Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Tubuh akibat Makan Pedas

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ARIYANI TEDJO
Ilustrasi sejumlah jenis sambal Nusantara beserta cabai yang menjadi bahan utama pemicu sensasi rasa pedasnya.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Apakah kamu suka makanan pedas? Penggemar makanan pedas pasti tahu reaksi tubuh saat makan makanan pedas.

Ketika kamu makan makanan pedas, akan muncul reaksi tubuh seperti rasa terbakar di bibir dan lidah, berkeringat hingga ingus keluar dari hidung.

Tahukah kamu mengapa saat makan makanan pedas timbul reaksi demikian? Apakah mengonsumsi makanan pedas sehat bagi tubuh?

Capsaicin

Dikutip dari Wonderopolis, panas yang timbul dalam makanan pedas biasanya berasal dari cabai. Ada banyak jenis cabai di dunia ini mulai dari cabai rawit hingga paprika.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua jenis cabai tersebut mempunyai kesamaan yaitu mengandung senyawa tanaman yang disebut capsaicin.

Capsaicin bersifat iritan yang bisa menimbulkan iritasi. Artinya, ketika capsaicin masuk, tubuh akan berusaha melawannya. Reaksi tubuh terhadap capsaicin mirip dengan ketika merespons alergen atau sesuatu yang menimbulkan alergi.

Setelah tubuh mengetahui adanya capsaicin, respons segera terjadi. Selaput lendir (membran mucous) berubah ke mode pertahanan.

Maka dari itu, saat kamu makan sesuatu yang pedas dan mengandung capsaicin, reaksi tubuh adalah membuat banyak lendir (ingus) untuk membilas capsaicin.

Baca juga: Mete Itu Kacang atau Buah?

Reaksi tubuh terhadap capsaicin

Tetapi tidak hanya di hidung, reaksi terhadap capsaicin sebenarnya terjadi di seluruh tubuh. Kamu pasti menyadari ingus mengalir di hidung. Tetapi reaksi yang tidak kamu sadari adalah selaput di perutmu juga akan membuat cairan ekstra.

Dilansir dari Time, ahli THT dari University of Kentucky College of Medicine, Dr. Brett Comer mengatakan perut dan bagian dalam usus juga akan mulai mengeluarkan cairan berlebih.

Orang yang tidak tahan pedas bisa jadi mengalami diare atau sakit perut akibat lendir ekstra yang dikeluarkan ke saluran pencernaan sebagai respons terhadap makanan pedas.

Anthony Dickenson, peneliti dan profesor neruofarmakologi dari University College London menjelaskan capsaicin menyebabkan eksitasi yang mengarah pada perasaan panas atau nyeri yang membakar, dilatasi pembuluh darah, kemerahan pada kulit dan peningkatan suhu tubuh.

Semua itu sebagai respons terhadap panas yang membuat makanan pedas terasa enak bagi kebanyakan orang, terutama orang Indonesia.

Baca juga: Siapa Penemu Keripik Kentang?

Manfaat capsaicin pada makanan pedas

Apakah capsaicin menyebabkan makanan pedas menjadi berbahaya? Dalam kebanyakan kasus, sebenarnya capsaicin tidak menyebabkan makanan pedas berbahaya untuk dikonsumsi bahkan berpotensi bermanfaat bagi kesehatan.

Penelitian dari Cina menunjukkan kaitan antara konsumsi makanan pedas mengandung capsaicin dengan tingkat kematian yang lebih rendah.

Sejumlah peneliti lain mengatakan capsaicin tampaknya meningkatkan fungsi jantung dan metabolisme.

Para ahli menemukan bukti, capsaicin dapat memicu bentuk kematian sel yang sehat, yang dapat memperlambat atau mencegah jenis mutasi yang mengarah pada kanker.

Capsaicin juga terbukti melindungi jantung dan menjaga bentuk pinggang. Menurut ulasan pada 2017, capsaicin memiliki efek anti-obesitas.

Baca juga: Benarkah Air Kelapa Bisa Jadi Penawar Racun?

Pada 2015, sebuah penelitian menemukan, capsaicin dapat menangkal akumulasi lemak visceral, yaitu jenis lemak yang menumpuk di usus dan organ sekitar yang menimbulkan penyakit.

Sebuah studi terhadap 36 orang dewasa mengungkapkan, menambahkan capsaicin dalam makanan selama empat minggu dapat meningkatkan fungsi jantung dan arteri, kemungkinan dengan meningkatkan pelebaran pembuluh darah yang sehat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi