Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Terjadinya Penyakit Infeksi

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Lingkungan menjadi salah satu faktor terjadinya proses penyakit infeksi.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Proses terjadinya penyakit disebabkan adanya interaksi antara agen atau faktor penyebab penyakit, manusia sebagai pejamu atau host, dan faktor lingkungan yang mendukung.

Proses interaksi ini disebabkan adanya agen penyebab penyakit, melakukan kontak dengan manusia sebagai pejamu yang rentan dan didukung oleh keadaan lingkungan.

Dalam buku Epidemiologi (2001) karya Eko Budiarto, proses interaksi ini dapat terjadi secara individu atau kelompok.

Misalnya, proses terjadinya penyakit TBC karena ada mikrobakterium tuberkolosa yang kontak dengan manusia sebagai penjamu rentan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia tersebut memiliki daya tahan tubuh yang rendah dan lingkungan rumah yang tidak sehat sebagai faktor lingkungan.

Baca juga: Apa itu Penyakit Menular?

Faktor agen

Agen sebagai faktor penyebab penyakit. Berupa unsur hidup atau mati yang terdapat dalam jumlah yang berlebih atau kekurangan.

Agen dengan unsur hidup adalah:

  1. Virus
  2. Bakteri
  3. Jamur
  4. Parasit
  5. Protozoa
  6. Metazoa

Agen berupa unsur mati adalah:

  1. Fisika: sinar radioaktif
  2. Kimia: karbon monoksida, obat-obatan, pestisida dan lainnya.
  3. Fisik: benturan atau tekanan

Unsur pokok kehidupan agen adalah air dan udara.

Faktor pejamu

Pejamu ialah keadaan manusia yang sedemikian rupa sehingga menjadi faktor risiko untuk terjadinya penyakit. Faktor ini sdisebut faktor instrinsik.

Faktor pejamu dan agen dapat diumpamakan dengan tanah dan benih. Tumbuhnya benih tergantung keadaan tanah yang dianalogikan dengan tumbulnya penyakit yang tergantung pada pejamu.

Faktor pejamu yang merupakan faktor risiko timbulnya penyakit, sebagai berikut:

  1. Genetik, misalnya penyakit sickle cell anemia, gangguan glukosa, dan lainnya.
  2. Umur, misalnya usia lanjut memiliki risiko untuk terkena karsinoma, dan lainnya.
  3. Jenis kelamin, penyakit kelenjar gondok, kolesistitis, diabetes melitus, penyakit jantung dan hipertensi, dan lainnya.
  4. Keadaan fisiologi, kehamilan dan persalinan memudahkan terjadinya berbagai penyakit, seperti keracunan kehamilan, anemia, dan psikosis pascapartum.
  5. Kekebalan, orang-orang yang tidak memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit akan mudah terserang penyakit tersebut.
  6. Penyakit yang diderita sebelumnya, misalnya reumatoid artritis yang mudah kambuh.
  7. Sifat-sifat manusia, higiene perorangan yang jelek akan mudah terserang penyakit infeksi.

Baca juga: Ini Salah Satu Rencana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam Tiga Bulan

Faktor lingkungan

Lingkungan menjadi faktor ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit.

Faktor ini disebut faktopr ekstrinsik. Faktor lingkungan dapat berupa sebagai berikut:

Lingkungan fisik

Termassuk dalam lingkungan fisik antara lain geografik dan keadaan musim. Misalnya, negara yang beriklim tropis memiliki pola penyakit yang berbeda dengan negara yang beriklim dingin atau subtropis.

Dalam satu negara terjadi perbedaan pola penyakit, misalnya antara daerah pantai dan pegunungan.

Lingkungan biologis

Lingkungan biologis adalah semua makhluk hidup yang berada di sekitar manusia yaitu flora dan fauna, termasuk manusia.

Misalnya, wilayah dengan flora yang berbeda akan memiliki pola penyakit yang berbeda.

Faktor lingkungan biologis, selain bakteri dan virus patogen, ulah manusia juga memiliki peran yang penting. Bahkan dapat dikatakan penyakit timbul karena ulah manusia.

Patogenitas adalah kemampuan mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit pada pejamu.

Lingkungan sosial ekonomi

Dalam lingkungan sosial ekonomi terdapat beberapa kriteria, yaitu:

  • Pekerjaan

Pekerjaan yang berhubungan dengan zat kimia akan mudah terkena penyakit akibat pemaparan terhadap za-zat kimia yang ada.

  • Urbanisasi

Urbanisasi menimbulkan berbagai masalah sosial seperti kepadatan penduduk dan timbulnya daerah kumuh.

Lingkungan dengan kebersihan yang minim menunjang terjadinya berbagai macam penyakit infeksi.

Baca juga: Tes PCR untuk Virus Corona, Benarkah Lebih Efektif Deteksi Covid-19?

  • Perkembangan ekonomi

Peningkatan ekonomi akan mengubah pola konsumsi masyarakat ke makanan cepat saji atau kolesterol.

Keadaan ini memudahkan timbulnya penyakit seperti hipertensi, penyakit jantung, dan lainnya.

Sebaliknya dengan tingkat ekonomi yang rendah akan timbul masalah tempat tinggal yang tidak sehat, kurang gizi dan lainnya.

  • Bencana alam

Terjadinya bencana alam mengubah sistem ekologi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya. Misalnya gempa bumi, banjir, dan lain sebagainya.

Masa tunas (periode inkubasi)

Mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak segera menimbulkan gejala. Melainkan membutuhkan tenggang waktu tertentu yang berbeda setiap mikroorganisme.

Interval waktu antara pejamu (orang) yang trinfeksi dengan agen penyebab penyakit hingga adanya gejala disebut masa tunas.

Pada penyakit infeksi, masa tunas dianggap sebagai waktu yang dibutuhkan mikroorganisme untuk berkembang biak hingga mencapai jumlah tertentu.

Setelah berkembang biak, maka akan melewati ambang yang dibutuhkan untuk menimbulkan gejala klinik.

Setiap mikroorganisme memiliki masa tunas berbeda tergantung pada hal-hal berikut:

  1. Kecepatan berkembang biak
  2. Jumlah mikroorganisme
  3. Tempay masuknya mikroorganisme
  4. Derajat kekebalan

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi