KOMPAS.com - Tumbuhan sebagai makhlk hidup juga memerlukan nutrisi untuk menunjukan proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Cara tumbuhan memperoleh nutrisi berbeda dengan manusia dan hewan. Tumbuhan mampu memproduksi makanannya sendiri dengan cara yang dikenal dengan fotosintesis.
Pada proses fotosintesis, tidak hanya berguna bagi tumbuhan itu sendiri. Tapi fotosintesis bermanfaat juga bagi makhluk lain, yakni manusia dan hewan.
Baca juga: Memahami Proses dan Reaksi Kimia Fotosintesis
Menghasilkan zat berguna bagi makhluk lain
Banyak manfaat yang dihasilkan dari proses fotosintesis bagi makhluk hidup lain seperti manusia.
Selain berguna untuk sendiri, fotositensis juga menghasilkan zat yang berguna bagi makhluk lain.
Fotosintesis yang dilakukan tumbuhan menghasilkan berbagai zat, seperti glukosa, oksigen, dan air.
Dengan memakai campuran karbon dioksida dan air, fotosintesis menghasilkan glukosa atau gula dan air yang berguna untuk makanannya.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), cahaya matahari yang digunakan proses fotosintesis adalah spektrum cahaya tampak dari ungu dan merah.
Selama proses fotosintesis dihasilkan karbohidrat dan oksigen.
Baca juga: Reproduksi pada Tumbuhan: Macam, Penjelasan dan Contohnya
Manfaat yang dapat diperoleh pada proses fotosintesis, yakni:
- Memproduksi zat makanan berupa glukosa
Glukosa adalah bahan dasar pembangun zat makanan lainnya, yakni lemak dan protein dalam tubuh tumbuhan. Zat-zat ini menjadi makanan bagi hewan maupun manusia.
- Membantu membersihkan udara
Pada proses tersebut di mana mengurangi kadar CO2 (karbon dioksida) di udara. Karena CO2 adalah bahan baku dalam proses fotosintesis.
Sebagai hasil akhir, selain zat makanan adalah O2 (Oksigen) yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.
- Kemampuan tumbuhan berfotosintesis menyebabkan sisa-sisa tumbuhan yang hidup di masa lalu tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun menjadi batubara sehingga menjadi salah satu sumber energi saat ini.
Apa itu fotosintesis?
Fotosintesis adalah sebuah proses biokimia dari pembentukan zat makanan seperti kaborhidrat yang dilakukan tumbuhan.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), fotosintesis merupakan proses di manan tanaman hijau dan organisme tertentu lainnya mengubah energi cahaya menjadi energi kimia.
Baca juga: Hama dan Penyakit pada Tumbuhan: Arti, Jenis dan Contohnya
Selama fotosintesis pada tanaman hijau, energi cahaya ditangkap dan digunakan untuk mengubah air.
Karbon dioksida, dan mineral menjadi oksigen dan senyawa organik yang kaya energi.
Jika fotosintesis berhenti, akan ada sedikit makanan atau bahan organik lainnya di Bumi.
Sebagian besar organisme akan menghilang, dan pada waktunya atmosfer Bumi akan menjadi hampir tanpa oksigen gas.
Satu-satunya organisme yang dapat hidup adalah bakteri kemosintetik. Karena dapat memanfaatkan energi kimia dari senyawa anorganik tertentu dan tidak tergantung pada konversi energi cahaya.
Karbohidrat adalah produk organik fotosintesis langsung yang paling penting disebagian besar tanaman hijau.
Pembentukan karbohidrat sederhana, glukosa ditunjukkan oleh persamaan kimia.
Tidak hanya karbohidrat yang dihasilkan selama proses fotosintesis. Ada asam amino, protein, pigmen, lipid ( lemak), dan komponen organik lainnya.
Baca juga: Gerak pada Tumbuhan
Proses fotosintesis
Tumbuhan yang memiliki zat hijau atau klorofil dapat memproduksi makanan sendiri secara langsung dari senyawa yang bersifat organik.
Pada proses fotosintesis tumbuhan akan menyerap CO2 dan air. Kemudian dengan adanya bantuan dari energi cahaya matahari akan menghasilkan zat gula dan oksigen.
Di dalam tumbuhan, karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin. Selanjutnya dimanfaatkan oleh tumbuhan sendiri dan juga manusia dan hewan herbivora sebagai bahan makanan.
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara umum, faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis antara lain:
Faktor dari dalam tubuh tumbuhan:
- Faktor genetik
- Umur daun dan kandungan klorofil
- Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
- Tahap pertumbuhan dan perkembangan
Faktor lingkungan:
- Intensitas cahaya
- Konsentrasi karbondioksida
- Kadar air dan mineral
- Suhu