Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Es Batu Tidak Tenggelam?

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock
Es batu
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kalian pasti sangat menyukai minuman dingin, terlebih dengan es batu yang banyak.

Namun, kalian tahu tidak mengapa es batu tidak tenggelam ke dasar, tapi justru mengapung di atas air? Berikut faktanya.

Air merupakan cairan yang sering kita gunakan untuk cuci tangan, mandi, minum, dan banyak hal lainnya. Air merupakan molekul terpenting dalam tubuh.

Bahkan tanpa adanya air, kita tidak bisa menikmati beragam minuman dingin terlebih es batu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balok-balok es yang terbuat dari air dan senyawa lainnya tentu akan tenggelam jika diletakkan pada cairan senyawa lainnya.

Namun, berbeda dengan es batu yang terbuat dari air itu sendiri. Es batu yang terbuat dari air ternyata memiliki massa jenis yang lebih kecil dibandingkan air yang cair.

Baca juga: Waspada, Suka Makan Es Batu Berisiko Rusak Gigi dan Tanda Anemia

Es batu mengapung di permukaan air

Dilansir dari Wonderpolis, para ilmuwan menegaskan bahwa fenomena tersebut ada hubungannya dengan kepadatan.

Sesuatu benda yang lebih padat, seperti batu pasti akan tenggelam ke dasar. Untuk dapat mengapung, suatu benda harus memindahkan cairan dengan berat yang sama dengan beratnya sendiri.

Air memiliki kerapatan maksimum pada 4,4 derajat celcius. Saat air mendingin dan membeku, air menjadi kurang padat karena sifat unik ikatan hidrogen.

Setiap molekul air terdiri dari satu atom oksigen yang berikatan dengan dua atom hidrogen. Fakta ini tercermin dalam formula kimia untuk air adalah H2O.

Molekul air cenderung saling tertarik oleh ikatan hidrogen yang lebih lemah. Ini terbentuk antara atom hidrogen bermuatan positif dan atom oksigen bermuatan negatif dalam molekul air terdekat.

Di dalam air panas, molekul H2O merengang dan bergerak-gerak dengan bebas. Namun dalam air dingin yang memiliki suhu rendah, energi gerak molekul menjadi menurun.

Ketika gerak molekul menurun, ikatan hidrogen yang lebih lemah mulai memisahkan atom-atom oksigen bermuatan negatif, membentuk struktur sarang lebah kristal yang kaku atau disebut es.

Molekul air dalam es mengambil sekitar 9 persen lebih banyak ruang daripada air cair. Artinya es memiliki kepadatan 9 persen daripada air.

Ikatan molekul hidrogen yang terikat dengan teratur dalam es batu ini memiliki massa jenisnya lebih rendah dibandingkan molekul yang tidak beraturan di dalam cairan air.

Hal ini yang membuat es batu mengapung di atas air, karena air yang lebih padat mendorong es ke atas permukaan.

Baca juga: Suka Makan Es Batu hingga Fobia Balon Meletus, Kesamaan Nadya dan Nabila, Kembar yang Dipertemukan Twitter

Kelebihan es mengapung

Karakteristik es batu yang unik karena bisa mengapung, ternyata memiliki manfaat yang cukup banyak terutama bagi biota di bawah air.

Bagi ikan yang hidup di dalam air, tentu tidak akan merasa kedinginan meski di musim dingin.

Hal ini karena es mengapung, sehingga badan air tidak akan membeku dari atas ke bawah. Ini memungkinkan ikan bertahan hidup di bawah air yang dalam, meski permukaannya membeku.

Lapisan es yang membeku kemudian memantulkan cahaya matahari di kutub juga tidak akan terjadi jika es tidak mengapung. AKibatnya bumi bisa sangat panas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Wonderpolis
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi