KOMPAS.com - Pakaian menjadi sebuah kebutuhan dan selalu digunakan manusia dari masa ke masa. Pakaian memiliki fungsi utama yaitu melindungi tubuh agar tetap hangat.
Pakaian terus mengalami perkembangan seiring pengaruh budaya, fungsi, dan mode. Biasanya pakaian terbuat dari bahan tekstil dan serat.
Namun pada zaman purbakala apakah teksil dan serat sudah terbuat? Lalu seperti apakah sejarah perkembangan pakaian? Berikut faktanya:
Sejarah pakaian
Saat itu manusia belajar menggunakan kumparan untuk memintal benang dari serat tanaman dan hewan.
Sehingga kumparan menjadi alat tenun primitif pertama yang pernah dibuat dalam sejarah peradaban manusia.
Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Kru Pesawat yang Jemput WNI di China Pakai Pakaian Khusus
Meski belum diketahui pasti kapan pakaian muncul.
Namun dari bukti penelitian menunjukkan bahwa sejarah pakaian sudah hadir sejak 100 ribu hingga 500 ribu tahun yang lalu. Hal tersebut ditunjukkan melalui bukti-bukti artefak yang ditemukan.
Di beberapa wilayah, Neanderthal adalah bangsa yang pertama kali membuat pakaian. Mereka belajar untuk menggunakan kulit binatang yang diburu sebagai pelindung tubuh agar tetap hangat dan kering.
Kemudian manusia Cro-Magnon mengembangkan pakaian menggunakan jarum dan benda runcing dari tulang binantang. Kemudian dibuat titik di salah satu ujung dan mata runcing di ujung lainnya.
Dengan alat tersebut mereka mampu menggabungkan beberapa kulit menjadi sebuah jubah. Jubah tersebut berbentuk persegi panjang yang diikat dan dibuat lubang sebagai leher. Jubah ini tak memiliki lengan dan diikat dengan ikat pinggang dari sisa kulit.
Penemuan alat pakaian
Selain jarum, juga ditemukan serat rami yang dicelup dan berada di sebuah goa prasejarah yang kisaran berumur 36 ribu tahun.
Baca juga: Demi Tampil Keren, Cocokkan Warna Pakaian dengan Skin Tone
Kemudian di Republik Ceko ditemukan alat tenun pertama dalam bentuk cetakan tekstil, keranjang dan jaring yang terbuat dari potongan tanah liat dan berusia 27 ribu tahun.
Bahkan para arkeolog juga menemukan patung-patung yang diukir menggunakan topi atau penutup kepala, ikat pinggang, dan tali pengikat pakaian.
Patung tersebut berada di Eropa Timur. Arkeolog juga menemukan pengukur rajutan, kumparan jarum dan tongkat tenun, yang diyakini digunakan dalam pembuatan tekstil.
Kemudian muncul kain pada 5.000 Sebelum Masehi sebagai pakaian beras dari serat alami. Peradaban Mesir dan India memperkenalkan jeramindan katun yang terbuat dari serat tanaman.
Terdapat kain dengan wol dari bulu hewan. Kemudian Tiongkok memperkenalkan sutra yang terbuat dari serat ulat sutra.
Memasuki era modern dan berkembangnya pengetahuan manusia, pada abad ke-20 kain mulai terbuat dari mineral atau serat sintesis.
Baca juga: Kemenkes: Pakaian dan Makanan Impor Bukan Media Penyebar Virus Corona
Jenis-jenis kain yang sekarang kita kenal untuk membuat pakaian antara lain rayon, asetat, nylon, akrilik, polyester, dan spandex.
Perkembangan pakaian
Pakaian kemudian mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dikutip dari Textile School setelah mengenal kain, kemudian muncul beberapa bagian pada pakaian, di antaranya:
- Kancing
Penggunaan kancing untuk pertamakalinya berasal dari Lembah Indus sekitar 2.000 Sebelum Masehi. Kancing tersebut terbuat dari cangkang yang dilubangi dan dijahit di pakaian.
Kancing kemudian berkembang dan digunakan dalam peradaban Tiongkok serta Romawi Kuno. Pada abad ke-13 Jerman mengaplikasikan kancing pada sebuah pakaian dalam skala industri.
-
Lihat Foto
Kerah biasanya identik dengan pakaian yang formal atau resmi. Kerah dikembangkan mulai dari bentuk ruffle. Ruffle adalah lipatan kain atau pita pada bagian leher pakaian.
- Saku
Pada abad ke -17 dampai 18, bangsa Eropa menggunakan saku sebagai kantong atau tas kecil yang terpisah. Tas tersebut menggantung di bagian pakaian atau celana.
Saat ini saku berkembang menjadi bagian yang utuh dengan pakaian atau celana.
Baca juga: Beranikan Diri Mengenakan Pakaian Berwarna ala Kallula
- Ritsleting
Ritsleting berarti mengunci. Digunakan pada pakaian sejak abad ke-19. Awalnya ritsleting ini berbentuk besar dan tebal. Kemudian disempurnakan dan memiliki banyak varian hingga sekarang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.