Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penghapus: Bermula dari Roti

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Penghapus
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Penghapus merupakan salah satu peralatan tulis yang sering dibawa saat sekolah atau bekerja.

Penghapus mampu menghilangkan tanda atau tulisan yang dihasilkan dari pensil. Caranya dengan digosok-gosok pada tulisan di kertas.

Tahukah kamu, dulu untuk menghapus tulisan ada yang memakai serbuk roti, ada juga karet yang berbentuk kubus. Jauh sebelum itu, roti sudah dipakai untuk menghapus.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), penghapus merupakan potongan karet atau bahan lain yang digunakan untuk menghilangkan bekas tinta pensil.

Penghapus modern biasanya merupakan campuran dari abrasif seperti batu apung halus, matriks karet seperti karet sintetis atau vinil, dan bahan-bahan lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Campuran diproses dan diekstrusi dan, jika dibuat dengan karet, divulkanisir untuk mengikat bahan.

Baca juga: Sejarah Pensil, Berawal dari Batu untuk Menulis 

Pada 1752, para pelajar Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis melaporkan saran untuk menggunakan karet guna menghapus tanda timah hitam.

Dinamai karet pada 1770 oleh ahli kimia Inggris, Joseph Priestley, karena digunakan untuk menghilangkan noda. Ia melihat bahan yang sesuai dipakai untk menghilangkan tanda arang pensil pada kertas.

Dilansir wonderopolis, pencipta penghapus pertama kali dilakukan oleh insinyur dari Inggris bernama, Edward Naime, pada 1770.

Sebelum ide menggunakan karet, pada saat itu orang-orang banyak menggunakan potongan roti putih untuk menghapus.

Di mana potongan roti putih tersebut digulung dan dipakai buat menghapus tanda pensil.

Waktu itu Edward Naime tidak sengaja mengambil karet bukan roti yang seharusnya diambil untuk menghapus.

Ternyata dari ketidaksengajaan, sadar jika karet menggantikan bisa untuk menghapus tanda pensil. Ia menemukan ciri-ciri menghapus dari karet, kemudian mulai menjual penghapus karet.

Sejak saat itu, seiring dengan perbaikan teknik material, penghapus menjadi lebih berteknologi tinggi.

Baca juga: Sejarah Peta, Awalnya Dibuat di Tanah 

Berkembang

Sejak pertama kali ditemukan, penghapus terus mengalami perkembangan dan penyebaran. Namun, pada waktu itu penghapus yang ada mudah rusak.

Pada 1839, seorang penemu bernama Charles Goodyear menemukan proses vulkanisasi. Karet yang sudah divulkanisasi menjadi tahan lama.

Pada waktu itu penghapus sudah menjadi benda yang umum dengan perkembangan karet yang diolah dengan divulkanisasi.

Paten pertama pada pensil integral dan penghapus ada di Amerika Serikat pada 30 Maret 1858.

Joseph Reckendorfer dari New York City dan Hymen L Lipman dari Philadelphia merancang metode untuk memperbesar alur pada pensil.

Baca juga: Mengapa Kucing Takut Air? 

Selubung ditujukan untuk inti utama sehingga akan menerima penghapus.

Pada pensil modern, colokan penghapus menempel pada ujung pensil yang sudah jadi dan dikerutkan di tempatnya dengan strip logam tipis, atau ferrule.

Karet alam menghasilkan penghapus terbaik. Sebab, kualitas abrasif bawaannya membantu mereka menghilangkan bahan dari kertas dengan penuh percaya diri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi