Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Globalisasi bagi Negara

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Globalisasi adalah suatu integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.

Globalisasi berasal dari kata globalizatioan. Global artinya dunia, sedangkan lization artinya proses.

Proses globalisasi muncul dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi. Arus globalisasi telah melanda dunia.

Globalisasi mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya tentang perubahan dunia yang berlaku.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Globalisasi: Arti dan Dampaknya

Pengaruh globalisasi bagi bangsa dan negara

Globalisasi bisa menjadi peluang dan tantangan bagi sebuah negara, salah satunya Indonesia. Globalisasi juga memiliki dampak positif maupun negatif bagi bangsa dan negara.

Dengan globalisasi maka peluang untuk mendapatkan hasil produksi semakin luas, perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat.

Kemudian lapangan kerja menjadi luas. Itu sebagai tantangan bagi bangsa untuk meningkatkan kualitas.

Dalam buku Globalisasi: peluang atau ancaman bagi Indonesia (2009) karya Budi Winarno, bagi ekonomi nasional suatu bangsa, dampak perubahannya cukup jelas.

Ketika perekonomian nasioanl suatu negara telah terintegrasi ke dalam pasar-pasar global maka perekonomian ini tidak dapat lagi terbebas dari pengaruh kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik eksternal.

Terdapat tiga mekanisme bagaimana perubahan-perubahan tersebut berdampak terhadap ekonomi nasional, yakni:

  1. Tekanan perdagangan yang semakin kompetitif
  2. Multinasionalisasi produksi
  3. Integrasi pasar keuangan.

Baca juga: Globalisasi Menurun, Era Digital Menguat, Bagaimana Bank Sentral Menyikapinya?

Dampak positif dan negatif

Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif bagai kehidupan bangsa dan negara. Sebagai berikut: 

Dampak positif

Berikut dampak positif, yakni:

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), globalisasi menyebabkan perubahan tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak bagi kehidupan sosial ekonomi yang lebih produktif, efektif, dan efisien.

Dengan kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi dan transportasi akan memudahkan manusia.

  • Tingkat kehidupan menjadi lebih baik

Globalisasi membantu memperkenalkans kehidupan sosial dan budaya Indonesia. Sehingga turisme dan pariwisata berkembang.

Globalisasi juga membantu meluaskan pasar produk dalam negeri. Sehingga produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.

Kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan pembangunan negara meningkat.

Baca juga: Globalisasi, Pisau Bermata Dua untuk Ekonomi Indonesia

Dampak negatif

Berikut dampak negatif, yakni:

  • Lunturnya nilai budaya asli

Ada beberapa dampak negatif dalam lunturnya nilai budaya asli:

  • Arus globalisasi yang sangat deras dapat menggerus nilai-nilai budaya asli. Contohnya itu, semakin luntur semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, atau kesetiakawanan.
  • Cara berpakaian, cara berpakaian bangsa Barat pun perlahan masuk dalam budaya kita
  • Meniru perilaku yang buruk dan gaya hidup kebarat-baratan, Misalnya, perkelahian antar pelajar dan adegan-adegan kekerasan
  • Memberi salam atau mencium tangan orang tua sudah tergantikan oleh "cipika-cipiki" yang diperkenalkan budaya Barat. Padahal itu tidak sesuai dengan Bangsa Timur yang lebih mengedepankan etika dalam bermasyarakat.
  • Meniru idola Cara berpakaian para aktris atau penyanyi dari barat sangat bertentangan dengan cara berpakaian di Indonesia.
  • Perubahan gaya hidup

Beberapa perubahan gaya hidup yang berdampak negatif akibat globalisasi adalah:

  1. Individualistis, sikap mementingkan diri sendiri
  2. Pragmatis, melak ukan suatu kegiatan yang menguntungkan saja
  3. Materialistis, sikap mengukur sesuatu dengan materi
  4. Hedonism, sikap bergaya hidup mewah dan boros
  5. Konsumtif, pola konsumsi yang sudah melebihi batas
  6. Sekuler, sikap yang lebih mementingkan kehidupan duniawi
  7. Terjadinya eksploitasi sumber daya alam yang mengakibatkan kerusakan linggkungan dan polusi limbah industri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kemendikbud, KBBI
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi