Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Warna Biru Jadi Warna Favorit?

Baca di App
Lihat Foto
Elisa Sutanudjaja, akun Twitter @elisa_jkt
Tampak langit biru di Jakarta tanggal 2 Januari 2019.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Warna biru adalah warna yang paling populer di seluruh dunia.

Warna biru merupakan warna yang paling disukai oleh kebanyakan orang.

Tahukah kamu mengapa warna biru jadi warna favorit?

Warna kesukaan

Dikutip National Geographic, warna biru menjadi favorit banyak orang di seluruh dunia.

Profesor psikologi Universitas California, Stephen Palmer, mengatakan bahwa ikatan universal yang membuat warna biru dicintai atau disukai oleh banyak orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Perubahan Warna Biru Air Kali Sunter di Cipinang Muara Masih Misteri

Karena yang hampir semua hal yang tertaut dengan warna biru adalah hal-hal yang disukai orang. Contohnya seperti langit cerah, perairan jernih, batu lapis, atau bunga.

Warna biru juga menjadi simbol pada bentuk depresi. Warna biru memegang makna lebih jika dibandingkan dengan warna-warna lain yang ada di dunia.

Bahkan dalam budaya barat, warna biru berkaitan dengan warna perasaan melankolis. Sehingga, memunculkan kata "blues" ketika ada seseorang yang terlihat sedih.

Warna menenangkan

Warna biru juga dianggap sebagai warna yang menenangkan. Di mana melambangkan kepercayaan, keamanan, dan otoritas.

Itu kenapa bank-bank di Amerika, seperti Citi dan Bank of Amerikan memakai warna biru untuk logonya.

Bahkan menjadi simbol maskulinitas dan mewakili kelahiran anak laki-laki.

Di China, warna biru dianggap sebagai warna feminim. Di kebanyakan negara-negara Timur Tengah, warna biru diartikan keselamatan dan perlindungan.

Baca juga: Mengapa Langit Berwarna Biru?

Bahkan menjadi simbol dari surga, spiritualistas, dan keabadian.

Banyak dalam agama juga memiliki makna tersendiri dengan warna biru.

Di negara Amerika Latin yang dikenal sebagai populasi tertinggi masyarakat Katolik, warna biru menjadi simbol dari harapan dan kesehatan yang baik.

Simbol dari Bunda Maria yang sering menggunakan kerudung dan jubah biru serta memperlihatkan sebagai kekayaan.

Sementara di agama Hindu, warna biru menjadi warna dari Dewa Krishna, dewa yang paling dipuja dalam kepercayaan dan melambangkan cinta dan sukacita, menghancurkan rasa sakit dan dosa.

Dilansir science abc, semua hal yang terkait dengan warna biru akan menemukan bahwa sebagian besar positif. Hampir tidak ada hal-hal negatif.

Satu hal yang menarik ketika warna biru muncul di atas dalam survey. Warna lain seperti kuning tua dan coklat hampir selalu berakhir di bagian bawah.

Ini karena hal-hal negatif yang terkait dengan warna-warna tersebut, seperti limbah biologis atau hal-hal yang kotor.

Baca juga: Mengapa Pembuluh Darah Berwarna Biru?

Faktor yang menyukai warna

Preferensi suka dengan warna tergantung pada beberapa faktor, seperti:

Menyenangkan dan tidak menyenangkan

Amygdala akan menyimpan kenangan peristiwa dan emosi, sehingga bisa mengenali peristiwa di masa depan. Contoh, saat pernah digigit anjing maka akan meningkatkan kewaspadaan kedepannya.

Amygdala merupakan tempat di mana pusat memori otak menyimpan memori tentang segala sesuatu yang pernah terjadi.

Bagian kecil otak yang berbentuk almond selalu memiliki hubungan dekat dengan penilaian apakah sesuatu itu aman atau berbahaya.

Preferensi warna Anda terkait erat dengan perasaan senang atau tidak menyenangkan ini.

Faktor individu

Setiap orang memandang sesuatu secara berbeda. Karena memiliki pengalaman yang berbeda, membentuk kepribadian mereka secara berbeda.

Aspek individual lainnya, seperti usia, jenis kelamin, ras, juga memengaruhi preferensi warna seseorang.

Faktor lingkungan

Suka dengan warga juga dipengaruhi oleh ratusan faktor eksternal.

Faktor geografis, seperti iklim tempat ikut memainkan peran dalam menentukan persepsi dan pilihan warna.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi