Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Empon-empon Populer

Baca di App
Lihat Foto
DOK. BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KEMENPAREKRAF
Ilustrasi jamu Jawa.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

KOMPAS.com - Empon-empon sudah dikenal dalam kehidupan masyarakat Indonesia terutama Jawa sebagai bahan baku obat maupun minuman tradisional.

Dari 283 jenis empon-empon yang tercatat di Indonesia, terdapat empat jenis empon-empon yang paling banyak dikenal masyarakat, terutama karena berkhasiat sebagai obat.

Tahukah kamu apa saja empon-empok yang populer di masyarakat?

Dilansir dari Instan: Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak (2003) karya YT Prasetiyo, empat jenis empon-empon yang populer di masyarakat adalah jahe, kunyit, kencur dan temulawak. Masing-masing empon-empon tersebut memiliki karakteristik dan khasiat tersendiri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jahe

Jahe (Zingiber officinale Rose) mempunyai banyak sebutan di Indonesia seperti halai (Aceh), sipodeh (Minang), jahe atau jae (Jawa), jhai (Madura), lia (Flores), lali (Irian) dan lainnya.

Baca juga: Empon-empon: Manfaat, Jenis dan Bukti Khasiat

Hasil utama tanaman jahe adalah rimpang jahe yang telah berkembang di dalam tanah. Biasanya ukuran rimpang jahe semakin besar seiring pertambahan umur tanaman.

Tanaman jahe mudah dikembangkan melalui tunas di rimpangnya. Jahe dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 1.759 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jahe sudah bisa dipanen ketika mencapai umur 6-10 bulan, tergantung dari tujuan pemanenannya.

Ada tiga jenis jahe yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah:

  1. Jahe putih besar (jahe gajah atau jahe badak): ciri fisiknya berumbi besar, gemuk, dan rasa tidak terlalu pedas.
  2. Jahe putih kecil (jahe emprit): ciri fisiknya berumbi agak pipih, ukuran lebih kecil dari umbi jahe gajah, rasa lebih tajam (pedas) daripada jahe gajah.
  3. Jahe merah: ciri fisiknya berumbi kecil, warna merah, dan rasa sangat pedas.

Baca juga: Apakah Semua Penyakit Menular?

Rimpang jahe mengandung minyak menguap (volatil), minyak tidak menguap (non-volatil) dan pati. Minyak volatil (minyak asiri) adalah komponen pemberi aroma (bau) khas pada jahe. Minyak tidak menguap (oleoresin) adalah komponen pemberi rasa pedas dan pahit pada jahe.

Semakin tua umur jahe, aroma khas, rasa pedas dan pahit akan semakin kuat.

Umbi jahe dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri, antara lain:

  1. Industri minuman: sirup, jahe instan
  2. Industri kosmetik: parfum
  3. Industri makanan: permen, enting-enting
  4. Industri obat tradisional: jamu
  5. Industri bumbu dapur

Jenis jahe gajah dan emprit umumnya lebih banyak digunakan dalam industri makanan dan mibuman. Sedangkan jahe merah lebih banyak digunakan dalam industri obat-obatan.

Baca juga: Virus: Sejarah, Ciri-ciri dan Penyebarannya

Kunyit

Kunyit (Curcuma domestica) memiliki beberapa sebutan yaitu runyet (Aceh), koneng (Jawa Barat), konyet (Madura), nikwa (Papua) dan lainnya.

Tanaman kunyit adalah herba yang dapat hidup selama beberapa tahun di satu tempat dengan tinggi mencapai 1,5 meter. Tanaman kunyit dapat ditanam dengan stek rimpang yang ditunaskan lebih dulu.

Umbi kunyit dapat dipanen optimal setelah 9 bulan. Hasil panen utama kunyit adalah umbi atau rimpangnya. Umbi kunyit terdiri dari umbi induk dan umbi cabang (ranting).

Bila dikupas, warna daging umbi kunyit tampak jingga atau kuning tua karena kandungan curcumin dalam daging umbi kunyit. Rasa umbi kunyit pahit dan getir dengan aroma khas.

Kegunaan kunyit yaitu untuk bahan baku dalam beberapa industri yaitu:

  1. Industri minuman: kunyit instan
  2. Industri obat tradisional: jamu
  3. Industri bumbu dapur: bahan penyedap, bahan pewarna

Baca juga: Ciri-ciri Virus

Kencur

Kencur mempunyai beberapa sebutan antara lain ceuka (Aceh) dan ukap (Papua).

Hasil utama tanaman kencur adalah umbi atau rimpang yang berbentuk bulat memanjang. Rimpang kencur yang masih muda umumnya berwarna putih. Seiring perkembangan umur, warna putih akan berubah kuning atau kecokelatan.

Kencur dikembangbiakkan dengan menggunakan umbi atau rimpang yang ditunaskan lebih dulu. Bisa ditanam di ketinggian 50-1000 mdpl. Dalam pertumbuhannya, tanaman kencur perlu naungan ringan. Dapat dipanen setelah 9 bulan.

Rimpang kencur mengandung minyak asiri yang hangat, pedas dan berwarna kuning.

Kegunaan kencur dalam beberapa industri antara lain:

  1. Industri minunman: anggur beras kencur, kencur instan
  2. Industri obat tradisional: jamu
  3. Industri bumbu dapur

Baca juga: Siklus dan Perkembangbiakan Virus

Temulawak

Temulawak (Curcuma xanthorhiza) sudah dikenal hingga ke luar negeri seperti di Eropa yang memanfaatkan rimpang temulawak sebagai bahan pembuat obat-obatan.

Tanaman temulawak adalah herba yang menahun dengan tinggi tanaman mencapai 2 meter. Dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian 1.500 mdpl.

Rimpang temulawak terdiri atas rimpang induk berbentuk silindris. Ukurannya akan makin besar seiring pertambahan umur. Rimpang cabang yang berukuran lebih kecil akan tumbuh ke segala arah.

Temulawak dapat dikembangbiakkan dengan umbi atau rimpang yang ditunaskan lebih dulu. Hasil utama tanaman temulawak adalah umbi atau rimpang. Umbi temulawak dapat dipanen saat tanaman telah berumur 1 tahun.

Rimpang temulawak mengandung beberapa macam unsur kimia antara lain curcumin, minyak asiri, dan lainnya. Minyak asiri dan curcumin adalah zat pemberi sifat khas pada temulawak.

Kegunaan temulawak pada beberapa industri antara lain:

  1. Industri minuman: bir temulawak, temulawak instan
  2. Industri obat tradisional: jamu
  3. Industri bumbu dapur

Saat ini, selain umbi temulawak, sudah sering dijumpai temulawak berupa serbuk dalam bentuk kapsul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi