Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Letusan Dahsyat Gunung Berapi di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Kompas/JB Suratno
Peringatan 120 Tahun Letusan Krakatau. Gelombang yang datang tiga kali itu tingginya mencapai langit dan suaranya bergemuruh. Begitulah yang dipaparkan Datuk Kriya Puyimbang, putra Datuk Ali Batin Jenggot. Datuk Ali adalah saksi hidup bencana gelombang pasang tsunami yang disebabkan oleh letusan Gunung Krakatau.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Thaukah kamu bahwa Indonesia memiliki sekitar 127 gunung api aktif? Dari sekian banyak gunung api yang aktif tersebut, masing-masing memiliki beragam karakter.

Dalam sejarah, beberapa gunung api diantaranya meletus dahyat dan menyebabkan banyak korban jiwa. Bahkan mengubah kehidupan di sekitarnya.

Dikutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KemenESDM), di Indonesia terdapat gunung yang aktif dengan rata-rata 100 tahun, 50 tahun dan di bawah 10 tahunan.

Gunung Galunggung merupakan contoh gunung api yang meletus dengan ritme rata-rata 100 tahun sekali. Gunung yang meletusnya 50 tahun sekali contohnya adalah Gunung Agung.

Sementara di bawah 10 tahunan contohnya, Gunung Merapi, Ibu, dan Dukono.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau gunung aktif yang lain, kalau di rata-rata yang aktif dalam setiap tahun itu rata-rata 5 gunung api secara bergantian.

Baca juga: Fenomena Langka, Gunung Berapi Es di Tepi Danau Michigan Erupsi

Letusan gunung api di Indonesia

Berikut enam letusan gunung berapi di Indonesia:

Gunung Tambora

Gunung Tambora yang berada di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara meletus pada 1815 dengan ribuan jiwa meninggal.

Dilansir National Geographic, para sejarawan menganggap letusan Gunung Tambora merupakan yang terdahyat. Dampaknya sampai menyebar berbagai negara.

Di mana dunia semakin dingin dan pola cuaca berubah. Bahkan terjadi kegagalan panen, kelaparan mulai dari Asia, Amerika Sekikat hingga Eropa.

Gunung berapi yang berada di dekat garis khatulistiwa tersebut menyebabkan perubahan cuaca global. Apalagi letusannya cukup kuat untuk melepaskan gas ke stratoster.

Gas tersebut terperangkap dan tidak bisa dibawa oleh hujan. Kemudian melintasi garis khatulistiwa dan menyebar hingga ke kutub dan akhirnya mengurangi panas yang melewati stratoster dari matahari.

Gunung Krakatau

Gunung Krakatau berada di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

Gunung Krakatau merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia.

Baca juga: Asteroid yang Jatuh di Gunung Berapi Asia Tenggara

Dalams sejarahnya, Gunung Krakatau pernah meletus dengan dahsyat dan banyak korban jiwa.

Gunung Krakatau meletus pada 26-27 Agustus 1883 dan merupakan letusan terdahyat sepanjang sejarah.

Di mana letusannya terdengar hingga Autralia Tengah dan Pulau Rodrigues dekat Afrika. Suara letusanya terdengar hingga radius 5.000 kilometer.

Dilansir National Geographic, dahyatnya kekuatan letusan Gunung Krakatau menimbulkan tsunami yang diperkirakan mencapai 36 meter.

Pada ledakan, 26 Agustus mampu meluluhkan dua pertiga bagian utara dari pulau. Puncaknya terjadi pada 27 Agustus.

Selama itu, batu apung dan abu halus dihembuskan hingga ketinggian 70-80 kilometer, menutupi daerah seluas 827.000 kilometer persegi.

Gunung Toba

Gunung Toba terletak di Provinsi Sumatera Utara dan diperkirakan meletus pada 74.000 tahun lalu.

Letusan Gunung Toba dikenal sebagai Youngest Toba Tuff (YTT) adalah terdahyat dan membentuk danau sekarang ini. Di mana melepaskan sedikitnya 2.800 kilometer kubik magma ke udara.

Baca juga: Cianjur Waspada Ancaman Tsunami dan Letusan Gunung Berapi

Saat Gunung Toba meletus, jutaan ton asam sulfat dilepaskan ke stratosfer sehingga menciptakan kegelapan total selama enam tahun dan suhu beku sedikitnya 1.000 tahun.

Cuaca dingin ribuan tahun. Fotosintesis melambat, bahkan hampir mustahil terjadi, menghancurkan sumber pakan manusia dan hewan.

Vulkanolog mengadopsi istilah humongous untuk letusan Toba guna menggambarkan bencana global yang nyaris memunashkan spesies manusia di Bumi ini.

Gunung Papandayan

Letusan besar Gunung Papandayan terjadi pada 22 Agustus 1772. Di mana mampu menghancurkan 40 desa dan menewaskan sekitar 2957 orang.

Gunung Papandayan yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat sudah beberapa kali meletus.

Gunung Galunggung

Tercatat Gunung Galunggung perna meletus pada 1822. Dalam letusan tersebut menghasilkan hujan pasir kemerahan yang panas, abu halus, awan panas dan lahar.

Ada 4.011 jiwa tewas dan 114 desa hancur. Beberapa tahun berikutnya meletus lagi pada 1894, kemudian pada 1918 dan 1983.

Baca juga: Gunung Taal di Filipina, Salah Satu Gunung Berapi Terendah di Dunia

Gunung Kelud

Gunung Kelud sudah beberapa kali meletus, terakhir pada 2014 lalu. Pada abad ke-15, letusan Gunung Kelud menewaskan sekitar 15.000 jiwa.

Gunung Kelud merupakan gunung yang tergolong aktif ini terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, Jawa Timur.

Pada letusan 2014, menyebabkan kekacaun di Pulau Jawa. Karena abu Gunung Kelud sampai di kota-kota di Jawa.

Gunung Kelud, yang telah lama dikenal karena letusannya yang kuat, menghancurkan abu dan puing-puing 12 mil ke udara.
Letusan dapat didengar hingga 200 kilometer jauhnya.

Letusan hebat Gunung Kelud bahkan tercatat dalam kitab Negarakretagama karangan Mpu Prapanca pada 1334. Gunung Kelud juga kembali meletus pada 1919, 1951, 1966, 1990, 2007, dan 2010.

Nama Kelud (dalam bahasa Jawa, artinya sapu) dilekatkan ke gunung. Karena saat meletus menyemburkan lahar letusan, kemudian menyapu perdesaan di lerengnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi