Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelajahan Samudra: Latar Belakang dan Tujuan

Baca di App
Lihat Foto
Ricardo Balaca
Ilustrasi berjudul Embarkasi dan Keberangkatan Columbus dari Pelabuhan Palos, dilukis pada penjelajahan samudra pertama Columbus pada 3 Agustus 1492.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Penjajahan yang dilakukan bangsa Eropa di berbagai belahan dunia dimulai dari penjelajahan samudra.

Era penjelajahan samudra atau the age of discovery berlangsung dari abad 15 hingga pertengahan abad 18.

Penjelajahan samudra memungkinkan bangsa Eropa berlayar ke benua lain. Pelayaran itu disusul dengan perdagangan hingga penjajahan.

Diambil dari Encyclopaedia Britannica (2015) pelayaranlah yang membuat Eropa menjadi peradaban paling maju di dunia. Berikut beberapa faktor yang melatarbelakangi penjelajahan samudra:

Baca juga: Tujuan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Bangsa Eropa tadinya percaya bumi adalah pusat semesta. Namun ilmuwan Nicolaus Copernicus mempopulerkan heliosentris, teori yang menyatakan bumi mengelilingi matahari, dan bukan sebaliknya.

Tadinya, manusia percaya bumi berbentuk datar dan ada ujungnya. Namun dengan teori ini, bumi berarti bulat dan bisa dijelajahi tanpa henti.

Teori-teori astronomi kala itu mendorong banyak orang membuktikannya.

Selain itu, bangsa-bangsa di Eropa bisa membuat kapal besar yang dapat digunakan untuk mengarungi samudra.

Mesiu juga sudah ditemukan. Mesiu kemudian digunakan sebagai peluru bagi meriam, senjata yang digunakan di kapal untuk melindungi dari ancaman bajak laut.

Penemuan kompas juga membantu para penjelajah. Mereka tak perlu lagi melihat ke langit untuk menentukan arah.

Baca juga: Kedatangan Portugis ke Indonesia

Cara itu tak bisa diandalkan jika langit tertutup awan mendung. Namun dengan kompas, mereka punya penunjuk arah yang lebih sederhana.

Lihat Foto
Theophilos Hatzimihail
Lukisan kejatuhan Konstatinopel pada 1453. Dilukis oleh Theophilos Hatzimihail.
Jatuhnya Konstatinopel

MC Ricklefs dalam bukunya A History of Modern Indonesia since c. 1200 (2008) menjelaskan, di abad ke-15, bangsa Eropa bukanlah bangsa yang paling maju di dunia.

Pada 1453, Kekaisaran Turki Ottoman menaklukkan Konstatinopel, ibu kota Kekaisaran Romawi.

Akibatnya, para pedagang Islam di Venesia menguasai perdagangan. Mereka mengendalikan impor rempah-rempah dari Asia ke Eropa.

Rempah-rempah penting untuk mengawetkan daging. Di musim dingin, bangsa Eropa terpaksa menyembelih ternaknya yang tak sanggup hidup di tengah kedinginan.

Dagingnya harus diawetkan. Sebelum ada kulkas, manusia mengawetkan daging dengan garam dan rempah-rempah.

Baca juga: Rempah-rempah Khas di Indonesia

Berbekal pengetahuan geografi dan astronomi, bangsa Eropa pun berusaha mengarungi samudra untuk mencari negeri baru.

Gold, gospel, glory

Tujuan bangsa Eropa menjelajah terangkum dalam istilah "gold, glory, gospel" atau gold, god, glory.

Baca juga: Reaksi Bangsa Indonesia Terhadap Kedatangan Portugis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi