Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Nusantara

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Museum Mulawarman di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kertanegara, Sabtu (19/10/2019). Museum ini bekas istana Kesultanan Kutai Kartanegara dibangun tahun 1963 sebagai pengganti Istana sebelumnya yang terbakar.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Kerajaan Kutai Martadipura merupakan kerajaan Hindu tertua di Nusantara. 

Kerajaan Kutai yang terletak di hulu Sungai Mahakam Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur diperkirakan berdiri pada abad ke-5 masehi atau sekitar 400 tahun masehi.

Nama Kerajaan Kutai diambil sesuai dengan nama daerah penemuannya.

Baca juga: Muncul Kerajaan Kutai Mulawarman di Calon Ibu Kota Negara, Ini 5 Faktanya

Awal berdiri

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tidak diketahui secara pasti kapan Kerajaan Kutai berdiri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para ahli menduga jika Kerajaan Kutai sudah ada sejak abad ke-5. Keberadaan kerajaan tersebut dibuktikan dengan ditemukannya dari jenis hurufnya yang pranagri dan berasal dari India Selatan.

Itu dibuktikan dengan ditemukannya tujuh buah Yupa (prasasti berupa tiang batu) yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang berasal dari India yang sudah mengenal Hindu.

Yupa mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan, dan lambang kebesaran raja.

Nama Kutai sendiri digunakan untuk menyebut kerajaan yang dianggap paling tua. Karena letak ditemukannya prasasti berada di Kabupaten Kutai.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai cukup luas hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur.

Baca juga: Kalimantan Timur Jadi Ibu Kota Negara, Balai Kota Samarinda Ikut Dipindahkan

Pemerintahan Kerajaan Kutai

Sejak munculnya pengaruh Hindu di Kalimantan Timur membawa banyak perubahan dalam tatanan pemerintahan. Yaitu dari kesukuan menjadi kerajaan dengan kepala pemerintahannya bernama raja.

Raja terbesar Kerajaan Kutai adalah Mulawarman. Mulawarman adalah putra Aswawarman dan Aswawarman putra dari Kudungga.

Dalam Yupa, Aswawarman disebut sebagai Dewa Matahari dan pendiri keluarga raja. Waktu itu Aswawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai keluarga.

Raja Kudungga adalah raja pertama Kerajaan Kutai. Namun banyak yang berpendapat jika pada masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayah tersebut.

Bahkan kedudukan Kudungga pada waktu itu sebagai kepala suku bukan raja.

Raja yang bercorak Hindu di Kerajaan Kutai adalah Aswawarman. Sehingga Raja Aswawarman disebut sebagai pendiri Kerajaan Kutai dan diberi gelar Wangsakerta. Wangsakerta artinya pembentuk keluarga.

Baca juga: Kalimantan Timur Dipilih Jadi Ibu Kota Negara Bukan karena Lobi

Pada masa pemerintahan Mulawarman, kental dengan pengaruh bahasa Sansekerta. Mulawarman adalah raja terbesar dari Kerajaan Kutai.

Di bawah Raja Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Di mana wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. 

Rakyat pada masa pemerintahan Raja Mulawarman hidup sejahtera dan makmur.

Jalur perdagangan

Dengan letak yang berada di jalur perdagangan India (di barat) dan Cina (di Timur), banyak pengaruh dari luar yang masuk ke kerajaan Kutai. Ini dibuktikan dengan ditemukannya benda-benda dari kedua wilayah tersebut.

Barang-barang seperti keramik, arca dewa Trimurti, serta arca Ganesha, kemungkinan merupakan bagian dari perlengkapan upacara keagamaan selain untuk kehidupan sehari-hari.

Runtuhnya Kerajaan Kutai

Dikutip situs Pemerintah Kutai Kartanegara, pada abad ke-14 di Muara Sungai Mahakam tepatnya di jahitan layar berdiri sebuah kerajaan bernama Kutai Kertanegara.

Baca juga: 225.000 Hektare Lahan Disiapkan untuk Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur

Raja pertama Kerajaan Kutai Kertanagara adalah Adji Betara Agung Dewa Sakti.

Pada masa itu, Islam telah muncul sebagai kekuatan politik di Kalimantan Timur, dan islam masuk ke Kutai Kertanegara di masa raja Adji Mahkota pada 1525 Masehi.

Islam masuk dan berkembang di Kutai tidak terlepas dari jasa dua ulama kenamaan yang bernama Syekh Abdul Qodir Khatib Tunggal yang bergelar Datuk Ri Bandang dan Datuk Ri Tiro yang bergelar Tuanku Tunggang Parangan.

Pada abad ke-17 saat pemerintahan dipegang oleh Adji Pangeran Sinum Panji Mendapa berhasil menaklukan Kerajaan Kutai yang di Muara Kaman. Pada saat itu Kerajaan Kutai diperintah Raja Dermasetia dan tewas dalam peperangan tersebut.

Selanjutnya kedua kerajaan tersebut menyatu dengan nama Kerajaan Kutai Negara Ing Martadipura.

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sesungguhnya merupakan kelanjutan dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi