Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ayam Jantan Berkokok di Pagi Hari?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi ayam jantan.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Kamu pasti sering mendengar ayam jantan berkokok di pagi hari atau sebelum matahari terbit.

Tak jarang ayam berkokok dilakukan beberapa kali. Suara berkokok ayam mampu membangunkan orang-orang yang sedang tidur.

Tahukah kamu kenapa ayam berkokok di pagi hari?

Dilansir National Geographic, studi baru menunjukan bahwa ayam jantan tidak membutuhkan cahaya baru untuk mengetahui kapan fajar tiba.

Sementara para peneliti dari Universitas Nagoya, Jepang tengah mempelajari dasar-dasar genetik suara bawaan berkokok pada ayam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cegah Stunting, Masyarakat Kupang Diminta Budi Daya Ayam Kampung

Mereka menemukan ayam jantan tidak memerlukan isyarat cahaya eksternal untuk mengetahui kapan harus mulai berkokok.

Hasil yang mengejutkan tidak ada yang telah menunjukan keterlibatan jam biologis dalam fenomena berkokok.

Merespons cahaya

Mereka menilai, jika ayam berkokok di pagi hari merespons pergantian cahaya. Bahkan ayam akan selalu berkokok saat pagi hari meski lingkungannya tidak mendukung.

Beberapa percobaan dilakukan dengan menempatkan ayam jantan pada cahaya yang berbeda.

Pertama meletakan ayam jantan di cahaya redup sepanjang waktu atau 12 jam. Kemudian diletakan di tempat yang tidak diberi cahaya selama 12 jam.

Hasilnya ayam akan mulai berkokok dua jam sebelum munculnya cahaya.

Baca juga: Benarkah Telur Ayam Kampung Lebih Sehat daripada Telur Ayam Ras?

Dalam percobaan kedua, ayam jantan diletakan dengan cahaya gelap selama 14 hari. Hasilnya menjelang pagi hari, ayam tersebut juga berkokok.

Para peneliti juga mencoba ayam jantan dengan rangsangan suara untuk menguji apakah isyarat eksternal akan mendatangkan suara.

Hasilnya mereka menemukan bahwa ayam jantan akan lebih bersuara dalam menanggapi cahaya dan suara di pagi hari daripada waktu-waktu lain.

Bahkan berkokoknya ayam sebagai sinyal peringatan tertinggi jika dibandingkan dengan suara hewan lain seperti burung saat menjelang fajar.

Kemudian ayam-ayam jantan lainnya akan menirukan berkokok dan seterusnya.

Dari penelitian tersebuat mereka menyimpulkan adanya ritme sirkadian.

Ritme sirkadian adalah proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun yang diulangi kira-kira setiap 24 jam pada makhluk hidup.

Itulah mengapa orang cenderung untuk melakukan aktivitas seperti makan, tidur, atau kegiatan lain di waktu yang seragam.

Baca juga: Siapa Penemu Ayam Goreng?

Jenis ayam

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), ayam merupakan salah satu dari 60 jenis unggas dengam berukuran sedang.

Ayam mungkin unggas yang mudah dijinakan secara luas. Di mana dipelihara di seluruh dunia, karena daging dan telunya. Ayam memiliki penampilan yang jongkok dan bulat.

Tingginya kurang dari 70 sentimeter atau 27,6 inci dan berat rata-rata sekitar 2,6 kilogram atau 5,7 pon.

Ayam jantan dan betina dikenal karena sisirnya yang berdaging, pial berbentuk lobus yang tergantung di bawah paruh, dan ekornya yang melengkung tinggi.

Pada beberapa ayam jago, ekornya dapat memanjang lebih dari 30 sentimeter atau 12 inci.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi