Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pramuka Indonesia, Organisasi Kepanduan sejak Era Belanda

Baca di App
Lihat Foto
Histlo.com
Para peserta dari berbagai negara dalam Jambore Pramuka Dunia pertama pada 30 Juli 1920.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Pramuka, singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya Jiwa Muda yang Suka Berkarya. Tahukah kamu, Pramuka sudah menjadi organisasi kepanduan sejak Pemerintahan Belanda di Indonesia?

Gerakan Pramuka Indonesia merupakan organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia.

Dalam buku Mengenal Dunia Pramuka Indonesia (2012) karya Sam Rizky, sejarah pramuka menggunakan nama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912.

Saat Perang Dunia I berlangsung, Belanda memiliki kwartir besar yang kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NIPV artinya Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda pada 1916.

Organisasi tersebut dikhususkan untuk pandu-pandu Hindia Belanda dan pribumi dilarang untuk mengikuti karena dianggap akan menjadi wadah aspirasi terhadap kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Tujuan dan Kegiatan Budi Utomo: Organisasi yang Mengancam Belanda

Tergerak hatinya, Sultan Pangeran Mangkunegaran VII memprakarsai berdirinya sebuah organisasi kepanduan bernama Javanese Padvinders Organisatie (JPO) di Surakarta.

Organisasi JPO mendorong banyak pemuda untuk mendirikan kepanduan lainnya.

Setelah Indonesia merdeka

Sebulan setelah merdeka, beberapa topkoh kepramukaan berkumpul di Yogyakatya dan membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kemudian membuat Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia seluruh bangsa pada 27-29 Desember 1945 di Surakarta.

Kongres tersebut menghasilkan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.

Namun, ketika Belanda kembali menyerang pada 1948, Pandu Rakyat dilarang berdiri di daerah-daerah yang sudah dikuasai Belanda.

Hal tersebut memicu munculnya organisasi lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Setelah para pejuang berhasil menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan, Pandu Rakyat kembali menggelar Kongres II di Yogyakarta pada 20-22 Januari 1950.

Hasil kongres tersebut adalah menerima konsep baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupkan kembali bekas organisasinya.

Sehingga Pandu Rakyat bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.

Baca juga: Organisasi Kerja Sama Islam (OKI): Sejarah, Tujuan, dan Anggota

Lahirnya gerakan Pramuka

Pada perkembangannya, kepanduan Indonesia kemudian terpecah menjadi 100 organisasi yang tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo).

Namun, jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan.

Selain itu masih ada rasa golongan yang tinggi, sehingga membuat Parkindo menjadi lemah.

Untuk mencegah hal itu, Presiden atau Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia.

Seluruh organisasi kepanduan yang ada, dileburkan menjadi satu dengan nama Pramuka.

Presiden menunjuk panitia terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prijono, Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono.

Gerakan Pramuka tersebut diawali dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan, yaitu:

  1. Pada 9 Maret 1961 diresmikannya nama Pramuka dan menjadi Hari Tunas Gerakan Pramuka.
  2. Pada 20 Mei 1961, diterbitkan KeputusanPresiden Nomor 238 Tahun 1961 Tentang Gerakan Pramukan dan momen tersebut dikenal sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.
  3. Pada 20 JUli 1961, para wakil organisasi kepanduan Indonesia mengeluarkan pernyataan di Istana Olahraga Senayan, untuk meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Sehingga disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi