KOMPAS.com - Awan merupakan massa tetesan air atau kristal es yang menggantung di atmosfer. Awan terbentuk ketika air mengembun di langit.
Dilansir dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), air yang mengembun terjadi karena adanya kondensasi. Awan menjadi salah satu unsur yang penting dari cuaca dan iklim di Bumi.
Pengertian awan adalah sekumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara.
Terbentuknya awan
Udara selalu mengandung uap air. Uap air yang meluap akan menjadi titik-titik air dan terbentuklah awan. Berikut beberapa cara terbentuknya awan:
- Udara yang panas akan mengandung banyak uap di udara. Udara panas tersebut akan naik tinggi hingga berada di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah. Uap tersebut mencair dan terbentuklah awan.
- Jika awan sudah terbentuk, titik air dalam awan menjadi lebih besar dan awan akan semakin berat. Perlahan daya tarikan bumi menarik awan ke bawah, hingga sampai pada satu peringkat, titik-titik tersebut jatuh ke bawah dan jadilah hujan.
- Jika titik-titik air bertemu dengan udara panas, maka titik air akan menguap dan awan tersebut akan hilang. Hal inilah yang membuat bentuk awan selalu berubah-ubah. Air dalam awan akan bergantian menguap dan mencair.
Baca juga: Angin: Faktor dan Jenisnya
Faktor terjadinya awan
Terdapat beberapa unsur yang mampu memengaruhi terbentuknya awan, sebagai berikut:
- Angin
Angin yang tinggi, terjadi evaporasi yang besar sehingga mempercepat terbentuknya awan.
- Tekanan udara
Dengan adanya pergerakan tekanan udara yang ditimbulkan maka memengaruhi pergerakan awan.
- Kelembaban udara
Semakin tinggi kelembaban udara, awan akan terlihat semakin mendung.
- Wujud awan
Wujud atau bentuk awan tergantung dari berbagai hal, yaitu:
1. Massa udara
2. Suhu awan
3. Gerak udara
Beberapa jenis awan
- Awan tinggi
Awan yang berada di ketinggian antara 6-12 kilometer di atas permukaan laut (dpl). Terdiri dari kristal es dan memiliki beberapa kategori, yaitu:
- Cirrus
Awan halus dengan struktur seperti serat. Berbentuk seperti bulu burung dan tersusun seperti pita yang melengkung di langit.
Sehingga awan cirrus tampak bertemu di satu atau dua titik pada horizon. Sering terdapat kristal es di dalamnya dan awan tidak menimbulkan hujan.
Baca juga: Mengenal Angin Muson Asia-Australia
- Cirrostratus
Awan ini berbentuk seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah.
Terkadang awan ini juga berbentuk seperti anyaman yang tidak beraturan.
Awan ini sering menimbulkan hallo, yaitu lingkaran yang bulat dan mengelilingi matahari atau bulan dan biasa terjadi pada musim kering.
- Cirrocumulus
Awan ini berpola putus-putus dan penuh dengan kristal es. Awan ini sering berbentuk seperti segerombolan domba dan menimbulkan bayangan di permukaan bumi.
- Awan menengah
Awan yang berada di ketinggian antara 3-6 kilometer dpl. Kelompok awan memengah antara lain:
- Altocumulus
Awan yang berukuran kecil tetapi berjumlah banyak. Berbentuk seperti bola yang tebal berwarna putih hingga pucat. Terdapat warna kelabu di beberapa bagian awan alto cumulus.
Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.
- Altostratus
Awan yang bersifat luas dan tebal dengan warna kelabu.
Baca juga: Peduli Perubahan Iklim, Ini Isu dan Agenda Tingkat Dunia yang Perlu Diketahui
- Awan rendah
Awan yang berada di ketinggian kurang dari 3 kilometer dpl. Kelompok awan rendah sebagai berikut:
- Stratocumulus
Awan yang berbentuk bola-bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak menyerupai gelombang di lautan. Awan ini sangat tipis dan tidak menimbulkan hujan.
- Stratus
Berada pada posisi yang rendah dan awan yang sangat luas dengan ketinggian kurang dari 2.000 meter.
Awan ini menyebar seperti kabut dan tampak berlapis-lapis. Awan ini juga tidak menimbulkan hujan.
- Nimbostratus
Awan berbentuk tidak menentu dengan tepi yang tidak rapi. Awan ini menimbulkan hujan gerimis, berwarna putih sedikit gelap, dan penyebarannya di langit cukup luas.
- Awan akibat udara naik
Awan yang berada pada ketinggian antara 500 meter hingga 1.500 meter dpl. Kelompok awan ini adalah:
- Cumulus
Awan tebal yang terbentuk pada siang hari karena udara yang naik. Awan akan terlihat terang jika mendapatkan sinar langsung dari matahari dan terlihat bayangan berwarna kelabu jika mendapatkan sinar di sebagian sisinya.
- Cumulonimbus
Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Memiliki volume besar dengan ketebalan yang tinggi. Posisi rendah dan puncak yang tinggi sebagai menara.
Terjadinya hujan tidak tergantung pada tebal tipisnya awan, namun musim. Pada musim kering, meski awan tinggi tebal belum tentu turun hujan karena faktor dominan angin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.