KOMPAS.com - Sering kali kehadiran kecoak membuat takut dan jijik manusia. Bahkan kedatangannya kerap tiba-tiba, membuat kita berlarian sambil teriak.
Saat kita berlari menghindari kecoak, rasanya kecoak semakin ingin mengejar kita.
Bahkan seakan-akan kecoak terbang menuju arah kita dan menjadikan kepala kita sebagai sasaran.
Benarkah kecoak bisa membaca pikiran takut kita? Tahukah kamu penyebabnya?
Spesies paling kuno
Dilansir dari National Geographic, kecoak adalah salah satu kelompok hewan yang paling kuno. Kecoak sudah ada sejak zaman karbon, sekitar 350 juta tahun lalu.
Kecoak merupakan grup serangga utama yang fosilnya paling banyak ditemukan di Amerika Utara, Eropa, dan Pegunungan Ural (Rusia dan Kazakhstan).
Baca juga: Kenapa Ikan Paus Melompat dari Laut?
Zaman karbon memiliki temperatur tinggi dan berubah drastis menjadi dingin dan kering. Perubahan ini menyebabkan punahnya flora dan fauna. Namun, kecoak ternyata bisa bertahan hidup.
Bentuk tubuh kecoak yang optimum dan sayap yang bisa dilipat di sepanjang tubuhnya, membuat mereka mampu lepas dari kepunahan minor pada zaman karbon.
Selain itu mampu bersembunyi dari predator yang akan memangsa mereka.
Cerdik menyelinap
Hingga saat ini, kecoak telah tersebar menjadi 3.500 spesies. Tidak hanya di alam liar, melainkan juga mampu berdampingan dengan manusia.
Dengan hidup di sekitar manusia, sumber daya makanan menjadi tak terbatas. Sehingga populasi kecoak terus meningkat hingga menjadi spesies hama di pemukiman manusia.
Memiliki umur enam bulan
Kecoak mengalami proses metamorfosis tidak sempurna karena tidak adanya fase kepompong.
Proses metamorfosis tersebut dimulai dari fase telur, fase nimfa (sebelum dewasa) dan fase dewasa.
Sebuah riset menunjukkan bahkan nimfa kecoak jerman bisa mengganti kulit sebanyak 5-7 kali.
Umur fase nimfa kecoak jerman jantan rata-rata berkisar antara 42-123 hari. Sedangkan kecoak jerman betina bisa 55-154 hari.
Baca juga: Mengapa Kucing Takut Mentimun?
Kecoak berganti kulit sebagai media metamorfosis untuk menjadi kecoak dewasa.
Setelah dewasa, kecoak jerman betina dan jantan akan kawin, serta menghasilkan telur sebanyak 36-48 butir dalam satu ooteka (kantong telur).
Kecoak jerman dewasa mampu bertahan hidup selama 120-180 harui atau enam bulan.
Lihat Foto
Tak mau berurusan dengan manusia
Dilansir dari situs Times, kecoak sebenarnya tidak mau berurusan dengan manusia.
Kecoak yang terbang bukan menjadikan kepala manusia sebagai sasarannya, melainkan terbang menuju dinding.
Kecoak ini terbang ke benda-benda terang dan kita seringkali duduk di bawah lampu atau kursi yang menempel pada dinding.
Baca juga: Mengapa Mata Kucing Menyala Saat Gelap?
Kepala kita kemudian menciptakan lingkaran cahaya seperti gerhana, serangga ini kemudian tertarik pada cahaya tersebut.
Ketika ada kecoak terbang, seakan-akan kecoak terbang menuju arah kita atau mengejar.
Kecoak tidak seperti nyamuk yang bisa merasakan karbon dioksida pada manusia atau bau yang diproduksi oleh manusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa kecoak tidak ingin berurusan dengan manusia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.