Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Asia-Afrika 1955: Sejarah, Peserta, dan Hasilnya

Baca di App
Lihat Foto
IPPHOS
Pandu Indonesia mengibarkan bendera negara-negara peserta Konferensi Asia-Afrika di Bandung, 19 April 1955
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Konferensi Asia-Afrika yang pertama digelar di Bandung pada 1955 adalah salah satu warisan Indonesia untuk perdamaian dunia.

KAA melahirkan Gerakan Non-Blok yang kala itu berusaha menahan Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), KAA digelar di Bandung pada 18-24 April 1955.

KAA Bandung dihadiri 29 pemimpin dari Asia dan Afrika. Mereka adalah perwakilan dari separuh penduduk dunia.

Pengusung dan penyelenggara KAA yakni:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Latar Belakang Terbentuknya Gerakan Non-Blok

Kelima negara ini punya keresahan masing-masing, di antaranya yakni:

Pesertanya berasal dari negara-negara dari Afrika, Asia, hingga Timur Tengah. Selain lima penyelenggara pesertanya yakni:

Baca juga: Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Dalam KAA Bandung, mereka membahas masalah-masalah yang dihadapi negara-negara bekas koloni Barat yang baru berkembang.

Mulai dari masalah perdamaian, peran negara dunia ketiga atau negara berkembang dalam Perang Dingin, perkembangan ekonomi, dan dekolonisasi.

Banyak di antara peserta yang datang, khususnya di Afrika, mewakili dan menyampaikan aspirasi negara-negara yang masih dalam proses kemerdekaan.

Aspirasi negara-negara Asia-Afrika menghasilam Dasasila Bandung. Dasasila Bandung juga memuat prinsip-prinsip Piagam PBB dan Lima Prinsip Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India.

Baca juga: Piagam PBB, Asas dan Tujuan PBB

Berikut isi Dasasila Bandung:

  1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB
  2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
  3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
  4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
  5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
  6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
  7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
  8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB
  9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
  10. Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional

Baca juga: Sejarah Berdirinya PBB

Dasasila Bandung menjadi harapan semua peserta KAA Bandung, utamanya karena sebagian besar pernah merasakan penjajahan.

KAA Bandung kelak menginspirasi Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, dan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser membentuk Gerakan Non-Blok.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi