KOMPAS.com - Berdasarkan Kamus Bahasa Besar Bahasa Indonesia, persatuan diartikan sebagai gabungan beberapa bagian yang sudah bersatu. Sedangkan, kesatuan yaitu perihal satu.
Persatuan dan kesatuan menjadi senjata paling ampuh bagi Indonesia dalam mempertahankan dan menjaga keberagaman.
Dalam penerapan atau realisasi dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan terdapat faktor pendorong dan penghambat.
Itu akan berdampak pada proses dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Baca juga: Arti Penting Persatuan dan Kesatuan
Faktor pendorong
Berikut faktor-faktor pendorong dalam persatuan dan kesatuan:
NasionalismeMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), nasionalisme didasarkan bahwa kesetiaan dan pengabdian individu kepada negara melampaui kepentingan individu atau kelompok lain.
Nasionalisme merupakan gerakan modern yang sudah ada pada abab ke-17 di Inggris. Nasionalisme berkembang pada abad ke-18 diberbagai negara.
Sepanjang sejarah orang-orang telah melekat pada tanah asalnya. Adanya nasionalisme ini sangat penting untuk mendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Baca juga: Makna Persatuan dan Kesatuan
Rasa toleransi yang tinggiDalam KBBI, toleransi merupakan sikap atau toleran. Di mana dua kelompok yang berbeda kebudayaan saling berhubungan dengan penuh.
Di Indonesia memiliki keragaman budaya, etnis, suku bangsa, agama maupun bahasa.
Adanya sikap toleranasi yang dimiliki masyarakat akan menghindari terjadinya diskiriminasi. Tidak akan saling berseteru dengan bangsa sendiri.
Rela berkorban untuk bangsa dan negaraRela berkorban penting bagi masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Dalam sejarah, para pahlawan rela berkorban dengan berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerderkaan bangsa Indonesia.
Dengan adanya kesadaran hidup bermasyarakasat akan timbul keinginan untuk saling membantu antar sesama dan mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat.
Baca juga: Kegiatan yang Menimbulkan Perpecahan dan Hilang Rasa Persatuan dan Kesatuan
Faktor penghambat
Berikut faktor-faktor penghambat persatuan dan kesatuan:
Heterogen atau beranekaramIndonesia merupakan negara kepulauan. Di mana memiliki beranekaragam suku, agama, etnis, atau budaya.
Keberagaman tersebut bisa berdampak pada perpecahan serta memecah persatuan dan kesatuan. Perbedaan kebudayaan identik dengan daerah yang berbeda.
Ketimpangan dalam pembangunanPembangunan yang tidak merata juga sebagai fakto penghambat dalam persatuan dan kesatuan.
Kondisi itu harus diantisipasi dan dijaga oleh pemerintah untuk mereta dalam pembangunan. Wilayah Indonesia cukup luas, sehingga tidak ada masyarakat yang iri.
Baca juga: Dampak Tidak Adanya Persatuan dan Kesatuan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Kurangnya rasa toleransiKurangnya toleransi di masyarakat bisa menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebagai generasi penerus bangsa tentu saja akan menambah motivasi dan semangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam kehidupan sehari-hari, bangsa Indonesia dihadapkan pada keragaman dalam semua sendi kehidupan.
Untuk itu, semangat persatuan dan kesatuan bangsa betul-betul dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Persatuan dan kesatuan bangsa tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri.
Baca juga: Contoh Perilaku yang Mencerminkan Rasa Persatuan dan Kesatuan
Kurang kesadaran adanya gangguan dari luarAncaman dari luar bisa saja terjadi dan berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa. Ancaman datang tidak hanya dari luar tapi juga dari dalam.
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam yang melimpah. Tidak hanys itu tapi juga kebudayaan dan kesenian.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kebudayaan dari luar juga masuk ke Indonesia melalui proses akulturasi (pencampuran budaya).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.