Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pensil, Berawal dari Batu untuk Menulis

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Pensil.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Saat ini manusia dengan mudah bisa menulis dengan memakai alat-alat tulis, seperti pensil dan pulpen.

Alat tulis adalah peralatan yang dipergunakan untuk menulis di atas suatu permukaan.

Tahukah kamu jika dulu manusia menulis dengan menggunakan batu sebelum muncul alat-alat tulis seperti persil?

Perkembangan alat tulis berkembang pesat mulai dari batu hingga pensil dan pena seperti sekarang ini.

Baca juga: Ini 18 Tata Tertib Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil 2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah

Pada zaman prasejarah, manusia menggunakan batu untuk menulis. Di mana batu dibuat runcing yang kemudian dipakai menulis.

Media atau alas yang dipakai untuk menulis memakai dinding-dinding gua yang menjadi tempat tinggalnya.

Sehingga banyak ditemukan tulisan-tulisan jika kamu datang ke gua.

Goresan pertama diperkirakan sejak akhir masa Plestosen. Alat yang dipakai untuk menggores dengan batu runcing atau gurdi.

Selain untuk menulis, biasanya gurdi dipakai buat melubangi kulit binatang.

Zaman pun semakin berkembang hingga muncul pensil. Pensil sering digunakan untuk menulis atau menggambar.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), pensil batang ramping dari zat padat seperti grafit dan tertutup dalam silinder kayu, logam atau plastik.

Baca juga: Hati-hati, Kecanduan Gawai Bikin Anak Tak Mampu Pegang Pensil

Banyak orang yang menyebutkan zat gelap pada pensil sebagai timah, sebenarnya itu zat grafit.

Ketika grafit pertama kali ditemukan di Inggris pada abad ke-16, orang-orang mengira itu adalah bentuk timah dan disitulah istilah populer berasal.

Pada 1565, serorang naturalis Jerman-Swiss, Conrad Gesnet menyebut jika granit adalah sebaga jenis timah.

Pada 1779, ahli kimia Swedia, Carl Wilhem Scheele menunjukkan sebagai bentuk karbon.

Nama grafit berasal dari bahasa Yunani, graphein yang artinya untuk menulis.

Pensil pertama

Saat ditemukan, grafit dipakai menulis di atas media. Tapi grafit murni mudah patah dan terlalu lembut, juga memberikan efek kotor saat dipegang.

Pensil pertama dibuat dengan campuran bubuk grafit dan tanah liat sebagai pengikat. Orang pertama yang menemukan adalah insinyur dari Perancis, Nicolas Jacques Conte pada 1795.

Baca juga: Seniman Ini Ciptakan Ukiran Unik dari Ujung Pensil

Awalnya pensil dilapisi dengan kertas dan kayu. Ia juga membentuk campuran tersebut menjadi batangan dan keras dengan membakarnya dalam perapian.

Hasilnya pensil bisa digunakan dengan nyaman, mudah dan tidak kotor.

Selanjut berkembang dengan muncul beragam inovasi, dari pengaturan ketebalan hasil tulisan hingga warna.

Berkembang

Keberadaan pensil terus berkembang hingga sekarang. Dalam perkembangannya ditemukan pensil mekanik atau pena yang populer mulai abad ke-19.

Di mana pena yang ujungnya diganti dengan logam tajam yang kemudian dicelupkan ke tinta sebelum untuk menulis.

Dilansir Wonderpolis, di Amerika Serikat, produsen pensil menggunakan angka untuk mewakili nilai grafit yang berbeda.

Sementara di negara lain menggunakan kombinasi huruf dan angka. Sebagai contoh, pensil nomor dua di Amerika Serikat sama dengan pensil HB (keras, hitam) di bagian lain dunia.

Selain pensil grafit biasa, ada berbagai jenis pensil lain yang tersedia saat ini.

Pensil arang populer di kalangan seniman.

Pensil warna yang dibuat dengan inti berbasis lilin di seluruh spektrum pigmen telah menjadi favorit anak-anak yang suka mewarnai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi