KOMPAS.com - Kamu pasti hampir selalu menemukan adanya lampu lalu lintas atau traffic light di persimpangan kota-kota besar di seluruh dunia. Di Indonesia, kita lebih sering menyebutnya sebagai lampu merah.
Lampu warna merah, kuning, dan hijau akan memberitahu kapan kamu harus melewati dan berhenti saat melintasi persimpangan.
Tanpa traffic light kondisi di persimpangan akan macet. Tahukah kamu kapan traffic light mulai diperlakukan?
Baca juga: Traffic Light Galau di Melawai yang Viral di Medsos Berfungsi Lagi
Lihat Foto
Sejarah
Kemacetan lalu lintas sudah ada sebelum penemuan mobil. Pada 1860, jalan-jalan di London, Inggris dipadati oleh kereta kuda dan para pejalan kaki.
Dilansir Live Science, kondisi ini membuat seorang manajer kereta api Inggris, John Peake Knight menyarankan untuk mengadaptasi metode kereta api untuk mengendalikan lalu lintas.
Metode yang dipakai menggunakan semaphore dengan lengan kecil memanjang dari dari sebuah tiang untuk menunjukkan apakah kereta bisa lewat atau tidak.
Dalam adaptasi John Peake Knight, semaphore akan memberi sinyal "berhenti" dan "pergi" di siang hari dan malam hari.
Sementara pada malam hari lampu berwarna merah dan hijau akan digunakan. Lampu gas akan menerangi papan tanda pada malam hari.
Seorang petugas akan ditempatkan di sebelah sinyal untuk mengoperasikannya.
Traffic light pertama
Sinyal lalu lintas pertama di dunia dipasang pada 9 Desember 1868 di persimpangan Bridge Street dan Great George Street wilayah westminster, London.
Baca juga: Gagal Beraksi di Traffic Light, Dua Penjambret Dihajar Warga
Kemudian dekat Gedung Parlemen dan Jembatan Westminster.
Menurut BBC, cara itu sukses dan John Peake Knight memperkirakan lebih banyak yang dipasang.
Proyek tersebut dinyatakan sebagai bahaya kesehatan masyarakat, akhirnya diturunkan.
Berkembang di AS
Sekitar empat dekade sebelum sinyal lalu lintas mulai populer, terutama di Amerika Serikat, banyak mobil yang menghantam jalan.
Kemudian awal 1900 beberapa paten diajukan dengan masing-masing inovasi berbeda.
Pada 1910, seorang penemu Amerika Serikat, Ernest Sirrine, memperkenalkan sinyal lalu lintas yang dikendalikan secara otomatis di Chicago.
Sinyal lalu lintasnya menggunakan dua lengan tidak bercahaya yang dibentuk seperti salib dan diputar pada sumbu.
Sinyal tersebut menampilkan tanda "berhenti" dan "lanjutkan".
Baca juga: Gugatan atas UU Lalu Lintas dan Lampu Mati di Motor Jokowi...
Lihat Foto
Traffic light merah dan hijau
Lampu lalu lintas pertama yang menggunakan lampu merah dan hijau.
Ini ditemukan pada 1912 oleh Lester Farnsworth Wire, seorang perwira polisi di Salt Lake City, Utah.
Sinyal lalu lintas yang dibuat Lester Farnsworth Wire menyerupai rumah burung dengan empat sisi dan terpasang pada tiang tinggi.
Itu ditempatkan di tengah-tengah persimpangan dan didukung oleh kabel troli overhead. Petugas polisi harus secara manual untuk mengubah lampu.
Berbagai paten lampu merah
Tapi pengakuan untuk sinyal lalu lintas listrik pertama diberikan pada James Hoge. Hoge merancang sebuah sistem pada 5 Agustus 1914 di Cleveland.
Hoge menerima hak paten sitem yang dirancang pada 1918, setelah mengajukan permohonan pada 1913.
Baca juga: Penggugat UU Lalu Lintas: Seharusnya Pak Presiden Memberi Contoh
Sinyal lalu lintas yang dipakai menggunakan kata-kata “Stop” dan “Move” bercahaya yang dipasang pada masing-masing penjuru persimpangan.
Sistem tersebut memakai kabel. Petugas dan departemen pemadam kebakaran bisa menyesuaikan irama lampu jika dalam kasus darurat.
Pada 1917, William Ghiglieri dari San Francisco mematenkan sinyal lalu lintas otomatis pertama yang memaki lampu merah dan hijau
Kemudian di 1920, William Potts, seorang perwira polisi Detroit, mengembangkan beberapa sistem lampu lalu lintas otomatis, termasuk sinyal tiga warna pertama, yang menambahkan lampu kuning "hati-hati".
Lampu lalu lintas listrik pertama di Eropa dipasang pada tahun 1924 di Potsdamer Platz di Berlin, Jerman.
Sinyal pejalan kaki mulai dimasukkan pada sinyal lalu lintas pada 1930-an menurut Departemen Transportasi A.S.
Sinyal "Walk / Don't Walk" pertama kali diuji di New York pada 1934 dengan menggunakan telapak tegak untuk menunjukkan "Stop."