Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Nicolas Jasque Conte, Pembuat Pensil Modern Pertama

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Biografi Nicolas Jasque Conte
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Setiap orang pasti membutuhkan alat tulis untuk melakukan kegiatan. Pensil menjadi salah satu alat tulis yang banyak dibutuhkan.

Pensil yang sampai saat ini masih digunakan tidak lepas dari Nicolas Jacques Conte.

Nicolas Jacques Conte menjadi penemu pensil modern pertama yang karyanya sampai saat ini masih digunakan. Tak hanya untuk menulis, melainkan juga menggambar.

Kelahiran Nicolas Jacques Conte

Dilansir dari Britannica Encyclopaedia, Nicolas lahir pada 4 Agustus 1755 di Saint Ceneri pres Sees (sekarang Auno-sur-Orne) di Normandu, Perancis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nicolas memiliki enam saudara dan merupakan keturunan keluarga petani yang telah mengelola ladang turun-temurun.

Setelah sang ayah meninggal, kakak laki-lakinya melanjutkan tanggung jawab ladang yang menjadi salah satu warisan ayahnya.

Baca juga: Biografi Sulianti Saroso, Sosok di Balik RS Pusat Infeksi

Dua saudara perempuannya menjadi biarawati di kapel Hotel Dieu de Sees dan saudara lainnya meninggalkan rumah untuk membangun pertanian sendiri.

Pada usia sembilan tahun, Conte pernah membuat bioloa sendiri dan dimainkkanya dengan pengetahuan yang seadanya.

Conte adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk membayangkan, mengarang, dan merancang peralatan yang tidak ada.

Menginjak dewasa, Conte kemudian bekerja sebagai asisten tukang kebun di kapel Hotel Dieu de Sees.

Conte juga diberi tugas membantu seorang pelukis untuk menghiasi kapel dengan mencampurkan beberapa warna.

Conte seringkali memerhatikan pelukis dan belajar mencampur beberapa warna serta mengenal berbagai macam kuas.

Baca juga: Biografi Cut Nyak Dien, Pejuang Wanita yang Ditakuti Belanda

Suatu ketika sang pelukis jatuh sakit dan Conte menawarkan dirinya untuk melanjutkan tugas pelukis. Kalaupun lukisannya jelek bisa dicat ulang.

Tanpa berpikir panjang, sang pelukis mempersilahkan Conte untuk melanjutkan lukisannya. Kejadian itu menjadi awal karirnya sebagai seorang seniman profesional.

Lihat Foto
shutterstock.com
Pensil modern pertama
Conte dan temuan pensil

Sebelum ke pensil modern, Conte sudah memiliki ketertarikan dalam ilmu aeronautika atau penerbangan. Sehingga dirinya tak pernah berhenti belajar mengenai fisika dan kimia.

Dirinya berhasil membuat balon udara panas yang dia terbangkan di lapangan umum. Bahkan Conte juga berkontribusi dalam peningkatan produksi gas hidrogen, serta perawatan kantong gas balon.

Meski gemar dalam dunia fisika dan kimis, dirinya juga tertarik pada seni lukis. Alhasil Conte berhasil membuat lukisan potret dan mendapat penghasilan besar.

Pada 1794, berkat kecerdasannya, Conte menjadi direktur sekolah Aerostatic yang mengajar kimia, fisika, dan mekanik.

Pada saat itu pensil dibuat dari gumpalan grafit murni yang ditambang di Inggris kemudian di gergaji.

Baca juga: Christiaan Eijkman Penemu Vitamin

Grafit murni dibungkus dengan kulit kayu atau kulit domba, karena meninggalkan bekas hitam ditangan dan mudah patah.

Grafit murni tersebut juga membuat kotor media yang digunakan untuk menulis.

Melihat hal seperti itu, Conte membuat grafit murni menjadi bubuk dan mencampurkan bubuk tersebut dengan tanah liat.

Kemudian dibentuk batangan berdiameter dan memanggangnya. Selain itu pensilnya juga dibalut dengan kayu, sehingga tidak akan meninggalkan bekas dan tidak mudah patah.

Penemuan Conte itu akhirnya dieksperimen oleh beberapa ahli dan menjadi produk pensil yang banyak diminati.

Beberapa pengusaha kemudian membuat pensil dengan nama Conte Crayon dan saat ini pensil banyak diproduksi oleh berbagai negara. Tentunya dengan tingkat ketebalan yang lebih beragam.

Akhir hayat Conte

Setelah berhasil dalam balon udara serta penemuannya untuk pensil modern, Conte menghabiskan hidupnya dengan membantu Napoleon Bonaparte di Mesir.

Baca juga: Sejarah Penghapus: Bermula dari Roti

Di sana Conte menciptakan berbagai alat dari logam yang tidak cepat berkarat karena cuaca Mesir yang ekstrem.

Di tengah pemberontakan Kairo, Conte juga sempat melukis untuk mengabadikan setiap momen yang terjadi di sana.

Pada tahun 1801 Conte kembali ke Perancis dan membawa karya Description de l'Égypte.

Pada 5 Desember 1805 Conte meninggal karena aneurisme pada usia 50 tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Britannica
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi