Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Meganthropus Paleojavanicus

Baca di App
Lihat Foto
Tropenmuseum
Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald meneliti fosil tengkorak anak-anak yang ditemukannya di Jawa pada tahun 1938.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Manusia purba tertua di Indonesia saat ini diyakini hidup 1,8 juta tahun lalu.

Fosilnya baru ditemukan pada 2019 lalu di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah.

Namun sebelum penemuan di Bumiayu, selama puluhan tahun, Meganthropus paleojavanicus diyakini sebagai manusia purba tertua di Indonesia.

Bagaimana proses penemuannya? Berikut kisahnya seperti dikutip dari buku Manusia Purba di Indonesia (2019) dan Zaman Prasejarah (2019):

Ditemukan di zaman Belanda

Meganthropus pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald pada 1941.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba jenis megantropus paleojavanicus di daerah Sangiran, Jawa Tengah.

Baca juga: Manusia Purba di Indonesia: Jenis dan Ciri-cirinya

Bagian fosil yang ditemukan yakni:

Manusia raksasa

Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya.

Dalam genus manusia, spesies ini dinamai Meganthropus paleojavanicus, yang berarti manusia besar tertua yang berasal dari Jawa.

Rahang dan giginya besar. Kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang gorila.

Meganthtopus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah).

Baca juga: Museum Purbakala Sangiran, Tempat Belajar Evolusi Manusia

Meganthropus atau kerap disebut Manusia Sangiran, tadinya adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia.

Berikut ciri-ciri Meganthropus:

Kemudian pada 1952, peneliti Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus di Sangiran dari Pleistosen tengah.

Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, diperkirakan fosil yang ditemukan itu berumur 1-2 juta tahun.

Baca juga: Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Bumiayu Sama dengan di Sangiran

Hidup primitif

Sampai sekarang belum ditemukan perkakas atau alat-alat yang digunakan Meganthropus.

Namun di Afrika, di lapisan yang hampir sama, ditemukan fosil dan alat batu-batu yang masih kasar.

Alat-alat berupa kapak penetak dan alat serpih menunjukkan pola kehidupan yang masih sangat sederhana.

Sehingga, disimpulkan Meganthropus hidup dengan mengumpulkan makanan (food gathering).

Makanan utamanya tumbuh-tumbuhan, yakni umbi dari dalam tanah. Sebab, mereka belum mengenal api.

Baca juga: Bagaimana Pola Makan Zaman Manusia Purba?

Para ahli kesulitan mengidentifikasi keberadaan dan kebudayaan yang ditinggalkan.

Fosil yang ditemukan juga sangat sedikit. Ini menimbulkan perbedaan pendapat di antara para ahli.

Ada yang menggolongkannya sebagai Pithecanthropus. Tetapi ada juga yang menganggapnya sebagai Australopithecus.

Namun banyak juga ahli yang kemudian mengklasifikasikannya sebagai Homo erectus paleojavanicus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi