Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Vaksin?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
ilustrasi apa itu vaksin
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Vaksin memiliki peran penting dalam menjaga tubuh tetap sehat.

Vaksin melindungi tubuh dari penyakit serius dan terkadang penyakit mematikan.

Dilansir dari laman World Helath Organization (WHO), vaksin adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit.

Vaksin membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan patogen sepeti virus atau bakteri. Kemudian membuat tubuh aman dari penyakit yang disebabkan virus atau bakteri tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin melindungi lebih dari 25 penyakit yang mengancam jiwa, termasuk campak, polio, tetanus, difteri, meningitis, influenza, tetanus, tpus, dan kanker serviks.

Tubuh manusia memang sudah memiliki kekebalan tubuh (imun) yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari virus atau bakteri secara otomatis.

Baca juga: Definisi Reservoir dan Carrier

Namun, sistem imun bisa melemah pada waktu tertentu, sehingga tidak cukup kuat saat melawan suatu penyakit. Hal inilah dibuatnya vaksin.

Cara kerja vaksin

Vaksin terbuat dari mikroba penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau mati. Sehingga tidak akan membuat tubuh sakit.

Vaksin membantu sistem kekebalan tubuh melakukan tugasnya dengan lebih baik dan cepat untuk melindungi diri dari penyakit serius.

Ketika seseorang mendapatkan vaksin, akan memicu respon imun dan membantu tubuh melawan, serta mengingat kuman.

Jika kuman atau penyakit meyerang kembali akan langsung direspon dengan cepat.

Vaksin memberikan kekebalan jangka panjang terhadap suatu penyakit serius tanpa risiko.

Vaksin jauh lebih aman dibandingkan kekebalan alami. Hal ini karena kekebalan alami terjadi setelah tubuh sakit. Sedangkan vaksin melindungi tubuh dari penyakit sebelum sakit.

Baca juga: Otot: Jenis, Sistem kerja, dan Gangguannya

Keamanan vaksin

Dilansir dari Health and Human Services, setiap vaksin berlisensi dan direkomendasikan harus melewati pengujian keamanan selama beberapa tahun, seperti:

  1. Pengujian dan evaluasi vaksin sebelum dilisensi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
  2. Direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
  3. Memantau keamanan vaksin setelah direkomendasikan untuk bayi, anak-anak, atau orang dewasa.

Baca juga: Pandemi, Apa itu?

Lihat Foto
shutterstock.com
proses uji coba vaksin
Proses uji coba

Sebelum vaksin direkomendasikan untuk digunakan, harus diuji dalam laboratorium terlebih dahulu. Hal ini memakan waktu beberapa tahun.

Berikut prosesnya:

  1. Berfungsi seperti yang seharusnya
  2. Muirni
  3. Streil
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: WHO, hhs.gov
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi