya berkambium
  5. Bunga memiliki kelipatan empat atau lima
  6. Batang bercabang-cabang, memiliki banyak dahan dan ranting.

Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan dikotil yakni:

  1. Suku getah-getahan (euhorbiaceae), contohnya itu seperti singkong, karet, dan puring.
  2. Suku polong-polongan (leguminosae), contohnya adalah puti malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, dan kacang tanah.
  3. Suku terong-terongan (solanaceae), contohnya adalah kentang, terong, tomat, cabai, dan kecubung.
  4. Suku jeruk-jerukan (rutaceae), contoh pada suku tersebut adalah jeruk manis, dan jeruk bali.
  5. Suku kapas-kapasan (malvaceae), contohnya adalah kembang sepatu, dan kapas.
  6. Suku jambu-jambuan (mirtaceae), contohnya adalah cengkih, jambu biji, jambu air, dan jambu monyet.
  7. Suku komposit (compositae), contohnya adalah bunga matahari, bunga dahlia, dan bungan krisan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi