Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sistem Imun?

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstockphotos
Ilustrasi
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Tahukah kamu apa itu sistem imun?

Sistem imun merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh. Sitem imun berperan dalam mengenal, menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal yang merugikan tubuh.

Sistem imun tidak memiliki tempat khusus dalam tubuh manusia dan tidak dikontrol oleh organ pusat, seperti otak.

Sel-sel tertentu berperan sebagai pasukan pertahanan untuk memerangi benda asing yang masuk tubuh yang berpotensi menimbulkan gangguan pada tubuh.

Baca juga: Anak dengan Sistem Imun Lemah Rentan Terkena Monkeypox

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sistem imun adalah kelompok pertahanan yang ditemukan pada manusia untuk membantu mengusir organisme penyebab penyakit yang ada di dalam tubuh.

Pada pertahanan tubuh dibagi menjadi dua tipe, yakni:

Pertahanan tubuh bawaan (non spesifik)

Pertahanan tubuh bawaan merupakan garis utama tubuh yang pertama melawan semua agen asing yang masuk ke dalam tubuh.

Alat yang menghalangi dalam imunitas bawaan, seperti kulit, air mata, mukus (cairan lengket dan tebal yang disekresikan oleh membran dan kelenjar mukosa), dan air ludah.

Mereka berfungsi untuk mencegah laku peradangan setelah terjadi luka atau infeksi.

Mekanisme kekebalan bawaan adalah menghalangi masuknya dan penyebaran penyakit. Tapi tidak spesifik mengusir atau mencegah secara keseluruhan.

Pada pertahanan tubuh bawaan memiliki dua garis pertahanan, yakni:

Garis pertahanan bagian eskternal

Baca juga: 4 Cara Terbaik Meningkatkan Sistem Imun Tubuh, Menurut Sains

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada beberapa macam pada pertahanan bagian eksternal:

Kulit ditutupi sel-sel epitel yang sangat rapat. Kulit yang normal tidak dapat ditembus oleh bakteri dan virus. Mikroorganisme hanya dapat masuk melalui kulit yang terluka.

Itu menyulitkan bakteri dan virus untuk dapat tetap hidup di permukaan kulit. Apalagi lapisan sel-sel yang mati membuat permukaan kulit selalu berganti maka bakteri yang ada di permukaan kulit selalu terbuang dengan sel yang mati.

  • Membran mukosa

Membran mukosa melapisi saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran kelamin dan saluran ekskresi.

Membran mukosa juga tidak bisa ditembus bakteri dan virus. Karena antara satu membran dan membran lain sangat rapat.

Membran mukosa menghasilkan lendir yang merupakan cairan kental untuk mengikat dan menggumpalkan bakteri yang masuk kedalam tubuh.

Gumpalan itu dibuang oleh tubuh dalam bentuk cairan kental melalui mekanisme bersin atau batuk.

Baca juga: Peneliti: Uban Berkaitan dengan Sistem Imun Manusia

  • Zat kimia antimikroba

Zat kimia dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding sel bakteri. Interferon yang merupakan protein antivirus yang dapat disintesis oleh sebagian besar sel tubuh sebagai respon terhadap kehadiran virus. Interferon berfungsi menghentikan reproduksi dari virus.

Garis pertahanan kedua terjadi di bagian dalam tubuh berupa fagositosis oleh sel fagosit, reaksi inflamasi dan interferon.

  • Fatagosit

Sel-sel fatagosit menelan dan mencerna benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Itu dilakukan sel darah putih dengan jenis neutrofil, monosit, eosinofil, dan sel pembuluh alami.

  • Reaksi inflamasi

Jika mikroba telah merusak jaringan, sel-sel jaringan yang telah rusak tersebut kemudian akan mengirimkan sinyal.

Sinyal pertama adalah histamin yang mengakibatkan peradangan (pelebaran pembuluh darah), sedangkan yang kedua adalah interferon yang akan menyiagakan sel-sel lain.

Baca juga: Bagaimana Paparan Sinar Matahari Menguatkan Sistem Imun

Pertahanan tubuh adaptif (spesifik)

Pada pertahanan adaptif terjadi jika garis pertama tubuh mendapat serbuan. Maka sel, molekul dan organ dari sistem imunitas menghasilkan suatu pertahanan yang spesifik untuk melawan agen yang menyerang.

Sehingga sistem pertahanan tersebut akan bekerja untuk melawan bila agen asing menyerang tubuh.

Imunitas dihasilkan dari produksi antibodi spesifik yang dikhususkan untuk antigen tertentu. Antigen adalah suatu molekul penanda yang terdapat pada permukaan sel yang dapat merangsang produksi antibodi.

Pertahanan spesifik dapat mengenal benda asing, karena terdapat kemampuan mengingat kembali antigen tertentu. Itu dapat diaplikasikan pada konsep imunisasi.

Imunisasi adalah pemberian perlindungan pada tubuh dari serangan penyakit dengan memberikan vaksin.

Baca juga: Suplemen Penguat Imun, Apakah Menurunkan Risiko Terjangkit Virus Corona?

Vaksin adalah suatu cairan bersisi bakteri atau virus yang telah dilemahkan. Maka dapat menimbulkan kekebalan antibodi.

Kedua sistem tersebut bekerja bersama untuk menghalangi masuknya organisme dan berkembangbiak di dalam tubuh.

Mekanisme kekebalan tersebut juga membantu menghilangkan sel-sel abnormal tubuh yang dapat berkembang menjadi kanker.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi