Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandum, Tanaman Pertama Manusia Purba

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Tanaman pertama manusia purba
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Domestikasi ternyata sudah dilakukan sejak manusia pra sejarah. Domestikasi adalah pengapdosian tumbuhan dan hewan dari kehidupan liar ke dalam lingkungan kehidupan sehari-hari manusia.

Spesies domestikasi dibesarkan untuk makanan, pekerjaan, pakaian, obat-obatan, dan lain sebagainya.

Tumbuhan dan hewan yang didomestikasi harus dibesarkan dan dirawat oleh manusia, sehingga tidak menjadi liar.

Domestikasi tanaman

Dilansir dari National Geographic, sampai saat ini para peneliti percaya bahwa pertanian diciptakan sekitar 12 ribu tahun yang lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama kali tanamanan ditanam di antara sungai Tigris dan Efrat di Mesopotamia (meliputi negara-negara modern seperti Iran, Irak, Turki, dan Suriah).

Mereka mengumpulkan dan menanam benih tanaman liar. Memastikan tanaman memiliki air sebanyak yang mereka butuhkan untuk tumbuh.

Baca juga: 10 Tanaman Pembersih Udara yang Terbukti Ampuh Usir Penyakit

Selain itu, mereka juga sudah memperhitungkan kebutuhan matahari, sehingga menanam di daerah dengan jumlah matahari yang tepat.

Tanaman jinak pertama yang ditanam adalah gandum, jelai, lentil, dan jenis kacang polong.

Jelai adalah sejenis serealia penghasil malt dan sebagai makanan kesehatan. Tumbuhannya biasa digunakan untuk pakan ternak. Jelai masuk dalam suku padi-padian (Poaceae).

Sedangkan lentil merupakan sejenis tumbuhan penghasil kacang. Tumbuhan ini berbentuk semak dari familia legume yang dikenal karena bijinya seperti lensa.

Orang-orang di belahan dunia lain, seperti Asia Timur, sebagain Afrika, dan sebagian Amerika Utara serta Selatan juga bertanam.

Tanaman yang dibudidayakan oleh peradaban awal di daerah tersebut seperti beras di Asia dan kentang di Amerika Selatan.

Tanaman tidak hanya didomestikasi untuk makanan. Tanaman kapas didomestikasi untuk serat pada kain.
Beberapa bunga, seperti tulip didomestikasi untuk ornamen atau dekoratif.

Terdapatnya gulma

Gulma merupakan tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian. Karena gulma menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.

Baca juga: Tanaman Kelor Jadi Solusi Gubernur NTT Tekan Kasus Stunting

Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis karena berkaitan dengan proses produksi suatu tanaman pertanian.

Sedangkan plastis karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan.

Meskipun gulma dianggap sebagai ancaman atau gangguan dalam bercocok tanam, adanya gulma menjadi tanda-tanda awal penanaman tanaman.

Para peneliti memeriksa spesies gulma untuk tanda-tanda morfologis sereal jenis domestikasi dan alat panen sebagai bukti dari pertanian awal.

Kehadiran gulma menjadi kumpulan arkeobotani yang diambil dari situs Neolitik dan permukiman zaman purba. Sekaligus sebagai indikator budidaya sistematis.

Setelah memeriksa gulma, peneliti mengambil kesimpulan bahwa manusia purba sudah mulai menanam sebanyak 140 spesies tanaman dan diawali dengan gandum.

Para peneliti juga menemukan slab penggiling (alat batu dengan butiran pati sereal diekstraksi), serta distirbusi biji di sekitar alat.

Dari situ ditemukan bahwa makanan sereal sudah dikonsumsi manusia purba.

Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Buah Ciplukan, Tanaman Sawah yang Rambah Supermarket

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi