KOMPAS.com - Pada 6 dan 9 Agustus 1945 pasukan Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom atom kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
Akibat bom atom dua kota tersebut hancur dan menewaskan puluhan ribu jiwa rakyat Jepang. Kematian dan penyakit akibat radiasi terus meningkat selama beberapa dekade berikutnya.
Dampak yang diperoleh sangat luar biasa bagi Jepang. Kondisi itu membuat Jepang menyerah tanpa syarat dalam Perang Dunia (PD) II dan mengakhiri perang.
Karena dua kota yang di bom tersebut merupakan penyangga ekonomi Jepang. Namun Jepang mampu bangkit dengan membangun kembali Hiroshima dan Nagasaki yang telah hancur. Bahkan sekarang menjadi kota maju di Jepang.
Baca juga: Perjanjian Kalijati, Ketika Belanda Serahkan Indonesia ke Jepang
Hiroshima
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), Hiroshima merupakan kota pertama di dunia yang dilanda bom atom pada 6 Agustus 1945.
Sebagian kota hancur dan diperkirakan rakyat yang tewas akibat ledakan tersebut mencapai 70.000 orang.
Rekontruksi dan pembangunan kembali Hiroshima mulai pada 1950. Di mana dengan pembangunan jembatan Inari.
Pembangunan kembali Hiroshima dilakukan beberapa tahap diberbagai bidang. Di mana dengan bertumpu pada karakter bangsa Jepang yang ulet dan tekun belajar serta masyarakatnya memiliki semangat tinggi.
Akhirnya Jepang mampu bangkit dari keterpurukan. Bahkan mampu berkembang dengan pesat.
Jadi kota industri
Hasilnya sekarang Hiroshima menjadi kota industri terbesar di bagian Jepang. Sekarang Hiroshima berisi perkantoran, pusat publik, dan perguruan tinggi (PT).
Baca juga: Dampak Positif Pendudukan Jepang
Ada juga industri baja, mobil, karet, bahan kimia, kapal, dan mesin transportasi. Bahkan Hiroshima sekarang memiliki bandara internasional dan koneksi jalan.
Hiroshima telah menjadi pusat spiritual gerakan perdamaian untuk pelarangan senjata nuklir.
Pada 1947, Komisi korban bom atom mulai melakukan penelitian medis dan biologi tentang efek radiasi di Horishima.
Sejumlah rumah sakit umum dan klinik swasta memberikan pengobatan gratis kepada para korban bom atom (hibakusha).
Kastil Hiroshima, dihancurkan dalam pengeboman, dipulihkan pada tahun 1957 dan menjadi rumah bagi sebuah museum sejarah kota.
Museum perdamaian
Untuk mengenang peristiwa tersebut dibangun museum perdamaian yang letaknya di episentrum ledakan atom.
Di mana museum dan monumen didedikasikan untuk mereka yang meninggal akibat bom atom. Peringatan pengeboman pun diperingati setiap 6 Agustus.
Baca juga: Janji Koiso, Janji Kemerdekaan Jepang kepada Indonesia
Lihat Foto
Museum Bom Atom Nagasaki
Nagasaki
Nagasaki adalah ibu kota dan kota terbesar di Prefektur Nagasaki yang terletak di pesisir sebelah barat daya Kyushu, Jepang.
Nagasaki merupakan pelabuhan tertua kedua yang dibuka untuk perdagangan luar negeria Jepang sejak zaman dulu.
Pada 1850, Nagasaki menjadi pelabuhan perdagangan utama. Itu adalah stasiun batu bara Asia Timur terkemuka dan berfungsi sebagai pelabuhan musim dingin armada Asia Rusia hingga 1903.
Bahkan pada awal abad ke-20, Nagasaki menjadi pusat pembuatan kapal utama. Sehingga menjadi target pengeboman yang dilakukan oleh pasukan AS pada PD II.
Bom atom dijatuhkan pada, 9 Agustus 1945 dan membuat sebagian Nagasaki hancur. Sekitar 40 persen bangunan kota hancur dan parah, sekitar 60.000-80.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut.
Dibangun kembali
Sejak PD II, Nagasaki telah dibangun kembali secara signifikan. Bersama Hiroshima, Nagasaki juga menjadi pusat perdamaian bagi gerakan untuk pelarangan senjata nuklir.
Baca juga: Dipamerkan, Foto Terbaru Awan Jamur dari Ledakan Bom Atom Hiroshima
Nagasak menjadi pusat wisata penting di Jepang. Industrinya masih didasarkan pada galangan kapal besar yang diklompokan di sepanjang bagian barat dan bagian dalam pelabuhan.
Di Nagasaki juga banyak bangunan yang mengandung situs bersejarah. Seperti Sofuku-ji adalah contoh yang baik dari arsitektur dinasti Ming Cina, yang dihuni oleh para biksu Buddha Cina.
Dibangun juga Peace Park, di Urakami-gawa, yang berada di bawah titik peledakan bom. Lambang tersebut didirikan sebagai lambang peringatan bagi bangsa Jepang dan seluruh pengunjung akan bahaya dan penderitaan akibat bom atom yang diledakkan di kota tersebut.
Dilansir National Geographic Indonesia, peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang mencetak sejarah kelam Timur Asia.
Potret kelam mengenai peristiwa tersebut tergambar jelas “kemurkaan dan kebakaran” yang tersisa.
Baca juga: Kali Pertama, Tulang Manusia Ungkap Keparahan Radiasi Bom Hiroshima
Berbagai dampak ledakan, seperti komplikasi dari paparan radiasi, telah memakan ribuan nyawa yang tak teridentifikasi lagi.
Peristiwa tersebut menandai pertama kalinya sebuah senjata nuklir digunakan untuk melawan suatu pihak dengan sungguh-sungguh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.