Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Limbah dan Pengolahan Air Limbah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ARI MAULANA KARANG
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu didampingi Direktur PT GMP meninjau instalasi pengolahan air limbah, Sabtu (24/3/2018
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekonologi, serta jumlah penduduk yang bertambah, tentu berpengaruh dengan kebutuhan manusia.

Dari kebutuhan dasar seperti makanan dan sandang hingga kebutuhan materi, menjadi hasil proses industri. Hal ini memunculkan kecenderungan meningkatnya kegiatan yang menghasilkan limbah.

Dalam buku Studi Karakteristik dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Magelang (2017) karya Awaludin Setya dkk, limbah yang dihasilkan berupa bahan berbahaya dan beracun (B3) bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang di maksud limbah B3 adalah semua bahan, baik padat, cair, atau gas yang berpotensi merusak kesehatan manusia serta lingkungan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis limbah

Biasanya limbah dibuang ke lingkungan sehingga masalah yang timbul menyebar di lingkungan yang luas. Berikut jenis-jenis limbah, yaitu:

Limbah pemukiman

Limbah pemukiman berupa limbah padat seperti sampah rumah tangga atau limbah cair yang semuanya mencemari lingkungan perairan.

Baca juga: Total, 25 Saksi Diperiksa Terkait Limbah Radioaktif di Tangsel

Air yang tercermar menjadi sumber penyakit menular. Dalam membuang sampah rumah tangga ada baiknya memerhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Tempat sampah jangan sampai menjadi sarang tikus dan lalat.
  2. Tempat sampah jangan sampai menimbulkan bau busuk yang mengganggu kesehatan.
Limbah industri

Kegiatan industri selain untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, juga menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan perairan, tanah, dan udara.

Limbah industri dapat berupa limbah cair, padat, atau gas yang umumnya termasuk kategori limbah B3.

Limbah pertanian

Limbah pertanian yang paling utama adalah pestisida dan pupuk.

Penggunaan pestisida yang berlebihan, mengkontaminasi sayuran atau buah-buahan hasil pertanian yang menyebabkan keracunan pada konsumennya.

Pemakaian pupuk yang berlebihan akan merangsang pertumbuhan gulma, sehingga menimbulkan eutrofikisai.

Baca juga: Setelah Tak Dipakai, Bagaimana Cara Menanggulangi Limbah Masker? Ini Penjelasan Dinkes

Limbah pertambahan

Limbah pertambangan memerlukan proses lanjutan sebagai pengolahan hasil tambang menjadi bahan yang diinginkan, seperti emas.

Proses penambangan emas memerlukan air raksa, sehingga menghasilkan limbah logam berat cair yang menimbulkan penyakit.

Limbah pariwisata

Sektor pariwisata juga menghasilkan limbah, salah satunya melalui sarana transportasi di laut di mana ada tumpahan minyak.

Hal ini sebagai limbah kapal motor di kawasan wisata bahari.

Jenis pengolahan air limbah

Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurangi BOD, partikel tercampur, serta membunuh organisme patogen.

Selain itu, diperlukan juga tambahan pengolahan untuk menghilangkan bahan nutrisi, komponen beracun, serta bahan yang tidak dapat didegradasikan.

Berikut jenis pengolahan air limbah, di antaranya:

Pengolahan fisika

Proses pengolahan fisika antara lain pengolahan dengan menggunakan screen, sieves, dan filter.

Baca juga: Faktor-faktor Penularan DBD

Pemisahan dengan memanfaatkan gaya gravitasi (sedimentasi atau oil). Serta flotasi adsorpsi, dan sytripping.

Prinsip pertama adalah screening, sieving, dan filtrasi. Prinsip kedua adalah penggunaan gaya gravitasi (sedimentasi, flotasi, dan sentrifugasi).

Pengolahan kimia

Proses pengolahan kimia digunakan dalam instalasi air bersih dan IPAL. Pengolahan secara kimia pada IPAL biasanya digunakan untuk netralisasi limbah asam maupun basa.

Memperbaiki proses pemisahan lumpur, memisahkan padatan yang tak terlarut, mengurangi konsentrasi minyak dan lemak, meningkatkan efisiensi instalasi flotasi dan filtrasi, serta mengoksidasi warna dan racun.

Kelebihan proses pengolahan kimia antara lain dapat menangani hampir seluruh polutan anorganik, tidak terpengaruh oleh polutan yang beracun atau toksik.

Serta tidak tergantung pada perubahan-perubahan konsentrasi. Namun, pengolahan kimia dapat meningkatkan jumlah garam pada effluent dan meningkatkan jumlah lumpur.

Baca juga: Nyamuk Aedes Aegypti, Penyebab DBD

Pengolahan biologis

Proses biologis adalah proses-proses pengolahan air limbah yang memanfaatkan aktifitas kehidupan mikroorganisme untuk memindahkan polutan.

Proses biokimia juga meliputi aktifitas alami dalam berbagai keadaan.

Dalam proses pengolahan air limbah secara biologi, diharapkan terjadi proses penguraian secara alami untuk membersihkan air sebelum dibuang.

Secara umum, proses pengolahan secara biologi menjadikan pengolahan air limbah secara modern lebih terstruktur.

Tergantung pada syarat air yang harus dijaga atau jenis air limbah yang harus dikelola.

Pengolahan air limbah secara biologi bertujuan untuk membersihkan zat-zat organik menjadi bentuk-bentuk yang kurang berbahaya.

Misalnya, proses nitrifikasi oleh senyawa-senyawa nitrogen yang dioksida.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi