Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tokoh Pendiri ASEAN

Baca di App
Lihat Foto
ASEAN
Lima pendiri ASEAN menandatangani Piagam ASEAN atau Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967. Dari kiri ke kanan: Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman, Wakil Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak, dan Menteri Luar Negeri Singapura S Rajaratnam.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara didirikan lewat inisiatif lima tokoh.

Disadur dari situs ASEAN, setelah Perang Dunia II berakhir, dunia memasuki Perang Dingin.

Di pertengahan 1950-an, pertarungan ideologi mendorong terbentuknya Southeast Asia Treaty Organization (SEATO).

Selain SEATO, ada pula Association of Southeast Asia (ASA) yang berdiri pada 1961. Kemudian MAPHILINDO, yang terdiri dari Malaysia, Filipina, dan Indonesia yang didirikan pada 1963.

Organisasi-organisasi itu didirikan untuk memperkuat hubungan antartetangga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayangnya, tak ada yang awet karena konflik di internal masing-masing organisasi.

Baca juga: Latar Belakang Berdirinya ASEAN

Selain itu, negara yang bergabung pun terlampau sedikit. Ini menjadi keprihatinan Menteri Luar Negeri Thailand, Thanat Khoman.

Khoman pun mengajak tetangga-tetangganya untuk membentuk sebuah asosiasi yang lebih inklusif dan benar-benar mewakili Asia Tenggara.

Khoman dan empat menteri luar negeri dari negara lain menandatangani Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967.

Deklarasi Bangkok itu melandasi berdirinya ASEAN. Kelima menteri luar negeri itu kini dikenang sebagai pendiri ASEAN.

Berikut sosok lima pendiri ASEAN:

Lihat Foto
AP
Wakil Perdana Menteri Thailand Thanat Khoman (1914 - 2016).
Thanat Khoman (Thailand)

Dilansir dari New York Times, Thanat Khoman adalah seorang diplomat.

Di era Perang Dingin, Khoman menjadi duta besar AS. Khoman menjabat Menteri Luar Negeri Thailand dari 1959 hingga 1971.

Baca juga: Thailand, Negara ASEAN yang Tidak Pernah Dijajah

Pada 1967, Khoman mengundang menteri luar negeri tetangga.

Mereka adalah Adam Malik dari Indonesia, Narciso Ramos dari Filipina, Rajaratnam dari Singapura, dan Tun Abdul Razak dari Malaysia.

Di tahun 1980, ia diangkat menjadi wakil perdana menteri. Khoman meninggal pada 3 Maret 2016 di usia 101 tahun.

Lihat Foto
Wapres RI
Wakil Presiden RI Adam Malik
Adam Malik (Indonesia)

Adam Malik memulai karirnya sebagai wartawan. Pada 1937, Adam Malik dan rekan-rekannya mendirikan ANTARA yang kelak menjadi kantor berita nasional.

Ia terlibat dalam kemerdekaan dan mendirikan partai MURBA.

Baca juga: Kerja Sama Indonesia dengan Negara-negara ASEAN

Pada Adam 1959 ia menjadi duta besar Indonesia untuk Uni Soviet dan Polandia.

Di era Presiden Soekarno, Adam Malik juga sempat menjabat Menteri Perdagangan sebelum menjadi Menko Pelaksana Ekonomi Terpimpin.

Memasuki Orde Baru, Adam Malik diberi jabatan Menteri Luar Negeri. Adam Malik yang dijuluki Si Kancil ini mendampingi Presiden Soeharto pada periode 1978-1983.

Ia meninggal pada 5 September 1984 atau setahun setelah tidak menjabat sebagai wakil presiden.

Lihat Foto
Presidential Museum and Library PH
Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos
Narciso Ramos (Filipina)

Sama seperti Adam Malik, Narciso Ramos juga mengawali karir sebagai wartawan.

Ketika Filipina diduduki Jepang pada 1042, Ramos bergabung bersama kelompok pejuang dan menolak kerja sama dengan Jepang.

Baca juga: Peran Indonesia di Asia Tenggara

Setelah Filipina merdeka pada 1946, Ramos diberi mandat menjadi diplomat. Ia menduduki kursi duta besar di Argentina.

Ramos juga bergabung bersama Indonesia untuk menguatkan Gerakan Non-Blok.

Kemudian pada 1965, Ramos diangkat sebagai Sekretatis Luar Negeri.

Keberhasilannya yakni ikut mendirikan ASEAN. Ia menyelesaikan jabatannya setahun kemudian.

Anaknya, Fidel Ramos, adalah Presiden Filipina ke-12 Filipina.

Lihat Foto
Wikimedia Commons
S Rajaratnam, Menteri Senior pertama Singapura
Sinnathamby Rajaratnam (Singapura)

Dikutip dari Channel News Asia, Rajaratnam adalah politikus yang bergabung dengan Democratic Action Party.

Baca juga: Sumber Daya Negara-negara ASEAN

Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Kebudayaan (1959) Pada 1965, Rajaratnam diangkat sebagai Menteri Luar Negeri.

Di tahun itu, Singapura memerdekakan diri dari Inggris. Rajaratnam menulis Ikrar Kebangsaan Singapura setahun setelah kemerdekaan.

Setelah menjabat Menteri Luar Negeri, Rajaratnam menduduki kursi Menteri Tenaga Kerja (1968-1971) kemudian Wakil Perdana Menteri pada 1980 hingga 1985.

Ia juga ditunjuk sebagai Menteri Senior sebelum pensiun pada 1988.

Lihat Foto
Wikimedia Commons
Perdana Menteri kedua Malaysia Tun Abdul Razak
Tun Abdul Razak (Malaysia)

Dikutip dari situs Yayasan Kepemimpinan Perdana, Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al-Haj memiliki karir cemerlang.

Di tahun 1955, di usia 33 tahun, Abdul Razak diangkat menjadi Menteri Besar Pahang.

Ia kemudian menjabat Menteri Pendidikan dan ikut memerdekakan Malaysia pada 1956 hingga 1957.

Baca juga: Tujuan ASEAN

Setelah Pemilu 1959, Abdul Razak diangkat menjadi Menteri Pembangunan Luar Kota di samping menjabat Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Pertahanan Malaysia.

Puncaknya pada 1970, Abdul Razak naik sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto

Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi