Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus: Sejarah, Ciri-ciri dan Penyebarannya

Baca di App
Lihat Foto
Karl
Molekular Virus
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Virus adalah kata lain untuk racun. Virus merupakan parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.

Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan memanfaatkan sel makhluk hidup. Karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.

Sejarah virus

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sejarah penemuan virus terjadi pada 1883. Seorang ilmuwan Jerman, Adolf Mayer sedang mencari penyebab penyakit mosaik pada tembakau.

Baca juga: Dugaan Virus Corona di Kepri, 11 Orang Diobservasi, 1 Diisolasi

Mosaik penyakit yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan menyebabkan daunnya berbecak-bercak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adolf Mayer menemukan penyakit tersebut menular saat memindahkan dari tanaman yang terserang penyakit ke tanaman lain dengan cara menyemprotkan getah.

Mayer, kemudian mencari mikroba di dalam getah yang menularkan penyakit tapi tidak mendapatkan apa-apa. Ia menyimpulkan jika penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri kecil yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

Pada 1892, ilmuwan asal Rusia Dimitri Ivanowsky menguji hipotesi Adolf Mayer dengan mengalirkan getah dari daun tembakau yang terinfeksi lewat saringan yang didesain untuk mengambil bakteri.

Saat disaring, getah tersebut masih menimbulkan penyakit mosaik. Ia masih berpegang pada hipotesis yang menyatakan bahwa bakteri penyebab penyakit mosaik.

Pada 1897, ahli botani Belanda, Martinus Beijerinck menemukan jika di dalam getah yang sudah disaring dapat bereproduksi.

Pada 1935, ilmuwan Amerika, Wendell Stanley berhasil mengkristalkan partikel penginfeksi penyakit mosaik yangdikenal sebagai virus mosaik tembakau (TMV- tobacco mozaic virus ). Kemudian TMV dan banyak jenis virus lain dapat dilihat dengan bantuan mikroskop elektron.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Zohri Terancam Tanpa Uji Coba Jelang Olimpiade Tokyo 2020

Ciri-ciri virus

Virus memiliki ciri-ciri sesuai ukuran, bentuk dan struktur, yakni:

1. Ukuran virus

Ukuran virus sangat kecil yakni sekitar 10 hingga 300 milimikron. Virus terkecil memiliki diameter hanya 20 nanometer, lebih kecil dari ribosom.

Ukuran virus tersebut sangat kecil. Sehingga untuk melihat bisa dengan berbagai, yakni:

Ukuran virus dapat diperkiarakan melalui selaput yang dilewati.

  • Sedimentasi dalam ultrasentrifugasi. Partikel virus disuspensikan ke dalam suatu cairan, kemudian partikel akan mengendap.
  • Pengukuran perbandingan.

2. Bentuk tubuh virus

Bentuk virus bermacam-macama. Ada yang berbentuk batang, oval, filame, persegi banyak, dan seperti huruf T.

Virus yang berbentuk batang, seperti Tobacco Mozaic Virus (TMV). Virus yang berbentuk oval, seperti Rhabdovirus.

Baca juga: Pasien WN China di RSHS Bandung Negatif Virus Corona, Diperbolehkan Pulang

Virus berbentuk bulat, seperti human immunodeficiency virus (HIV). Sementara virus yang berbentuk seperti huruf T, misalnya bakteriofag atau disingkat fage.

3. Struktur tubuh virus

Tubuh virus bukan merupakan suatu sel, karena tidak memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti sel, dan organ sel lainnya.

Virus berupa partikel yang disebut virion. Selain berukuran sangat kecil, virus juga memiliki sifat seperti benda mati.

Tubuh virus diisi oleh materi genetik yang dapat diturunkan dalam bentuk DNA atau RNA.

Sementara itu, ekor berfungsi sebagai alat kontak menuju tubuh organisme yang diserangnya.

Bagian kepala virus dibungkus selubung protein yang biasa disebut kapsid berbentuk polihedral. Kapsid berfungsi pemberi bentuk tubuh virus.

Penyebaran virus

Virus berkembangbiak dengan cara perbanyak diri didalam sel inang. Dalam reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yakni:

  1. Tahap adsorbsi
  2. Tahap penetrasi
  3. Tahap sintesis
  4. Tahap pematangan
  5. Tahap lisis

Baca juga: Menyebar ke 18 Negara, Berikut 100 RS Rujukan Pasien Virus Corona di Indonesia

Berikut penjelasannya:

1. Tahap adsorbsi

Tahap tersebut merupakan tahap menempelnya virion bagian reseptor site sel inang dengan memakai serabut ekornya.

Molekul-molekul reseptor site untuk setiap jenis virus berbeda-beda.

2. Tahap penetrasi

Pada tahap tersebut selubung ekor berkontraksi untuk membuat lubang yang menembus dinding dan membran sel inang.

Kemudian virus memasukan materi genetik virus melalui lubang pada dinding dan membran sel inang dan kapsid virus jadi kosing.

3. Tahap sintesis

Tahap sintesis adalah tahap pembentukan asam nukleat dan komponen-komponen virus dengan menghidrolisis DNA sel inang.

Baca juga: WHO Belum Tetapkan Virus Corona Wuhan Sebagai Ancaman Kesehatan Dunia

4. Tahap pematangan

Tahap pematangan terjadi partikel-partikel virus yang lengkap membentuk virion-virion baru dengan menggunakan asam nukleat dan protein.

5. Tahap lisis

Tahap lisis merupakan tahap pemecahan dinding sel inang dengan menggunakan enzim lisozim. Itu berfungsi merusak dinding sel bakteri sehingga virus baru akan keluar dan menyerang sel inang baru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kemendikbud
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi