Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thomas Cook, Pelopor Travel Agent

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Thomas Cook
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Tahukah kamu jika agen perjalanan atau travel agent sudah ada sejak dulu?

Travel agent sudah ada sejak 1841. Thomas Cook, pria asal Inggris, adalah orang pertama yang menciptakannya.

Thomas Cook menyelenggarakan perjalanan wisata pertamanya pada 5 Juli 1841 dengan tujuan kota Leicester menuju kota Loughborough.

Perjalanan tersebut merupakan perjalanan pertama dan paling bersejarah. Thomas Cook memberi nama tour tersebut "A Round Trip Excursion".

Baca juga: Sosok Pria Skotlandia Pencetus Nama Indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), Thomas Cook dilahirkan pada 22 November 1808 di Melbourne, Derbyshire, Inggris.

Ketika usia 10 tahun, Thomas Cook keluar dari sekolah. Kemudian mencari kerja, namun ketika sudah bekerja keluar.  

Bahkan sering berpindah-pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan.

Pada 1941, ia membujuk Midland Counties Railway Company atau perusahaan kereta api di Inggris untuk menjalankan kereta khusus dari Leicester menuju  Loughborough.

Perjalanan tersebut untuk mengantarkan orang-orang yang akan mendatangi pertemuan gerakan pantang minuman keras.

Saat itu, ia mematok biaya 1 shilling atau kira-kira di bawah Rp 15.000 per orang. Hasilnya diluar dugaan banyak orang yang ikut, ada sekitar 500 orang.

Ia pun memperoleh keuntungan besar. Waktu itu memperoleh komisi 5 persen dari harga penjualan tiket kereta api.

Baca juga: Praktik Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia

Saat itulah dikenalnya awal mula sistem komisi dalam dunia travel agent atau usaha perjalanan wisata.

Menurutnya, jika itu diyakini sebagai kereta tamasya pertama yang diiklankan secara publik di Inggris.

Berkembang

Tiga tahun kemudian kereta api setuju untuk membuat pengaturan permanen jika Thomas Cook akan menyediakan penumpang untuk kereta api.

Kemudian pada 1845, ia mendirikan Thomas Cook & Son. Bisnisnya pun berkembang pesat dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

Pada 1855, saat digelar pameran di Paris. Thomas Cook melakukan perjalanan selama pameran berlangsung dari Leicester ke Calais, Prancis.

Orang-orang yang mengikuti perjalanan tersebut cukup banyak mencapai sekitar 150.000 orang.

Pada tahun berikutnya Thomas Cook memimpin Grand Tour pertamanya di Eropa. Bahkan bisnisnya berkembang pesat hingga Amerika Utara, Asia, dan berbagai belahan dunia sudah ditapakinya.

Baca juga: Perhimpunan Indonesia: Organisasi Pertama yang Pakai Istilah Indonesia

Tidak hanya kereta api sebagai moda transportasi yang ditawarkannya. Thomas Cook juga menawarkan dan menyediakan kapal pesiar sebagai transportasi perjalanan para pelanggan.

Berhenti

Pada awal 1860-an, Thomas Cook berhenti melakukan tur pribadi. Sebagai gantinya penjualan tiket perjalanan domestik dan luar negeri.

Bahkan perusahaannya mengambil transportasi militer dan layanan pos untuk Inggris dan Mesir selama tahun 1880-an.

Pada 18 Juli 1892, Thomas Cook meninggal di Leicester, Inggris. Bisnisnya pun diteruskan olah putra, John Mason Cook (1834-99).

Putranya sudah menjadi mitra Thomas Cook sejak 1864. Selanjutnya perusahaan berpindah ke cucu-cucu Thomas Cook mulai 1899 dan tetap dipegang oleh keluarga hingga 1928.

Pada 1972 perusahaan tersebut berganti nama menjadi Thomas Cook, dan pada 2001 sepenuhnya dimiliki oleh Thomas Cook AG, salah satu grup perjalanan terbesar di dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Britannica
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi