Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Inflasi: Permintaan Barang atau Jasa Tinggi

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Penyebab dan dampak inflasi
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Inflasi merupakan keadaan ekonomi di mana harga-harga barang naik secara terus menerus selama kurun waktu tertentu.

Kenaikan harga barang digolongkan secara umum, di mana sebagian besar harga barang khususnya komoditas utama mengalami kenaikan harga. Sedangkan sebagian kecil komoditas yang mengalami penurunan harga.

Inflasi biasanya hanya terjadi pada momen-momen tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, maupun momen pesta demokrasi.

Kenaikan harga barang atau inflasi tentu disebabkan oleh beberapa faktor.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab inflasi

Dilansir dari situs resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, terdapat enam faktor penyebab inflasi, sebagai berikut:

Inflasi terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat cenderung kuat pada suatu barang.

Secara umum inflasi ini disebabkan karena adanya penawaran dan permintaan terhadap jasa atau barang di dalam negeri.

Baca juga: BI: Hujan Pengaruhi Harga Komoditas Penyumbang Inflasi

Permintaan tersebut untuk jangka panjang yang dibutuhkan masyarakat dengan jumlah yang besar.

Inflasi ini sering terjadi pada perekonomian negara dengan pertumbuhan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi di sebuah negara menyebabkan tingkat pemasukan masyarakat yang tinggi.

Kemampuan daya beli masyrakat yang berlebih tentu menyebabkan inflasi.

Di Indonesia, inflasi tersebut terjadi karena permintaan terhadap barang atau jasa relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ketersediannya.

Inflasi yang disebabkan karena adanya suatu dorongan kenaikan bayaran produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus.

Secara umum inflasi ini karena desakan bayaran faktor produksi yang terus naik. Kenaikan biaya faktor produksi biasanya diakibatkan dengan beberapa hal:

  1. Turunnya jumlah nilai tukar mata uang dalam negeri dengan mata uang asing atau depresiasi.
  2. Inflasi di luar negeri khususnya negara partner dagang menjadikan barang dan produk dari luar negeri juga semakin mahal.
  3. Ketidakstabilan antara jumlah tenaga kerja dan permintaan barang produksi membuat pemerintah menaikkan harga produksi.

Baca juga: Sri Mulyani Bantah Anggapan Inflasi Rendah Karena Daya Beli Lesu

Inflasi yang dibsebabkan oleh kenaikan biaya produksi biasanya terjadi di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang.

Di negara tersebut, supply tenaga kerja terbatas namun permintaan akan suatu barang produksi yang tinggi.

Selain itu, inflasi karena guncangan penawaran juga bisa terjaddi karena adanya faktor lain seperti bencana alam dan lainnya.

Namun juga bisa terjadi karena pemerintah menaikkan harga suatu barang tertentu.

  • Bertambahnya uang yang beredar

Inflasi yang disebabkan bertambahnya dana yang beredar. Atau terdapat hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga.

Bila jumlah barang tetap namun jumlah uang yang beredar lebih besar, maka harga barang juga menjadi lebih mahal.

Jumlah uang yang beredar di tengah masyrakat dapat bertambah, bila suatu negara menggunakan sistem anggaran defisit.

Sehingga untuk menutupi kekurangan anggaran, negara mencetak uang baru dan menyebabkan harga naik.

Baca juga: Angka Inflasi Catat Rekor, Ini Kata BI

  • Sisi permintaan dan penawaran (demand supply inflation)

Inflasi disebabkan kenaikan permintaan total yang disertai dengan turunnya penawaran. Sehingga harga menjadi lebih tinggi.

Misalnya, menjelang hari raya permintaan masyarakat terhadap barang meningkat. Di sisi lain, hari raya membuat sebagian penjual berhenti berdagang karena akan libur.

Akibatnya, penawaran menurun serta meningkatnya permintaan masyarakat dan menyebabkan inflasi.

Baca juga: BPS: Inflasi 2019 Terendah Sejak 10 tahun Terakhir

  • Inflasi ekspetasi

Terjadi sebagai akibat dari tingkah laku masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di masa yang akan datang menjadi lebih baik.

Namun kondisi ekonomi di masa datang juga bisa menyebabkan terjadinya inflasi permintaan atau inflasi biaya produksi.

Inflasi ini susah dideteksi karena kejadiannya tidak terlalu signifikan.

  • Kekacauan ekonomi dan politik

Situasi ekonomi dan politik pada negara bisa memengaruhi munculnya inflasi. Jika suatu negara dalam kondisi tidak aman, maka harga barang cenderung naik.

Hal tersebut pernah terjadi di Indonesia pada 1998. Di mana level inflasi di Indonesia mencapai 70 persen padahal level inflasi yang normal antara 3-4 persen.

Secara umum inflasi menjadi kejadian atau gejolak ekonomi yang tidak dapat dihilangkan secara tunta.

Upaya yang bisa dilakukan pemerintah hanya sebatas mengendalikan atau mengurangi inflasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kemenkeu RI
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi