Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doktrin Truman: Latar Belakang, Isi, dan Dampaknya

Baca di App
Lihat Foto
History
Pidato Presiden AS Harry S Truman di hadapan Kongres AS meminta bantuan ekonomi dan militer bagi Turki dan Yunani. Peristiwa ini dikenal sebagai Doktrin Truman.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Harry S Truman adalah salah satu tokoh penting dalam Perang Dingin.

Ia dikenal salah satunya lewat kebijakannya yang disebut Truman Doctrine atau Doktrin Truman.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015) Doktrin Truman adalah pernyataan Truman soal Amerika Serikat memberi bantuan ekonomi dan militer bagi Turki dan Yunani yang sedang berada di bawah ancaman komunisme Uni Soviet.

Latar belakang Doktrin Truman

Setelah Perang Dunia II, Uni Soviet mencaplok negara-negara di Eropa Timur dan Eropa Tengah.

Baca juga: Perang Dingin: Faktor, Persaingan, dan Dampaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Soviet berusaha menancapkan ideologi komunismenya di negara-negara itu dan negara lainnya.

Amerika Serikat melihat langkah Uni Soviet sebagai ancaman bagi demokrasi, ideologi yang dijunjung AS dan sekutu-sekutunya.

Persaingan antara dua negara itu dikenal sebagai Perang Dingin.

Di kawasan Mediterania, Turki dan Yunani berada di bawah bayang-bayang komunisme Uni Soviet.

Turki dipaksa oleh Uni Soviet untuk mengizinkan kapal-kapal dagang Rusia untuk melintasi Selat Turki.

Sementara Yunani tengah menghadapi perang saudara dan konflik dalam negeri yang salah satu kekuatannya berasal dari Partai Komunis Yunani.

Inggris sebagai salah satu sekutu terkuat di Eropa Barat, tak sanggup lagi mempertahankan Turki dan Yunani.

Baca juga: Inggris, Negara Kerajaan Tertua di Eropa

Hal ini disampaikan pemerintah Inggris pada 31 Maret 1947. Inggris saat itu nyaris bankrut akibat PD II. Inggris pun meminta bantuan AS untuk mengambil alih.

Isi Doktrin Truman

Maka, pada 12 Maret 1947, Presiden AS Harry S Truman menyatakan kekhawatiran terhadap Turki dan Yunani lewat pidatonya di depan Kongres atau DPR AS.

Ia memintra agar Kongres AS mau membantu Turki dan Yunani. Berikut sebagian isi Doktrin Truman:

"Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dirancang agar mampu mempertahankan kebebasan dan kemerdekaan setiap anggotanya. Tujuan itu tak sepatutnya disadari tanpa keinginan kita untuk membantu memerdekakan bangsa-bangsa yang terancam oleh rezim totalitarian. Ini tidak lebih dari kenyataan bahwa rezim totalitarian yang menguasai bangsa yang bebas, baik lewat agresi langsung maupun tidak, mengancam dasar perdamaian dan juga keamanan Amerika Serikat." kata Truman.

Baca juga: Sejarah Berdirinya PBB

Dampak Doktrin Truman

Dikutip dari History, tak semua pihak setuju dengan Truman. Sebagian orang menyadari Turki dan Yunani sejak awal memang bukan negara demokratis.

Selain itu, banyak yang meyakini Uni Soviet sebenarnya tak punya ambisi jahat menguasai kedua negara itu seperti yang dikhawatirkan Truman.

Namun, lebih banyak orang yang percaya akan Doktrin Truman.

Maka, setelah menyampaikan pidatonya, Truman mendapat izin dari Kongres untuk mengucurkan bantuan mempertahankan Yunani dan Turki.

Kongres AS menyetujui bantuan senilai 400 juta dollar AS.

Baca juga: Dampak Perang Dingin bagi Indonesia

Turki mendapat bantuan 100 juta dollar AS. AS mengirimkan pasukan, kapal, dan pesawatnya untuk menjaga Selat Turki.

Hasilnya, pemberontakan di Yunani berakhir. Di Turki, pemerintahan dipegang oleh Partai Demokratis.

Turki dan Yunani bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO) bikinan AS pada 1952.

Doktrin Truman dianggap oleh banyak sejarawan sebagai awal mula Perang Dingin. Sebab setelah peristiwa itu, AS melluaskan bantuan tak hanya ke Turki dan Yunani, namun seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Pengaruh AS menguat, hingga mengalahkan Uni Soviet.

Baca juga: Marshall Plan: Latar Belakang, Tujuan, dan Dampaknya

Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi