Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan dan Manfaat Toleransi

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi toleransi.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Kamu pasti sering mendengar kata-kata toleransi, baik dibangku sekolah atau lingkungan masyarakat.

Istilah toleransi sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Sebenarnya apa itu toleransi?

Baca juga: Wapres Maruf Minta India Tiru RI Bangun Toleransi dan Moderasi Beragama

Arti toleransi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi adalah sifat atau sikap toleran. Contohnya, dua kelompok yang berbeda kebudayaan saling berhubungan dengan penuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap toleransi biasanya ditunjukkan untuk menghormati adanya perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya pada setiap orang atau kelompok.

Menurut tokoh sastra W.J.S Poerwadarminta, toleransi adalah sikap atau sifat memperbolehkan suatu pendapat yang berbeda. Karena dalam toleransi sangat menjunjung tinggi untuk menghargai pendapat orang lain.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), toleransi berasal dari kata kerja latin "tolerare". Artinya bertahan, sabar atau membiarkan sesuatu yang terjadi.

Seseorang atau suatu kelompok memilik praktik atau kepercayaansendiri dan tidak mengganggu dan menekan orang lain.

Sepanjang waktu dan tempat, alasan untuk toleransi sangat bervariasi. Dalam beberapa kasus pertimbangan kehati-hatian, atau strategis.

Pada titik-titik lain dalam sejarah, keyakinan agama tentang pentingnya persetujuan bebas.

Sikap toleransi tidak berati membenarkan pandangan yang dibiarkan itu, tapi mengakui kebebasan dan hak-hak asasi para penganutnya.

Baca juga: Toleransi dalam Pondok Pesantren di Bali yang 50 Persen Gurunya Beragama Hindu

Macam-macam sikap toleransi

Ada beberapa macam sikap toleransi, yakni:

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sikap negatif isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai.

Di mana isi ajaran dan penganutnya dibiarkan saja karena dalam keadaan terpaksa.

Pada sikap positif isi ajaran ditolak. Tapi penganutnya diterima dan dihargai.

  • Sikap ekumenis

Pada sikap ekumenis isi ajaran dan penganutnya dihargai. Karena dalam sejarah terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam pendirian dan kepercayaan sendiri.

Tujuan dan manfaat toleransi

Pada dasarnya toleransi memiliki tujuan dengan menciptkan suasana yang harmonis di dalam masyarakat yang majemuk atau beragam.

Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi, Sekjen Liga Islam Dunia Puji Toleransi di Indonesia

Berikut manfaat-manfaat tujuan toleransi:

  • Meningkatkan rasa persaudaraan

Dengan sikap toleransi yang dimiliki seseorang akan meningkatkan rasa persaudaraan.

Akan timbul rasa kasih sayang kepada sesama meski memiliki perbedaan. Apalagi Indonesia merupakan negara yang mejemuk penduduknya.

  • Meningkatkan rasa nasionalisme

Adanya sikap toleransi maka akan timbul rasa nasionalisme pada diri sendiri.

Akan semakin cinta tanah airnya dengan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

  • Meningkatkan kekuatan dalam iman

Dalam agama diajarkan untuk berbuat kebajikan kepada sesama manusia. Tiap manusia harus menjalin hubungan baik dengan lingkungannya dengan sikap saling menghormati dan mengasihi.

Karena setiap manusia dikaruniai hak-hak asasi yang harus dihormati orang lain.

  • Memudahkan mencapai kata mufakat

Adanya sikap toleransi akan memudahkan mencapai kata mufakat dalam setiap keputusan atau persoalan yang ada.

Setiap pendapat orang itu berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut akan tercipta kemufakatan yang adil untuk semua golongan.

  • Memudahkan pembangunan negara

Dengan sikap toleransi yang dimiliki akan memudahkan dalam pembangunan negara.

Karena dengan adanya perbedaan, justru akan membuat negara semakin kuat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi