Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Munculnya Masyarakat Multikultural

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi multikulturalisme- Faktor munculnya masyarakat multikultural
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Masyarakat multikultural adalah masyarakat dengan perbedaan suku bangsa, bahasa, agama, dan adat istiadat.

Masyarakat multikultural juga disebut dengan masyarakat majemuk.

Dalam buku Pendidikan Multikultural (2006) kaya Choirul Mahfud, definisi multikultural sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

Setiap masyarakat akan menghasilkan kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi masyarakat tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan adanya multikultural, memberikan nilai tambah bagi suatu bangsa seperti Indonesia.

Masyarakat multikultural Indonesia adalah masyarakat yang berdasarkan ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika.

Baca juga: Konsekuensi Masyarakat Multikultural

Di mana ideologi tersebut melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan lokal.

Munculnya masyarakat multikultural

Berikut faktor munculnya masyarakat multikultural:

Keadaan geografis

Wilayah Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau lebih yang tersebar di daerah equator sepanjang kurang lebih 3.000 mill.

Pendatang pertama di kepualauan Indonesia adalah ras australoid yang menyebar sekitar 20.000 tahun yang lalu.

Kemudian menyusul ras Melanesian Negroid pada 10.000 tahun yang lalu.

Disusul dengan ras Messolithicum dan yang terakhir adalah ras Malayan Mongoloid.

Di mana ras Malayan Mongoloid masuk dengan dua periode, yaitu zaman Neolithicum dan zaman logam.

Kondisi geografis telah membagi penduduk yang menempati pulau dan daerah, sehingga menumbuhkan kesatuan suku bangsa yang berbeda-beda.

Setiap kesatuan suku bangsa terdiri dari orang-orang yang disatukan dengan ikatan emosional yang memandang diri mereka sebagai identitas sendiri.

Kelompok-kelompok itu juga yang mengembangkan bahasa, budaya, dan kepercayaan masing-masing.

Bahkan mereka pula yang mengembangkan mitos-mitos tentang asal usul nenek moyang.

Pengaruh budaya asing

Indonesia memiliki letak yang strategis antara Samudra Hindia dan Pasifik.

Kondisi tersebut memengaruhi proses multikultural seperti kebudayaan dan agama.

Perdagangan antara China, India, dan wilayah Asia Tenggara yang masuh ke Indonesia menjadi salah satu faktor munculnya multikultural tersebut.

Baca juga: Faktor Penyebab Masalah Keberagaman

Kondisi iklim

Wilayah lingkungan hidup suku-suku bangsa juga memperlihatkan variasi yang berbeda-beda.

Ada komunitas yang mengandalkan laut sebagai sumber kehidupannya, ada juga yang masuk dalam komunitas pedalaman.

Karakter multikultural tersebut juga terlihat pada tipe mastarakat seperti perkotaan maupun komunitas peralihan dari pertanian ke industri.

Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang berbeda.

Perbedaan lingkungan ekologis menyebabkan terjadinya perbedaan antara wilayah tersebut.

Kelompok suku bangsa yang beraneka ragam

Integrasi suku bangsa dalam kesatuan naasional menjaadi bangsas Indonesia dalam kesatuan wilayah negara Indonesia.

Baca juga: Toleransi dalam Keberagaman

Terdapat empat peristiwa penting, yaitu:

  1. Kerajaan Sriwijaya paad abad ke-7 dan Majapahit pada abad ke-8 mempersatukan suku bangsa Indonesia dalam kesatuan politis, ekonomis, dan sosial.
  2. Kekuasaan kolonialisme Belanda selama tiga setengah abad juga menyatukan suku bangsa dalam satu kesatuan nasib dan cita-cita.
  3. Selama pergerakan nasional, para pemuda Indonesia menolak menonjolkan isu kebangsaan dan melahirkan Sumpah Pemuda.
  4. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 mendapat dukungan dari semua suku bangsa di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi