Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trikora: Pembebasan Irian Barat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO
Patung berupa empat tentara Indonesia dalam keadaan berperang dan satu wanita selaku wartawan atau yang disebut juga patung trikora sudah siap untuk diresmikan oleh presiden pada acara puncak sail Morotai , Morotai, Maluku Utara, Jumat (14/9/2012). Sebelumnya patung tersebut mengalami patah pada bagian genggaman tangan yang memegang tiang bendera sudah diperbaiki dan siap untuk diresmikan.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Konflik Indonesia dan Belanda kembali memanas dalam upaya perebutan Irian Barat.

Pada 1961, Presiden Soekarno mengeluarkan Tiga Komando Rakyat (Trikora). Isi Trikora, yakni:

  1. Gagalkan pembentukan negara Papua
  2. Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat
  3. Bersiap untuk mobilisasi umum untuk mempertahankan kemerdekaan dam kesatuan tanah air dan bangsa.

Berikut secara singkat pembentukan Trikora:

Latar belakang

Sejak terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), masalah Irian Barat tidak sekalipun lepas dari perhatian Presiden Soekarno.

Baca juga: Saat Soekarno Bertemu John F Kennedy, Bicarakan Irian Barat hingga Komunisme

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Presiden Soekarno selalu masalah Irian Barat di selesaikan dengan cara radikal.

Masalah Irian Barat bukan sekedar wilayah yang masih berada di tangan kolonialis, tapi juga menyangkut harga diri sebuah negara berdaulat.

Dikeluarkannya Trikora, menandakan bahwa Presiden Soekarno meninggalkan usaha diplomasi dengan pihak Belanda. Indonesia siap dengan segala resiko yang dihadapi.

Masalah tersebut dilatarbelakangi jika Belanda tidak mau membicarakan masalah Irian Barat. Karena jika merujuk pada salah satu keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB), 23 Agustus hingga 2 September 1949.

Jika mengenai kedudukan Irian Barat akan ditentukan selambat-lambatnya satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.

Tapi kenyataannya setelah ditunggu-tunggu, Belanda tidak mau membicarakan.

Siap perang

Persiapan untuk merebut Irian Barat, pada 2 Januari 1962, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan Nomor 1 Tahun 1962 untuk membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.

Baca juga: Terbentuknya Kostrad, Lahir dari Polemik Irian Barat dan Kebutuhan Satuan Tempur

Indonesia pun minta bantuan Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan perselisihan antara Indonesia dan Belanda.

Tapi Amerika Serikat menolak . Presiden Soekarno pun menggunakan kekuatan persenjataan dengan bantuan dari Uni Soviet.

Ketegangan tersebut menarik perhatian Amerika Serikat. Pada 1962, Amerika Serikat mulai menekan Belanda untuk menyelesaikan sengketa, ini untuk mengantisipasi timbulnya terjadi peperangan.

Desakan tersebut juga untuk mencegah terseretnya Uni Soviet dan Amerika Serikat ke dalam suatu konfrontasi langsung di Pasifik.

Akhirnya pada 15 Agustus 1962, ditandatangani Persetujuan New York antara Indonesia dan Belanda.

Isi perjanjian tersebut, yakni:

  • Pemerintah Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada penguasa pelaksana sementara PBB, yaitu United Nation Temporary Executive Authority (UNTEA) pada 1 Oktober 1962.
  • Pada 1 Oktober 1062, bendera PBB akan berkibar di Irian Barat berdampingan dengan bendera Belanda. Selanjutnya akan diturunkan pada 31 Desember 1962 dan digantikan bendera IndIndonesia mendampingi bendera PBB>
  • Pemerintah UNTEA berakhir pada 1 Mei 1963 dan pemerintah selanjutnya diserahkan kepada pihak Indonesia.
  • Pemulangan orang-orang sipil dan militer Belanda harus selesai pada 1 Mei 1963.
  • Rakyat Irian Barat diberi kesempatan untuk menyatakan pendapatnya tetap di wilayah Indonesia atau memisahkan diri.
  • Kemudian diselenggarakan Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat). Hasil Pepera disetujui pada 19 Desember 1969 dan membuktikan bawah Irian Barat bagian dari Indoenesia.

Baca juga: MK Tolak Uji Materi UU Pembentukan Provinsi Otonom Irian Barat

Resmi jadi wilayah Indonesia

Setelah dilakukan penandatangan tersebut, akhirnya secara resmi Irian Barat berada dibawah pengawasan Idnonesia pada 1963.

Bagi Presiden Soekarno itu merupakan kemenangan besar dalam mempertahankan tanah air.

Kembalinya Irian Barat ke Indonesia menjadi suatu peristiwa yang membanggakan karena dengan diplomasi berhasil mengembalikan Irian Barat tanpa penggunaan persenjataan yang lebih jauh.

Walaupun Soekarno pada waktu sudah mendapatkan bantuan senjata dari Uni Soviet namun tidak dipergunakan sepenuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kemendikbud
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi